Pingsan

180 26 3
                                    

Happy Reading




"Tada! Makanannya dah jadi!" seru Fang dengan antusiasnya.
"Kalian semua kalo mau, makan aja. Gue masak banyak, kok!" lanjutnya lagi.

Terlihat empat manusia Bumi, Laksmana Tarung, Komandan Koko Ci, Sai, Papa Zola, dan Qually kompak menggeleng dengan kaku. Mereka semua berkumpul di dapur Tapops U ini, dikarenakan kekacauan yang Fang ciptakan.

"Yaudah, gak papa. Gue masak juga buat Kapten, bukan buat kalian," ujarnya yang terdengar sedikit ketus. Fang menolehkan pandangannya pada Kaizo, menatap sang Kapten dengan tatapan berbinar.

"Kapten, cepat dimakan!"

Kaizo meneguk kasar ludahnya, menatap horor pada masakan Fang yang entah apa bentuknya, warnanya juga hitam gelap. Dia berpikir, mungkin ini adalah hari terakhir dia hidup hanya gara-gara masakan buruk rupa itu.

"Kenyang," alih Kaizo dengan mencari alasan agar tak memakan masakan Fang dan terutama agar tak menyakiti hati anak itu. Walaupun Kaizo adalah Alien yang blak-blakan.

Alis Fang bertaut pertanda tengah memuat apa yang telah Kaizo ucapkan, butuh proses bagi dirinya untuk mencerna dengan otak pas-pasan yang ia miliki.

Setelah tahu apa yang Kaizo maksudkan, tiba-tiba raut wajah Fang berubah drastis. Bibirnya mengerucut dengan mata yang berkaca-kaca siap untuk menangis. "Bilang aja gak mau karena gak enak!"

"Emang iya, bangsat!" batin Kaizo dengan perasaan yang menderita. Tapi karena Kaizo tak mau menyakiti hati orang untuk ke sejuta kalinya, dia tetap ingin memakan masakan buatan Fang.

Tangannya gemetar sewaktu mengangkat sendok besi untuk dimasukkan kedalam mulutnya. Seorang Kapten yang tak gentar dan gemetar ketika melawan banyak musuh, malah keringat dingin hanya karena dihadapkan oleh masakan Fang yang lebih buruk dari biskuit Yaya.

Semua meneguk ludah kasar saat menunggu reaksi dari sang Kapten ketika makanan itu sudah masuk sepenuhnya kedalam rongga Kaizo. Belum ada tiga detik, Kaizo berkata dengan patah-patah.

"I-ini terakhir kalinya aku hidup," ucap Kaizo dan setelahnya pingsan beneran.

"Dah agak dah," celetuk BoBoiBoy.

"Astaga! Kapten Kaizo meninggal!" pekik Fang dengan panik. Dia mondar-mandir tanpa ada niatan membantu Kaizo, sungguh manusia tak bertanggung jawab.

Plak

Suara tamparan terdengar nyaring di dapur ini, seketika suasana menjadi hening karena tamparan itu. "Bego bener! Udah aku bilang, biar aku aja yang masak. Jadi gini kan hasilnya, Kapten Kaizo mati!" bentak Qually.

Fang meringis ketika kepalanya menjadi sasaran empuk dari Qually, sungguh sangat sakit.

"Sudah! Bawa Kapten Kaizo keruang rawat sekarang. Kau yang bawa, Fang! Tanggung jawab," lerai Laksmana Tarung. Sedangkan Koko Ci memilih pergi secara diam-diam agar tak terlibat.

Karena Laksmana Tarung yang memerintah, Fang tak bisa membantah, bisa habis dirinya dihajar sosok itu. Dan benar saja, tidak ada yang mau membantunya membopong tubuh bongsor milik Kaizo.

"Kawan, dajjal. Liat aja perhitungan gue besok disekolah," gerutu Fang sembari susah payah membawa tubuh Kaizo.

Sampainya Kaizo diruang rawat, langsung ditangani sang Dokter. Kaizo divonis terkena racun, sungguh mematikan sekali hasil masakan milik Fang. Entah bahan apa saja yang dia campur kedalamnya. Sialnya lagi, Fang bukannya minta maaf malah cengengesan ketika Kaizo sudah siuman.

"Emang anak dajjal," batin Kaizo dengan geram. Ingin sekali meremat tubuh yang mulai berisi itu.








TBC.

Hai guys! Jangan lupa di vote dan komen ya. Kapan-kapan aku akan up lagi.

𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝐅𝐚𝐧𝐠 𝐌 𝐨𝐫 𝐅𝐚𝐧𝐠 𝐀 [On Going]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