Kenikmatan Dari Mertuaku

12.8K 89 2
                                    

-cerita ini fiktif. Foto hanya sebagai pemanis untuk gambaran sosok mertua-

Namaku Adi. Usiaku saat ini 35 tahun. Aku memiliki tubuh sedikit gempal. Tinggiku 170cm dengan bobotku sekitar 87kg. Saat ini saya bekerja disalah satu kantor swasta sebagai Branch Manager. Aku tinggal di kota Semarang.

Aku menikah sudah 5 tahun. Istriku anak ke 4 dari 4 bersaudara dan usianya 7 tahun lbh muda dariku. Baru 2 bulan lalu, kami dikaruniai seoarang anak laki2. Dan sudah 1 minggu lamanya ibu mertuaku tinggal bersama kami.

Selain ingin melihat cucu, juga membantu istriku cara mengurus anak. Sementara, bapak mertuaku memilih tinggal di Jakarta karena kerjaan yang tidak bisa ditinggal.

Bapak mertuaku bernama Sumardi. Usia beliau 52 tahun. bapak mertuaku lebih tinggi dariku mungkin sekitar 172cm dengan bentuk badan tidak kurus atau pun tidak gendut.

Sepulang dari kantor, aku langsung memutuskan langsung mandi. Lalu aku, istriku dan ibu mertua makan bersama sambil saya menceritakan kalau besok saya ada pertemuan seluruh Branch Manager di kantor pusat di Jakarta selama 3 hari.

Ibu mertua memintaku untuk tinggal di rumah menemani bapak.

Aku menyanggupi permintaan ibu mertuaku , walau dari kantor pusat memberikan fasilitas penginapan.

Oya, bapak mertuaku ini bekerja disalah satu kementerian. Golongan beliau sudah cukup tinggi, Esselon 3 golongannya saya ga tahu.

Setelah makan malam bersama, aku dan istri langsung menuju kamar. Dikarenakan besok akan dinas luar, aku mengajak istriku berhubungan intim. Sekitar 1 jam kami berhubungan intim. Dengan badan lelah, aku memutuskan untuk tidur.

Pukul 5 pagi, aku berangkat ke stasiun menenteng 1 koper kecil berisikan pakaian ku selama dinas yang sudah disiapkan istri mungkin subuh tadi.

Selama perjalanan, aku komunikasi dengan bapak mertuaku. Beliau memberitahuku, jika aku pulang duluan , kunci di selipkan beliau di bawah pot besar. Hari ini beliau akan pulang Larut karena harus mengikuti acara disalah satu hotel bintang 4 di Jakarta.

Jam 12an, aku tiba di stasiun Gambir dan langsung memesan transportasi online menuju kantor pusat.

Hari pertama hanya ramah tamah. Tepat jam 6 sore aku memutus kerumah mertua menggunakan transportasi online.

Jalanan agak macet, membuat aku tiba di remua mertua pkl 7.30 malam. Badan agak lengket aku memutuskan langsung mandi. Dimeja ruang tamu, aku membuka koper untuk mengambil boxer serta kaos dalam ku dan handuk dan perlengkapan mandi.

Lalu aku berjalan. Saat hendak menyalakan lampu dapur, ternyata ga menyala. Kembali aku letakkan semuanya diatas koper dan berjalan keluar rumah menuju warung yang gak jauh dari rumah. Mungkin sekitar 100 meteran.

Setelah balik kembali kerumah, kuambil semua perlengkapan mandi dan pakaian gantiku. Lalu kuletakkan lampu yang kubeli tadi si atas meja dapur dari kayu.

Entah kenapa aku memutuskan mandi terlebih dahulu baru mengganti lampu.

20 menit lamanya aku mandi. Ku kenakan celana boxerku dan kugantungkan kaosku di pundak kanan. Entah kenapa, selesai mandi badanku malah keringatan tapi aku sudah merasa lebih segar.

Dikarenakan aku sendiri dan bapak mertua masih akan lama datang, dengan PeDe aku hanya mengenalan celana dalam boxer ku yang ketat

Kuletakkan kursi makan diatas meja makan kayu jati. Lalu aku memanjat ke meja dapur lalu ke kursi. Perlahan aku berdiri.

"Adi, Hati2" teguran mertuaku membuatku sedikit kaget saat aku memutar lampu yang baru kubeli.

Entah kapan bapak mertuaku sudah berdiri disisi kanan ku ga jauh dari meja makan...sedikit remang remang, aku melihat tatapan mertuaku agak berbeda tapi aku ga tahu arti tatapannya.

Pak Sumardi, MertuakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang