004

219 49 20
                                    

Jaemin dan Jisung nampak pucat pasi saat mereka di sarankan untuk pergi ke dokter kandungan oleh dokter poli umum, karena gejala yang Jisung alami lebih terlihat seperti gejala kehamilan. Kedua remaja belia itu saling memandang, ada wajah takut terlebih pada raut Jisung. Matanya bergerak gelisah karena takut bahwa perkiraan dokter tadi benar jika dirinya tengah mengandung.

"Bagaimana jika itu benar?" Tanya Jisung dengan suara sangat pelan.

Saat ini Jaemin dan Jisung sedang mengantri untuk bertemu dengan dokter kandungan, banyak mata yang melihat mereka dan berbisik-bisik mencela keduanya.

Jaemin memandang Jisung dengan tatapan lembut, mengambil tangan Jisung dan mengusapnya penuh kasih sayang, "Jika benar maka aku akan bertanggung jawab, bagaimanapun itu semua kesalahanku karena aku mabuk dan melakukan sesuatu yang tidak seharusnya,"

Jisung menghela napas, jawaban itu sama sekali tidak membuat Jisung merasa lebih baik. "Bagaimana jika keluarga mu malah menolak menerima bayi ini dan lebih memilih untuk menyuruh aku menggugurkan bayi ini? Atau kemungkinan lebih buruknya mereka menyuruh mu untuk meninggalkan diriku?"

Jaemin tersenyum lembut, tangannya kini mengelus-elus perut rata Jisung hal itu membuat Jisung sedikit tergelitik hatinya.

"Jisung, tatap mataku!" Ucap Jaemin penuh kelembutan.

Jisung menatap wajah Jaemin, pemuda Na itu tersenyum penuh kasih sayang seakan-akan ingin mengatakan bahwa segalanya baik-baik saja, Jisung tidak perlu mengkhawatirkan apapun karena dia pasti akan selalu ada untuk Jisung.

"Dia bukan bayi ini tapi bayi kita, dia adalah buah hati kita! Jika orang tuaku menyuruhmu menggugurkan bayi kita maka aku akan menuntut mereka, jika mereka menyuruhku untuk meninggalkan mu maka aku akan meninggalkan mereka, aku lebih memilih hidup susah bersama denganmu dan anak kita!" Jaemin membawa tangan Jisung untuk mengusap perutnya sendiri. Bohong jika Jaemin tidak takut, tetapi dia sudah berjanji akan selalu bersama Jisung, lagipula awal masalahnya adalah dia yang tidak bisa mengontrol diri. Jadi daripada menyalahkan Jisung lebih baik dia membenahi diri dan meyakinkan Jisung bahwa segalanya akan baik-baik saja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

"Park Jisung!" Panggil perawat.

Kini Jaemin dan Jisung memasuki ruang dokter spesialis kehamilan, keduanya nampak gugup dan takut apalagi saat melihat wajah skeptis perawat yang mengantar mereka.

°°°°

Jisung dan Jaemin terpaku saat dokter mengatakan bahwa Jisung memang mengandung, janin itu baru berusia 7 minggu. Jisung menangis, dia takut. Jisung takut jika Jaemin akan meninggalkan dirinya, dia takut semuanya akan hancur.

"Jisung, jangan menangis! Aku berjanji akan bersamamu dan merawat bayi kita bersama-sama!" Ucap Jaemin menenangkan Jisung, dia memeluk Jisung dengan sangat erat.

"Bagaimana dengan kehidupan kita? Aku menghancurkan hidup kita, Jaemin!" Ucap Jisung dalam tangisnya.

"Tidak sama sekali, ini kesalahan kita. Jadi yang salah bukan kau tapi kita... Aku sudah bilang akan bertanggung jawab bukan? Aku akan membawamu ke hadapan ayah dan ibuku."

"Lalu apa? Mereka membenciku, Jaemin! Mereka pasti tidak akan menerima bayi kita dan mereka pasti akan menyuruhmu untuk pergi meninggalkan aku!" Ucap Jisung lagi, air matanya semakin mengalir dengan deras.

"Tidak mereka pasti akan menerima mu, aku pastikan itu. Kalau mereka menolak dan meminta aku meninggalkan dirimu maka aku akan pergi meninggalkan mereka! Ayo, aku akan meminta mereka untuk menikahkan kita!" Ucap Jaemin.

Walau dia tidak yakin dengan ucapannya bahwa ayah dan ibunya akan menerima hubungan ini terlebih dengan Jisung yang telah mengandung bayinya tanpa ikatan apapun, tetapi Jaemin bersungguh-sungguh dalam hal jika ayah ibunya tidak menerima Jisung maka Jaemin akan meninggalkan mereka.

Masa bodoh dengan sendok emas yang telah dia miliki sejak lahir, yang Jaemin inginkan adalah hidup bahagia dengan orang yang dicintainya yaitu, Jisung. Mungkin akan bertambah dengan anaknya yang kini telah berada di dalam perut Jisung.

"Ayo Jisung berhenti menangis, kata dokter kandungan mu masih lemah karena terlalu dini untuk hamil pada usia ini, jadi kamu tidak boleh stres! Ayo tersenyum, aku akan selalu ada untukmu!" Ucap Jaemin dengan senyum lembut, menyembunyikan rasa takut diwajahnya.

°°°
Bersambung....

Kenapa kalian sangat ovt terhadap Jaemin di sini?

Kan kalian belum lihat Jaemin di sini punya tanda-tanda selingkuh ataupun ninggalin Jisung sendirian...

Du hast das Ende der veröffentlichten Teile erreicht.

⏰ Letzte Aktualisierung: May 13 ⏰

Füge diese Geschichte zu deiner Bibliothek hinzu, um über neue Kapitel informiert zu werden!

Our Mistake Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt