Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
-Walking on Water-
Pada malam yang menyapa kota Seoul, langit sedang bersahabat memberi bintang untuk dipandang pengisi bumi di bawah sana. Menghias gelap dengan begitu mempesona, menolong cahaya yang diciptakan manusia pada lelampuan yang mengisi kota itu.
Udara terasa sejuk, tidak terlalu dingin seperti hari sebelumnya. Menabung semangat manusia yang masih tersisa dan sebagian masih harus bekerja di jam seperti ini.
Begitu pula dengan pengisi pada hunian besar dan bangunan rumah di salah satu sudut kota. Kediaman mewah dengan nuansa American Modern yang megah itu ditinggali 3 anggota Keluarga Kim.
Nyonya Kim, Kim Soo Hyun dan juga Ji Won.
Rumah besar itu selalu sepi setiap hari. Nyonya besar yang sibuk dengan komunitas sosialitanya, juga Soo Hyun yang selalu sibuk bekerja setiap hari.
Hanya ada Ji Won yang selalu di sana setiap waktu, hampir mati bosan karena tidak melakukan apa-apa selain mengurus rumah itu, sementara mereka memiliki Assisten Rumah Tangga yang lebih dari cukup untuk mengerjakan urusan rumah.
Ji Won tak ingin terlihat seperti seorang yang tidak berguna. Meski tidak seperti pasangan suami istri pada umumya dengan Soo Hyun, namun Ji Won tetap melakukan perannya menjadi ibu rumah tangga. Termasuk mengurus kebutuhan Soo Hyun yang belakangan menyadari, bahwa memiliki istri itu menyenangkan, dan tak semenakutkan pikirannya selama ini tentang berbagi hidup dengan seorang wanita.
Ji Won hanya berusaha melewati waktu, entah sampai kapan ia sanggup demikian. Sibuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, Ji Won dan Soo Hyun tetap mengusahakan yang pernah mereka janjikan untuk punya anak.
2 bulan berlalu, melakukan perjumpaan dengan Dokter dan membahas rencana baik itu. Namun Soo Hyun dan Ji Won harus sabar atas rencana itu lagi setelah Dokter mengatakan bahwa ada kondisi dari Soo Hyun yang perlu mereka sehatkan dan benahi lebih dulu sebelum alternatif itu mereka mulai.
Meski berat, Ji Won dan Soo Hyun tidak mengeluh. Mereka tetap mengusahakan menjaga stamina Soo Hyun kembali, menyehatkan tubuh pria itu lebih baik dengan perawatan sekaligus mengkonsumsi obat yang Dokter sarankan.
Mereka bisa sabar, mereka bisa kuat menunggu, namun tidak dengan waktu dan Nyonya Kim sekaligus.
Wanita itu mulai jenuh berpura-pura sabar seperti Ji Won yang ia lihat seolah tidak benar-benar berusaha memiliki anak seperti perjanjian mereka.
Ji Won yang ia lihat hanya bersantai dan mengurus rumah. Pergi menemui orangtuanya, sesekali membantu di toko bunga. Dan tak pernah melakukan usaha terbaik untuk tujuan utama mereka saat ini.
Alasan itu yang membuat Nyonya Kim menghampiri sang menantu yang sedang sibuk menata bunga pada vas di meja makan mereka di area dapur.
Melihat Ji Won sibuk seolah tidak terjadi apa-apa sungguh membakar hatinya. Mereka di desak waktu, dan wanita ini selalu terlihat santai mengisi waktu seperti ini.
