Chapter 17

147 26 10
                                    

•••

Matahari menyingsing perlahan. Silau dari pantulan cahaya menembus celah-celah gorden apartemen Giselle, membuat gadis itu mengerjap beberapa kali sebelum menemukan tangan seseorang yang melingkari pinggangnya.

Giselle berbalik menghadap ke arah si pria pemilik tangan tersebut. Jihoon, pria itu masih terlelap dalam tidurnya.

'Mulai sekarang aku akan mengizinkanmu masuk dalam hidupku, saat itu terjadi aku tak akan membiarkanmu pergi.'

'Sekali bersamaku selamanya begitu.'

Seketika ucapan Jihoon semalam terlintas dibenaknya, membuat pipi itu kembali memanas.

'Ayo lakukan lain kali? Kau butuh istirahat sekarang.'

Giselle menutup wajahnya dengan kedua tangan, jantungnya berdegup kencang seakan habis lari maraton padahal dirinya bahkan belum turun dari ranjang.

Jihoon menggeliat dan mulai terbangun mendapati sosok gadis yang diciumnya semalam sedang sibuk menghalangi wajahnya dengan jemari tangan, membuat Jihoon mempererat pelukannya.

"Kenapa menutupi wajah cantik yang kau bangga-banggakan itu?" Tanya Jihoon serak.

Sedang Giselle mendongak menatapnya, "Aku malu."

"Rupanya kau juga punya rasa malu." Gurau Jihoon.

"Kau pikir aku ini apa?"

Jihoon hanya tersenyum memandang Giselle. Ia baru menyadari jika gadis dihadapannya ini terlihat begitu cantik, kemana saja dirinya selama ini.

"Sepertinya aku harus pulang sekarang."

"Jangan pergi, tidak bisakah kau pulang nanti saja? Aku masih ingin bersamamu."

"Aku tidak bisa bolos hanya karena ingin."

"Baiklah, tapi..." Giselle menarik leher pria itu mendekat. Jihoon tahu persis apa yang diinginkan Giselle, ia lantas menutup mulut gadis itu dengan tangan.

"Aku pulang sekarang." Ucap Jihoon lalu bangkit dari ranjang dan bersiap untuk pulang.

Giselle mengumpat dalam hati, kemudian bangkit dan mengikuti langkah Jihoon.

"Kau tak menjemput ku nanti?"

Jihoon berhenti diambang pintu dan berbalik, "Sepertinya tidak bisa, kau bisa berangkat sendiri?"

Giselle berpikir sejenak lalu mengangguk karenanya Jihoon ikut mengangguk dan hendak berbalik namun tertahan oleh Giselle yang langsung memeluknya.

Giselle mendekatkan bibirnya dan mencium Jihoon, "Hati-hati."

Giselle menciumnya lagi, hanya kecupan yang diterima Jihoon dengan diam. Hingga Giselle berhenti lalu tertawa.

"Kau bilang mau pulang, kenapa masih di sini?"

Jihoon menyeringai, mengecup bibir Giselle yang mana membuat gadis itu membeku kemudian berlalu pergi meninggalkannya di depan pintu.

"Jihoon..." Panggil Giselle, menghentikan langkah pria yang berjalan menuju lift tersebut. Membuatnya berbalik.

"Apa?"

Giselle tersenyum sumringah, menyenderkan pipinya pada pintu. "Tidak ada, sana pergi."

Jihoon mengangkat sebelah alisnya, sebelum berbalik.

"Jihoonie..." Teriak Giselle lagi, yang kembali menghentikan langkah Jihoon.

Pria itu berbalik, menghela nafas. "Apa lagi?"

Happy In Sin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang