terimakasih raja

236 35 49
                                    

Nih guwe apdet nih🤾 seneng ga u??🫵🤡

‼️Typo, ngawur.









***



"Jika begitu ayo kita putus, ciro nakal ga cocok sama raja yang selalu disiplin dan taat sama peraturan" raja melotot seketika saat mendengar kekasihnya berbicara seperti itu.

"Apaan sih, jangan aneh-aneh kamu" ujar raja tak suka, raja tidak berpikir bahwa chiro akan berbicara seperti itu.

"Ya kan ciro nakal, kenapa raja masih mau sama anak nakal?"

"Udah demam nih anak kayaknya, pembahasan mu makin kesini makin ngawur, ayo pulang aja" raja bersiap untuk menggendong tubuh kecilnya, namun dengan cepat  chiro bangkit dan segera berlari menjauh.

"Ayo tangkap ciro!"

"Duh yakin banget ini mah LCD nya udah kena" gumamnya, dia berlari untuk mengejar chiro yang kini semakin menjauh dari halaman rumah.

"Woi ciro katanya mau cerita!! Cepetan sini!!" Teriaknya.

"Apa?! Ciro ga denger raja!!" Sahut anak itu. Langit semakin gelap, hujan sedari pagi belum juga reda, lama kelamaan raja menjadi khawatir akan keadaan chiro.

"Cerita coy cerita!!! Cepetan ciro!!"

"Lupaa!! Nanti aja kalo ciro inget yaaa!!"

"Untung sayang, kemana lagi tuh bocah cepet banget ngilangnya" raja tolah-toleh mencari keberadaan kekasihnya, tatapan berubah menjadi panik saat dia tak melihat chiro didepan sana.

"Raja cari siapa?"

"AAAAABUBU!!" Raja terjatuh sambil memegang dadanya, kaget banget raja.

"Raja kaget kah?" Raja menatap chiro sebal, chiro? Iya Chiro. Ga tau tuh bocah dari mana Datengnya tau-tau udah muncul dibelakang raja.

"Menurutmu? Dari mana kamu, kok tiba-tiba dibelakang aku?" Tanya raja, kini mereka merebahkan tubuhnya diatas rumput hijau yang sudah digenangi oleh air.

"Aku muter-muter cari hujan" jawabnya tak masuk akal.

"Kamu demam ya? Omongan kamu dari tadi ngelantur banget" chiro menggeleng, dia memindahkan kepalanya dan menjadikan tubuh raja sebagai bantalan nya.

[ T ] contoh nya kayak gitulah ya, u know kan?

Raja mengelus rambut chiro yang sudah sangat basah, jas hujan itu tidak lagi berguna bagi chiro. Tubuh chiro sudah sangat basah begitu juga dengan raja.

"Kamu beneran lupa atau emang belum siap cerita? Kalo kamu belum siap, ga apa-apa, aku tungguin" ujar raja lembut, ia menatap chiro yang sedang memejamkan matanya menikmati elusan darinya dan juga air hujan yang jatuh di wajahnya.

Hening untuk beberapa saat, hingga kemudian chiro kembali bersuara.

"Kafka pernah cerita sesuatu ya sama raja tentang ciro?" Tanya anak itu tanpa membuka matanya.

Raja mengiyakan pertanyaan chiro, dia ingat betul saat itu. Raja benar-benar membenci orang itu, beneran dah ga boong.

"Gimana tanggapan kamu kalo yang dibilanh sama kafka itu semuanya fakta? Masih mau sama ciro?" Raja tak menjawab, dia diam membisu, elusannya pun ikut terhenti sesaat.

"Kenapa tidak jawab? Tidak mau kan? Itu sebabnya ciro ajak raja putus, sebelum hubungan kita semakin jauh.." lirihnya, chiro membuka matanya perlahan, ia menatap langit yang terus menjatuhkan air hujan dengan deras.

"Jangan ambil keputusan sepihak ciro. Kita bisa bicarain masalah ini secara baik-baik"

"Tapi ciro bukan anak baik, ciro benci diri ciro sendiri, ciro buruk buat raja-" mulut yang akan mengoceh terus itu ditutup oleh tangan raja dengan tiba-tiba, biarkan saja seperti ini, raja tidak suka mendengar kekasihnya merendahkan dirinya sendiri.

"Denger ya ciro! Orang yang kamu benci itu, orang yang paling aku sayang, paling berharga buatku. Jangan sekali-kalinya kamu bilang kayak gitu!" Raja berusaha meredam emosi nya, dia berusaha untuk tidak membentak kekasihnya ini.

Jangan sampai nada tinggi keluar dihadapan chiro.

