bab 5

173 10 0
                                    

بسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

[ Cerita ini hanyalah karangan semata, tidak ada di dunia nyata. Jika, Ada suatu kesamaan nama tokoh ataupun yang lain mungkin itu semua hanya kebetulan ]

Jangan lupa

• Follow Account. Wp: @vaavaellyn

IG: @vaavaellyn

• Baca semua cerita : @vaavaellyn

- Azam zai al habsy {Gus azam}

- Arabella Lailatul hasanah {araa}

- Gus dingin pilihan ku [GDP]

• Jangan lupa vote, comment, share

Hargai penulis melalui feedback berupa vote serta comment. Jika ingin ceritanya lekas terus di updated, jangan lupa tembuskan targetnya, xixixi. WARN! ADA SEKITAR 700+ ΚΑΤΑ, SEMOGA TIDAK BOSAN.



Diharapkan jangan siders. Karena satu bintangmu itu sangat berharga untuk menghargai waktu, energi, dan tenaga penulis❤❤❤




jangan lupa follow akun tiktok dan instagram author biar ga ketinggalan ceritanya
Tiktok :@urlove.vaa4
instagram :@vaavaellyn



•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




>>>><<<<

"Ciee, di ajak jalan-jalan sama Gus Azam," goda Dea saat Arabella sudah ke asrama.

"Cuman di ajak belanja ke pasar, Dea."

"Kirain ke kUA,"

Uhuk!

Arabella tersedak air liurnya sendiri.

"Kenapa Ra?" khawatir Dea.

"Enggak, aku cuman gatel tenggorokan," alibi Ara.

"Kemana Siska?"

"Paling di belakang asrama sambil liat Danau," ucap Dea dan Arabella ber 'Oh' ria saja.

>><<

"Jangan teriak Dea!"  Ucap arabella langsung membekap mulut Dea yang hampir teriak karena kaget Arabella akan di jodohkan dengan Gus Azam.

"Lepas dulu!" Arabella melepaskan tangannya dari

mulut Dea.

"Kalau Siska tau pasti sakit hati, karena tau orang yang dia kagumi di jodohkan dengan sahabatnya sendiri,"

"Nah, maka dari itu jangan ngomong ke Siska." Dea mengangguk mengerti.

"Sebenernya Ara bingung, antara harus terima atau enggak?"

"Gak perlu bingung, Ra. Walau Gus Azam galak tapi aslinya baik,"

Arabella menatap ke arah Rea. "Emang baik? Atau untuk nutupi doang?"

"Gak percaya amat sama aku,"

"Eh, kamu tau gak? Kalau Ara bakal jadi vocalis hadroh putri,"

"Beneran?" pekik Dea mengguncangkan tubuh Arabella.

"Iya, tadi Gus Azam sendiri yang ngomong,"

Arabella pun berpamitan lagi ke Dea untuk ke masjid.

"Aku ke Masjid dulu."

"Mau ngapain?"

"Salat istikharah."

Sesudah melaksanakan salat istikharah dia langsung pergi ke belakang asrama duduk di bawah pepohonan. "Arabella!"

Seorang lelaki paruh baya berjubah putih

dengan seorang wanita paruh baya juga sama menggunakan baju warna putih yang mirip wajahnya dengan Arabella datang menghampirinya.

"Terimalah, in syaa Allah dia pilihan terbaik dari Allah untuk menjadi imam mu," ucap seseorang itu dan langsung menjauh pergi lagi.

Arabella terbangun dan ternyata itu hanya mimpi karena Arabella tertidur di bawah pepohonan sampai larut malam

"Kenapa wajah wanita itu mirip dengan wajah Ara?" gumam Arabella sembari meraba wajahnya.

>><<

Sedangkan di asrama semuanya di buat kebingungan dengan Arabella yang tiba-tiba menghilang setelah mendengar kabar dari Dea bahwa Arabella entah kemana dari tadi sore sampai malam.

"Nyusahin sekali, kalau ketemu saya hukum lagi kamu Arab," gumam Gus Azam.

Semuanya sudah memberitahu Gus Agam bahwa Arabella tidak di temukan sehingga Gus Azam pergi ke belakang pondok yang ada danau kecil disananya.

Sesampai di sana ia langsung menghembuskan nafasnya secara gusar melihat Arabella yang sedang menyandarkan tubuhnya di pohon.

"Wanita itu siapa ya?" gumam Arabella menatap lurus ke depan.

"Kalau itu kembaran Ara mana mungkin udah nikah, tapi mungkin juga. Siapa ya?"

"Astagfirullah Arab, saya cari kemana-mana ternyata ada disini!" Arabella menoleh ke arah belakang dan langsung ia memutar bola malas.

"Kenapa sih Gus?"

"Orang-orang khawatir nyariin, eh ini anteng-anteng disini,"

"Emang ada yang khwatir? Peduli?" pertanyaan itu lolos begitu saja dari mulut Arabella.

"Kalau saya gak peduli dan khawatir. Ngapain saya kesini?"

"Cieee, khawatir dan peduli nih ceritanya!" goda Arabella dengan senyuman seolah-olah lupa dengan apa yang terjadi sebelumnya.

"Salat maghrib dan isya cepet! Ini udah kelewat Arab," Arabella mengangguk.

"Cepet jalan Arab, bukan duduk! Hukuman besok menanti karena kamu sudah membuat semuanya kebingungan," ucap Gus Azam sembari jengah ke arah Arabella yang tetap duduk di bawah pepohonan.

"Gus lebih dulu, nanti Ara ikutin dari belakang." Gus Azam tersenyum tipis saking tipisnya tidak terlihat oleh Arabella pun.

>><<

Setelah Arabella melaksanakan kewajibannya yaitu salat, dia pun pergi ke asrama untuk tidur.

"Darimana aja? Aku khawatir tau," Dea membolak-balikan badan Arabella takut ada yang cacat katanya.

"Jangan di bolak-balik kesian Ara nya, tertekan," Dea berhenti membolak-balikan Arabella saat memdengar ucapan Siska.

"Kita tidur udah malam, biar salat subuh berjamaahnya tidak ketinggalan." ujar Siska.

"Siap Ustadzah!" ledek mereka berdua dan menghempaskan tubuhnya ke kasur untuk tidur.

Di benak Arabella ia terus memikirkan tentang mimpinya tadi dan baru pertama kali ia bermimpi bertemu dengan wanita yang mirip dengannya, sehingga terus kepikiran.

up:7 mei 2024
revisi:17 juni 2024

jangan lupa untuk vote dan comment thanks happy reading 💐

ternyata jodohku gus galak itu.{ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang