31. Ellen Kepanasan

12.1K 630 52
                                    

HALO SAYANG-SAYANGKUU SEMUAA!!

NGAKU SIAPA YANG KEMAREN NAGIH UP?

AKU KABULIN MALAM INI YAA!

CUS BACA DENGAN SLAAYYY 💅💅


_-00-_

Setelah Pearly membongkar identitasnya sebagai pewaris tunggal perusahaan Norkash Group, seluruh hadirin yang ada di sana, baik kolega maupun keluarga Nalika turut menyanjung Pearly. Mereka baru mengetahui jika perusahaan besar tersebut tersebut hanya diwarisi oleh satu orang. Pasalnya keluarga Reiland Norkash tidak pernah mempublikasikan keluarganya di media manapun.

Lain hal dengan Ellen. Ia langsung terdiam seribu bahasa karena telah menjelekkan pewaris tunggal perusahaan yang sangat ia incar. Ah, padahal jika masih ada kesempatan untuknya bekerja di Norkash Group, ia pasti akan pindah ke sana. Namun, jika sudah seperti ini bagaimana bisa ia menyelinap menjadi salah satu karyawan tetap Norkash Group? Sudah tentu dirinya akan dicaci maki lebih dulu oleh Pearly.

"Apa kamu benar anak dari keluarga Reiland Norkash?" tanya Nalika memastikan.

"Benar, saya anak tunggal mereka."

"Jadi, Tante tenang saja akan hubungan saya dengan anak Tante. Pak Gara tidak akan berbuat hal buruk kepada saya." Pearly tersenyum penuh arti pada Nalika yang kini menatapnya dengan sorot mengintimidasi.

"Kamu memang berasal dari keluarga terpandang, Pearly. Namun, faktor tersebut bukanlah faktor utama dalam hubungan." Nalika memandang Pearly dan Gara secara bergantian.

"Kalau kalian tetap bersikukuh ingin mempertahankan hubungan, maka kalian harus siap dengan segala halangannya. Termasuk saya." Nalika berdiri dari tempatnya, kemudian berlalu dari sana.

Gara mengangguk pada Pearly, mengisyaratkan pada gadis itu bahwa semuanya akan baik-baik saja selagi mereka tetap menjunjung tinggi kepercayaan satu sama lain. Sedetik kemudian dapat ia dengar suara tangkapan kamera. Kedua mata elang Gara spontan beralih mencari siapa orang yang baru saja memotretnya.

"Jangan sebarkan identitas maupun hubungan kami ke media! Jika ada yang tertangkap menyebarkan hubungan kami ke media, maka saya tidak segan memenjarakan orang itu."

Orang yang dimaksud oleh Gara langsung menurunkan kameranya. Ia diam tak berkutik begitu menemukan manik tajam Gara masih membidik ke arahnya.

Gara menghela napas singkat. Ia harus membawa pulang Pearly, sebab di sini terlalu bahaya. Gara tidak akan membiarkan media membongkar identitas Pearly, karena keluarga Norkash sendiri pun menyembunyikan status keluarga mereka. Gara menarik tangan Pearly untuk berdiri. Lalu membawa langkah gadis itu keluar dari rumah Nalika.

Pearly sedikit kelimpungan karena menjajarkan langkahnya dengan langkah besar Gara. Heels yang ia pakai pun hampir terpeleset.

Merasakan adanya hal yang janggal saat tengah menggandeng Pearly, Gara pun menghentikan langkah. Ia berjongkok, melepas heels yang dikenakan Pearly, lalu mengangkat tubuh gadis itu bak kuli karung beras.

"Eh---aduh, Om!"

Gara sengaja menggendong Pearly agar tidak menghambat langkahnya. Lagi pula jalan keluar rumah Nalika masih harus turun dua lantai. Heels yang dikenakan Pearly pasti akan menyakiti kakinya.

"Kenapa kita pulang Om?" tanya Pearly yang masih setia bertengger di bahu Gara.

"Saya tidak mau kita dipublikasi."

Lain dari itu Ellen masih saling lihat dengan Belana di ruang makan. Nafsu makanya pun turun drastis setelah mendengar kabar mengejutkan bahwa saingannya itu menyandang status sebagai pewaris tunggal perusahaan Norkash Group. Raut wajah sombongnya berubah memelas detik itu juga. Banyak hadirin yang masih membicarakan pasal Pearly di sini, termasuk dirinya.

TAKEN YOUR DADDY [SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now