✧ chap 9 ✧

768 110 3
                                    

Sekembalinya Gyuvin dari acara dinas pekerjaan diluar kota, ayah satu anak itu langsung memunculkan diri dirumah Ricky

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sekembalinya Gyuvin dari acara dinas pekerjaan diluar kota, ayah satu anak itu langsung memunculkan diri dirumah Ricky. Ada perasaan asing yang singgah. Selain merindukan anaknya, Yujin. Ia juga merindukan yang lain.
Dipandangnya sejenak rumah megah Ricky. Tiba-tiba jantungnya berdetak lebih cepat.

Belum sempat tangannya memencet bell, pintu rumah lebih dulu terbuka dan pelakunya bukan lain adalah Ricky sendiri yang kebetulan ingin duduk diluar sebab dirinya tengah bertelepon dengan Gunwook.

"Eh? Lho mas udah pulang katanya besok?" tanya Ricky, kaget.

Gyuvin tersenyum. Belum sadar akan hal lain bahwa Ricky tengah menenteng ponselnya yang menampilkan wajah seseorang.

"Pekerjaan aku selesai lebih cepet. Yujin mana?"

"Ada di dalem mas lagi nonton tv"

"Siapa ky?" Suara Gunwook mengalun membuat Ricky menunduk dan meringis sebab kelupaan bahwa panggilannya masih tersambung.

"Mas Gyuvin, Nuk. Eh ya mas masuk dulu aja ya aku ngomong sama Gunwook sebentar" Ricky berlalu setelah mempersilahkan Gyuvin untuk masuk kedalam rumah. Sedangkan ia berjalan menuju halaman rumah yang terdapat kursi santai.

Gyuvin memandangi Ricky dengan datar. Perasaannya mendadak kacau balau ketika mendengar satu nama yang sama menyebalkan. Belum lagi Ricky yang beberapa kali terlihat tertawa. Rasanya ia ingin membanting ponsel Ricky detik itu juga.

Tak mau semakin terbakar, Gyuvin lekas masuk kedalam rumah untuk menemui putra tunggalnya. Mencoba mengabaikan Ricky dan temannya yang asik bercengkrama via telpon.

Sedangkan disisi lain, Ricky yang baru saja mendudukkan diri dibuat tertawa oleh tingkah Gunwook yang tersandung kursi di meja makan. Sebab temannya itu bilang tadi ingin mengambil air minum.

"Malah ketawa lo. Sakit ini"

Ricky tersenyum meledek. "Gak perduli juga"sahutnya masih dengan sisa-sisa tawa.

"Btw ky lo kapan deh nikahnya? Kalo masih lama mending gue duluin"

"Dih emang lo mau nikah sama siapa?"

"Ya sama lo. Maksud gue, gue ngeduluin si Gyuvin"

"Goblok ah lo" kata Ricky dengan jengah. "Lo tadi mau ngomong apa, Nuk?" tanya Ricky setelah teringat bahwa Gunwook ingin mengatakan sesuatu pada dirinya.

"Sebenernya gak penting amat sih. Tapi tadi Haruto juga udah bilang ke gue sama yang lain. Setelah nikah kan lo gak selalu bisa ikut manggung. Saran nyokap lo ada benernya kalo abis nikah mending lo rest aja dari a colours"

Ricky termenung sejenak. Perasaannya tiba-tiba saja sedih. Secara tidak langsung Gunwook mengatakan bahwa ia memang harus keluar dari grup band nya. Ada benarnya juga sebab setelah menikah ia akan fokus pada rumah tangganya dan akan sangat jarang untuk ikut mengisi acara seperti dulu. Sang Mama sudah membicarakan ini jauh-jauh hari. Meksipun dari lubuk hatinya Ricky sedikit tidak ikhlas, tapi ini memang harus.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 08 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

☽︎❥︎ our stories [slow]Where stories live. Discover now