Chiro memejamkan matanya, dia tau jika raja berusaha untuk tidak marah padanya. Pemuda itu selalu menahan semua rasa emosi nya saat bersama dengannya, chiro tau meskipun raja tidak pernah menunjukkan nya sama sekali. Tapi kali ini berbeda, jelas sekali bahwa pemuda itu tengah marah padanya.

"Maaf.."

"Ayo berdiri, kamu ga boleh sakit, aku harus pulang besok pagi"

Chiro menatap raja tak percaya, apa raja sudah sangat marah padanya hingga pemuda itu memutuskan untuk pulang dan kembali meninggalkan nya di negara asing ini?.

Chiro pun bangun dari tidurnya dia berlari masuk ke halaman rumah tanpa menunggu raja, sedangkan pemuda itu hanya menghela nafasnya lelah. Entah sampai kapan masalah mereka berakhir.

Setelah sampai didepan rumah itu, raja duduk ditepi teras rumah chiro tanpa berniat untuk masuk, ia menatap rintik-rintik hujan yang masih terus turun. Raja bingung harus bagaimana lagi.

"Raja? Kenapa ga masuk?" Tanya Malik yang baru saja keluar dari pintu, ia melihat raja yang sedang melamun ditepi teras rumahnya sambil menatap air hujan yang terus berjatuhan, entah apa yang dipikirkan anak itu.

"Nanti deh.. raja masih pengen diluar" jawabnya.

Malik pun berjongkok disamping raja, ikutan ngelamun si Malik.

"Mikirin apa ja? Orang tua dirumah tau kan kamu kesini?" Raja mengangguk kecil, raja pernah memberikan kabar pada orang tuanya bahwa dia akan berliburan sementara waktu sebelum pusing menjadi pengganti ayahnya.

"Bubu sama Daddy tau kok raja di negara ini.." sahutnya kecil, Malik mengangguk mengerti.

"Terus mikirin apaan? Bingung banget kayaknya? Mikirin ciro? Kenapa bisa dia ada disini?" Raja menoleh cepat kearah Malik. Akhirnya ini yang raja tunggu!! Malik membuka suaranya tentang apa yang terjadi.

"Oh bener ya? Ciro ga cerita sama kamu?" Raja menggeleng kecil.

"Setiap mau cerita dia pasti sering lupa, atau setiap raja tanya ciro ada apa?  Dia selalu ngehindarin topik itu, raja bingung harus gimana, sampai waktu raja ajak ciro buat ke villa Daddy tiba-tiba kita ketemu orang yang menurut raja aneh,

Dia mengaku kalo dia itu teman kecilnya ciro.. raja ga terlalu percaya, tapi karena kayaknya ciro bener-bener kenal orang itu jadi raja biarin aja. Raja sama orang itu sempet ribut sebentar waktu ciro diajak beli makanan sama temennya si orang aneh itu-" curhat raja tiba-tiba.

Malik mendengar dengan serius, ia sepertinya mengenal orang ini.

"Kenapa ribut?" Tanya Malik.

"Dia ceritain hal yang buruk tentang ciro, raja ga terima. Jadi raja pikir kalo orang itu suka sama ciro, tapi dia malah beralasan kalo dia itu adik dari ayah" jelas raja, Malik mengangguk mengerti.

"Namanya kafka?" Raja mengangguk cepat.

"Dia.. memang adik saya raja, dia adik kandung saya.." ujarnya dengan pandangan kosong yang entah mengarah kemana.

Malik menitikkan air matanya tanpa ekspresi, entah kenapa raja merasakan sakit yang begitu besar dari apa yang ia lihat.

"Sejujurnya raja bingung harus gimana, tapi raja minta maaf karena pukul si kafka waktu itu" Malik menggeleng.

"Tidak, saya rasa itu sangat-sangat pantas untuknya.. terimakasih raja sudah mewakili rasa kecewa saya." Malik berdiri, ia kembali meninggalkan raja sendiri diteras rumah itu.

"Sialan kafka Lo ngapain aja sampe bikin Abang Lo sekecewa itu?! Keluarga ini sebenernya kenapa!!"  Jerit raja dalam hatinya.

_




TBC

Gaes sebenernya... Gue dah nulis part flashback masa lalu nya Chiro.. tapi.. gue ga sanggup buat lanjutinnya😭😭 udah dua kali nulis tapi cuma sampe pertengahan doang😔

Jadi gue.. mikir.. kita bongkar pelan-pelan aja biar ga terlalu melow:)

Kalo begini ceritanya, ini sama aja gue nyakitin diri sendiri ga sie?😭

Dahlah ntar guwe apdet lagi kalo inget🫰

Backstreet [ yusion ] ✔️Where stories live. Discover now