13.

41 7 0
                                    

Tak percaya, aku terjatuh dipeluk dengan rasa kaget, mataku terpejam dengan refleks. Tak hanya dipeluk rasa takut aku juga merasa percikan Listrik memelukku, aneh. Seberpaa tinggi istanah Windara, kenapa aku jatuh sangat lama?. "[Name]" suara yang kukenal muncul, astaga apa aku sudah mati.

Suara ini yang entah bagaimana aku rindukan, 2 tahun tak bertemu ha?.. aku membuka mataku. Wajah yang kukenal, wajah yang kurindukan muncul dihadapanku, ia mengendongku. "Pangeran Halilintar?" Aku kaget bukan main.

Ia menurunkanku, aku mencoba berdiri tapi mungkin karena masih kaget dan takut aku gemetaran dan ia meraihku untuk menyeimbangkan tubuhku.

"Hai" ia tersenyum manis, Aaah.. sial dia makin tampan dari yang ku ingat.. "Halo?" Jawabku dengan nada tanya bingung, ia tertawa, lalu melihat tangan kiriku, ia kembali tersenyum lalu mengusap kepalanya dikepalaku.

"Ada sesuatu yabg harusku katakan.." ia kembali memulai percakapan, "katakan saja pangeran" lagi-lagi aku jawabku langsung pada intinya "sebelumnya.. kamu belumpunya pasangankan [Name]?" "Sudah." Entah apa yang kupikir, aku sudah terlanjur salah tingkah "kamu bohong ya." Nada pangeran Halilintar langsung berubah menjadi sedikit dingin.

"Iya.." aku membenarkan jawabku "kalau begitu" ia berlutut, mengambil tangan kiriku "[Name].. [Full Name]-] ia berhenti berbicara wajahnya merah, aku menutup mulutku, mencoba tak salah tingkah. "Maukah kau menjadi pasangan hidup?.." wajahku memanas, hari macam apa ini...
"Ya" Halilintar meloncat dan memelukku.

___________________

1 hari kemudian, Festival digelar meriah, perjamuan di adakan, yangmulia anggun Kupuperi, Tuan Hangkasa, pohon tua bernama Guru Gaharum, 2 panglima dari planet Baraju, Ratu Maharani Satriantar Kira'na dan ditempat Elemental Gamma ada foto Rataka. Meski para tamu di meja itu terlihat sangat tidak nyaman foto itu, tapi Tuan Hangkasa dan Kupuperi terlihat tidak keberatan. Aneh. Mereka akhirnya berbimjang dan kedua penguasa Elemental terdahulu bercerita tentang teman-teman mereka kepada penerusnya.

Sementara dimeja kami, Duri dan Gopal membawa koki baru mereka bernama Kuali dan dia mulai masak untuk kami. Yaya dan Gempa sedang membicarakan kehidupan di bumi, Ying, Shielda dan Fang sedang bertukar kabar. Sai, Blaze dan Solar sedang berbincang entah tentang apa topik nya tak jelas. Tuanku Taufan dan Ice sepertinya sedang menukar saran.

Ia merai tangan kiri, aku sudah sedikit tenang sekarang, jadi aku mengandengnya. Dia masih terlihat sangat merah, ia mengenggam tanganku tampa memandang ke arahku, lucu sekali.
".. mau pakek adat apa?" Pangeranku tetap tidak mau menatapku, pipinyater lihat merah sekali "Maksudnya?" "Adat.. untung menikah" tangan Halilintar menjadi hangat dan merah "oo.. Gur'latan aja. Windara tidak punya adat nikah"

PangeranKu || Halilintar X Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang