29

3.1K 232 4
                                    

🗻 Rinjani

Hari ini kegiatan ku benar-benar cukup padat, membantu anak-anak crew di stand wedding klien dan menyempatkan untuk datang ke kedai yang hampir jadi, aku menaruh lagi barang-barang yang akan digunakan disana, sampai akhirnya aku baru sampai di apartemen ketika malam sudah tiba.

Seharian aku tidak mendapatkan kabar apa-apa dari mas Juna, apa jangan-jangan dia tahu kalau semalam aku sudah bermain curang bersama Rama? pikiranku sangat penuh sampai aku baru sadar kalau aku belum membeli makanan apa pun untuk aku makan malam, akhirnya aku putuskan untuk berjalan sebentar menuju ke depot Chinese food yang bersebrangan dengan gedung apartemen.

Aku sengaja membeli beberapa menu untuk bisa aku makan juga besok di pagi hari untuk sarapan, ternyata mama menelpon dan bertanya aku sudah di apartemen atau belum "Masih beli makan ma, tadi lupa,"

"Ya sudah kalau gitu langsung balik,"

"Ya, okay," kami menutup sambungan telpon secara bersamaan dan setelahnya pesanan ku pun sudah selesai di proses, aku membayarnya kemudian berjalan lagi melewati trotoar jalan sebelum menyebrang ke apartemen.

Di pertengahan jalan aku mendapatkan sedikit gangguan dari beberapa pria yang memang sedang nongkrong tidak jelas di depan sebuah toko yang sudah tutup "Cewek, sendirian aja?"

"Mau kita temenin gak nih, lumayan anget-anget!" imbuh salah satu dari mereka dan setelahnya tawa mereka menggelegar, mungkin tadi ada sekitar empat pria kalau aku tidak salah hitung.

"Kok gak bales sih? malu ya?" masih saja menggoda, aku tersenyum tipis kemudian membalikan badanku

"Kalian bisa lihat aku?" tanyaku dengan nada dan wajah yang aku buat se datar mungkin, pertanyaan balik dariku ini membuat mereka langsung terdiam.

"Kalian beneran bisa lihat aku?" kini aku tersenyum lebar sambil berjalan ke arah mereka, lebih tepatnya melompat seperti kodok yang langsung jongkok di depan mereka.

"Kalau gitu bantu aku temukan jasad aku dulu boleh?" kemudian aku tertawa cekikikan, dan seketika mereka bubar lari tunggang-langgang meninggalkan ku "Setan cok!" aku tersenyum puas mendengarnya.

Ini juga kalau ada kuntilanak yang melihat akting ku barusan kayaknya dia bakal komen "Menyala mbak ku!" sebenarnya ingin aku tendang pakai jurus karateku tapi tubuhku sudah sangat lelah, jadi kal ini pakai otak aja untuk melawan, aku akhirnya menyebrangi jalan untuk kembali ke apartemenku.

.

Lift sudah terbuka, aku langsung keluar  dan berjalan menuju unit ku, dan betapa terkejutnya aku saat melihat mas Juna sudah berdiri di depan unit "Mas Juna?" aku memastikan, mas Juna langsung membalik badan dan tersenyum padaku "Akhirnya pulang," serunya dia akan memeluk ku tapi tiba-tiba berhenti begitu saja.

"Mas tahu darimana aku sekarang disini?"

"Dari mama kamu,"

"Oh, sudah dari tadi?"

"Baru kok,"

"Sejam yang lalu?" aku menebak tapi dia menggeleng.

"Lebih lama ya?" dia cuma tersenyum tipis, aku akhirnya membuka kode akses dan mempersilahkannya masuk.

"Duduk mas, mau minum apa?"

"Terserah yang penting gak ngerepotin kamu,"

Aku menuju ke pantry dan segera mencuci tanganku setelahnya aku membuatkannya es lemon tea, aku membuka makanan yang aku beli barusan, sekalian mengajaknya makan malam disini.

"Kamu gak apa-apa aku makan di sini?" aku mengangguk dan akhirnya dia mau duduk di kursi pantry untuk mulai makaa, sunyi lah yang menghiasi ruangan ini sampai makanan kami habis.

Juna Jani, I Love You Pak Kos! [Hiatus]Where stories live. Discover now