•• 6 ••

22 15 0
                                    

Hai guys👋
Cerita aku ini gimana si menurut kalian? seriusss nanya, ini cerita seru nggak menurut kalian, biar aku nya nggak kepedean lagi kalo nulisnya hehehe.

Komen  dan vote terus ya guys,bantu aku supaya aku semangat buat nulisnya hehehe 😅

||Typo||👉 coment

Ya udah kalo gitu kita masuk.....

Cekidot 😉 [kalo kata Nadia Omara ]

                                                  ••••

Setelah selesai berjalan - jalan bersama Kevin, akhirnya Zira sampai dirumahnya dengan diantar
Bersama Kevin.
Disisi lain Ashaf Abinya Zira sedari tadi melihat perbincangan anaknya dengan pemuda didepan gerbang rumahnya.

"Zira dari mana?"tanya Ashaf kepada putrinya

"Zira tadi abis jalan bi."ucap Zira

"Tadi pemuda itu siapa kamu?"tanya Ashaf lagi.

"Eh, itu temannya Zira bi"

"Yasudah sekarang kamu masuk, abis itu cuci muka lalu tidur ya."

Zira menggangguk

***

Setelah memasuki kamarnya Zira langsung menuruti apa yang Abinya perintah tadi, yaitu membersihkan diri sebelum tidur.
Tapi saat Zira ingin mengganti pakaiannya, ia merasa perutnya sangat sakit dan panas.

"Awss, kok sakit gini ya perut gua."ucap Zira dan dengan memeluk erat perutnya.

Kruk ....... Kruk.....
Perut Zira berbunyi

Buru - buru Zira pergi ke kamar mandi dengan langkah kaki yang terbirit - birit .

"Huh, lega."ucapnya menghela nafas lega

Belum tiga menit keluar dari kamar mandi, Zira merasa perutnya sakit lagi, dan berulang pergi ke kamar mandi lagi.

"Duh, kenapa jadi gini sih,"ketus Zira kesal ,sambil memegang perutnya itu.

Dan yah, Zira berujung bolak balik pergi ke kamar mandi.
Dan sekarang sudah ke delapan kalinya ia didalam sana. Sekarang Zira tengah meringkuk kesakitan sekaligus lemas, tenaganya sudah terkuras habis karena BAB sialannya itu.
Merasa sudah tidak kuat lagi, ia memanggil sang ibu dengan sisa tenaganya itu.

Huffppp

"UMIII......MI......." Teriak Zira dengan sisa tenaganya itu.

Mendengar suara Zira yang sangat lantang hingga terdengar dari lantai satu,membuat pasangan suami istri yang tengah menuju mimpi indah, terbangun dengan teriakan Zira yang katanya tinggal sisa tenaganya itu .

"Eh, Zira kenapa mi?" Tanya Ashaf yang terbangun dari tidurnya.

"Iya kenapa tuh anak, ayo kita cek bi takutnya kenapa - kenapa. " Sambung Nindya

Dengan berlari terbirit-birit melewati tangga,kedua suami istri tersebut berjalan menuju kamar Zira untuk mengecek sang anak.

Tok..... Tok.....

"Zira kamu didalam nak?buka pintu nya kamu kenapa?"tanya Nindya khawatir

Mendengar tidak ada sahutan dari dalam, tanpa berpikir panjang, Ashaf langsung membuka paksa pintu tersebut dengan cara didobrak.
Dan betapa terkejutnya Nindya melihat sang putri sudah tergeletak lemas dilantai.

Buru-buru Ashaf mengangkat Zira masuk kedalam mobil untuk dibawa ke rumah sakit.
Dan sesampainya di rumah sakit Zira langsung ditangani oleh dokter dan beberapa perawat disana.

Tembok PenghalangWhere stories live. Discover now