06- First Experience

92 53 43
                                    

"Hai Kiaraa" sapa Regan ramah ketika Kiara masuk ke mobilnya.

"Hai, lama gak nunggunya?" ujar Kiara sambil duduk di sebelah Regan, menutup kembali pintu mobil, dan sedikit merapihkan rambutnya yang terkena angin.

Menyadari wajah Regan lebam di ujung bibir dan rahangnya membuat Kiara membelalakan kedua matanya, "Kak Regan kenapa?! Kok bisa kayak gini sih? Habis berantem?" tanyanya sambil menyentuh wajah Regan hati-hati.

"Iya kemarin. Tapi udah gapapa kok" Balas Regan lembut sambil menyentuh tangan perempuan itu yang masih menempel di wajahnya. "Kamu cantik banget hari ini"

Kiara mengerjapkan matanya beberapa kali.

"H-hah? Masa sih" Kiara melepas sentuhannya di wajah Regan. Matanya kini beralih ke depan, menghindar dari mata elang lelaki di sampingnya.

Sejak kapan jantung gue deg-degan gak karuan gini karena pujian cowok?! Batinnya berseru.

"Iya aku serius." Regan yang peka bahwa Kiara sedang berusaha menutupi gugupnya malah semakin betah menggoda, "Aku di sini udah lumayan lama sih, tapi anything for you" jawabnya pada pertanyaan pertama Kiara tadi.

Regan semakin mendekatkan diri pada Kiara, menyisihkan sebagian helai rambut perempuan itu ke belakang telinga. Hembusan napasnya sangat terasa menyentuh leher Kiara, panas.

Omg we're so close right now. Kemudiam Kiara mendorong dada Regan menjauh. Ia benar-benar merasa terintimidasi sekarang.

"Aku suka aroma parfum kamu. Chanel Coco?"

"Yess"

Shit parfum yang sama dengan Zevanya.

"Mamah aku juga suka koleksi parfume, kamu harus coba tester bottle-nya ya. Siapa tau ada yang kamu suka juga, I'll buy it for you"

"Aduh ga usah repot-repot, aku bisa beli sendiri kok"

"Birthday's gift? Minggu depan kamu ulang tahun kan,,"

Anjir ini cowo buaya daratt emang inisiatifnya bukan mainn. Pasti Windi lagi nih yang udah spill tanggal lahir gue. Cerocos Kiara dalam hati.

"Oke" Kiara sambil meringis kecil.

Regan tak henti-hentinya mengunci pandangan pada Kiara, tanpa mengalihkan tatapan sedikitpun, membuat Kiara jadi semakin malu-malu. Sesekali perempuan itu mengusap leher belakangnya, kemudian menoleh ke arah jendela kiri, menghindar dari matanya.

"Kiara, are you okey?" tanya Regan iseng dengan wajah jahilnya. Padahal ia juga tau kalau Kiara sedang berusaha keras menutupi salah tingkahnya.

"O-ohh, enggak apa. Udah yuk jalan aja, jangan kelamaan di sini."

Mendengar keputusan Kiara membuat Regan mengangguk setuju. Ekspresi malu-malunya sangat menggemaskan. Sialnya kali ini benar-benar lucu, membuatnya ingin segera menjadikannya pacar.

"Oke" jawab Regan bersemangat lalu melajukan mobilnya.

Ting!

Kiara menaikkan salah satu alisnya saat benda pipih di tangannya menandakan notifikasi masuk dari group chat.

Tilla Marcella
Kiara, lo jalan sama Regan ya?!

Windira Permata
Masalah buat lo?

Tilla Marcella
DIH SEWOT AMAT

Tilla Marcella
@KiaraSeraphina Jangan kemakan bujuk rayu tuh cowok, redflag! Dont be fooled! Jangan gampang baper! Lo gak boleh keliatan kesemsem meskipun jantung lu dagdigdug gak karuan. INGET PESEN GUE KIARA SOPHIA SERAPHINA. 🫵🏻🫵🏻👊🏻😡🤬👿

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 26 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

FINAL CHAPTERWhere stories live. Discover now