34 - Akhirnya selesai.

1.2K 232 12
                                    

Cale sedang duduk di pundak Igris sambil memandang pasukan bayangan membunuh para monster semut yang tersisa. Menggoyang-goyangkan kakinya rusuh sampai-sampai harus ditepuk Igris karena tungkainya berkali-kali terantuk tubuh bayangan itu.

"Kapan ini akan selesai?" tanya Cale.

Igris hanya menggeleng lembut, dia sendiri yakin bahwa ini tidak akan bertahan lama. Sementara Cale yang mendapat jawaban tidak memuaskan hanya bisa mendengkus. Kembali memandang Jin-Woo, tampaknya tengah bermain-main dengan sebuah pedang.

Satu hempasan dari benda itu mampu membunuh ratusan semut. Cale mau tidak mau harus menggumam takjup.

Tangan kecilnya menunjuk ke depan sana. Berbicara pada Igris. "Hei bajingan berbaju besi, lihat pedang di tangan hyungku. Daya hancurnya sama dengan petirku 'kan?"

Meskipun hanya mendapat respon singkat dari Igris, Cale tidak berhenti bicara. Tingkah bocahnya lagi-lagi menguar tanpa kendali.

"Aku biasanya menghancurkan sesuatu seperti itu. Meski prosesnya menyenangkan, tapi akhirnya selalu berujung jadi menyebalkan."

"Kamu tahu? Aku merasa sangat rapuh sekaligus merinding."

Cale ingat bagaimana saat dia muntah darah karena berlebihan, dan bahkan pingsan di kehidupan sebelumnya. Itu menjengkelkan karena orang-orang jadi penuh salah paham padanya. Namun, Cale juga tidak repot-repot menjelaskan. Toh dia tidak merugi.

Telapak tangan besar mendarat di atas kepalanya. Cale menepis segera. Memicingkan mata pada igris.

"Jangan sentuh kepalaku," katanya, dan Igris hanya mengangguk gemas. Makhluk itu ingin menyentuh kepala Cale lagi tapi Cale mengancam akan membakarnya sampai mati.

Perdebatan kecil yang membuat si merah jauh lebih terlihat cerewet harus berhenti karena Sung Jin-Woo menghampiri.

"Sudah selesai?"

Sung Jin-Woo mengangguk, lantas melirik pedang besar di tangannya. "Berkat ini, aku seharusnya sudah menjadi sangat kuat."

Dia akhirnya bisa mencapai level 100.

Pria bermata elat tersebutendesah puas. Setelah memasukkan pedangnya ke inventory. Jin-Woo membantu Cale turun dari pundak Igris, menepuk kepalanya pelan lalu mengalihkan pandangan. Cale juga menatap ke arah yang sama.

"Apa sekarang?" tanyanya penasaran.

"Tunggu sebentar."

Langkah lebar diambil untuk mendekati mayat seekor semut. Itu adalah semut yang beberapa waktu lalu melakukan by one dengannya. "Satu ini punya aura yang cukup menakutkan," gumam Jin-Woo. Menjeda kalimatnya saat ia mulai mengangkat tangan. "Arise!"

Pada saat itu, tepat setelah dia memberi perintah. kegelapan total menyelimuti dirinya. Tidak ada yang terlihat selain hitam yang pekat.

'Hm? Apa aku gagal?'

Tepat ketika Jin-Woo pikir ia gagal. Teriakan Cale membuat semuanya kembali normal.

"WOW! Berapa kalipun aku melihatnya, itu masih tetap terasa menakjupkan."

'Dan mengerikan.' Cale mengusap lengannya setelah berteriak takjup. Dia meremang, sungguh!

Mengabaikan teriakan Cale. Sung Jin-Woo mengulas senyum lega karena sempat berpikir bahwa dia gagal, tapi ternyata tidak.

Cale berlari lebih dekat ke arah Hyungnya menyembunyikan diri dibalik tubuh besar Jin-Woo. Hal yang membuat pria disana terkekeh. Setelah menepuk punggung kecil adiknya. Mata itu kembali fokus pada sosok besar yang saat ini berdiri tepat di depan.

Young Aflame (SL x TCF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang