Bagian 10

319 23 0
                                    

"yaudaa, sekarang tidur" ucap rion sambil memeluk erat caine tapi caine malah menggeleng dan berbalik badan hingga jarak mereka tak lebih dari 5cm "kenapa ga mau tidur?" tanya rion, caine hanya diam menatap mata rion

caine diam beberapa menit sesekali mata caine melirik ke arah bibir rion (kalian ngerti lah ya:> ) rion yang mengerti kode caine langsung menyosor bibir caine, caine menerima bibir rion dengan senang hati, mereka berciuman hingga caine hampir kehabisan nafasnya

caine memukul mukul bahu rion membuat rion melepaskan ciuman nya, "hah.." suara caine menghirup udara dengan rakus, rion yang melihat itu hanya tertawa "kamu masih perlu belajar biar ga kehabisan nafas, caine" ucap rion sambil tertawa

sejujurnya suasana itu tidak biasa bagi mereka, ini pertama kalinya mereka berciuman atau bahkan dlu mereka berpelukan saja tidak, panggilan papi mami itu hanya sebutan yang di buat anak² tapi ntah sejak kapan perlahan perasaan mereka mulai tumbuh

rion dan caine tersadar dengan apa yang baru saja terjadi, mereka sedikit menjauh dan tidak saling berhadapan, muka mereka memerah, malam itu suasana mereka menjadi canggung hingga setengah jam kemudian rion menyadari caine belum tertidur

rion menurunkan gengsinya lalu bergeser mendekat ke caine, rion memeluk caine dari belakang, caine yang di peluk tiba tiba kaget langsung melihat ke belakang, kali ini tidak ada jarak di antara mereka, hidung mereka saling bersentuhan

caine memalingkan wajahnya yang memerah, sedangkan rion hanya tersenyum "maaf" ucap caine pelan, caine menurunkan badan nya sedikit lalu berbalik ke arah rion, caine menatap dada bidang rion lalu bersandar di sana, rion hanya memeluk caine sambil mengelus rambut pria bersurai merah itu "udah, tidur gih" ucap rion mendapat anggukan dari caine

sudah sejam lebih caine berusaha untuk tidur namun ntah kenapa matanya tidak bisa tidur, bukan nya mengantuk caine malah merasa lapar, ia melihat ke arah rion namun rion sudah tertidur di sebelahnya sambil memeluk dirinya

caine mencoba melepaskan diri dari lengan rion, saat caine berdiri caine di kejutkan dengan suara berat org seperti baru bangun dan masih mengantuk "kemana?, caine?" ya, itu suara rion, caine kaget lalu melihat ke belakang, terlihat rion yang membuka matanya melirik ke arah caine

"aku ganggu tidur kamu ya, maaf ya, aku mau ke dapur, lapar" ucap caine mendekat ke rion "tadi kenapa ga tidur?" tanya rion sambil duduk, "ngga bisa tidur" ucap caine "aku lapar" lanjutnya

rion berdiri lalu mendudukkan caine kemudian ia pergi ke dapur setelah hampir setengah jam caine menunggu rion kembali membawa sepiring bubur, segelas teh hangat dan obat di tanganya, rion meletakkan segelas teh dan obat itu lalu duduk di sebelah caine

awalnya caine ingin makan sendiri namun rion memaksa untuk menyuapinya, caine merasa dirinya seperti orang sakit parah saja, padahal dia hanya demam karna kelelahan

setelah selesai makan rion mengecek suhu tubuh caine kemudian memberikan obat demam ke caine "ada pusing?" tanya rion sambil melihat obat yang lain, caine mengangguk pelan "sikit" ucap caine lalu rion memberikan obat pusing dan segelas air hangat, caine meminum kedua obat itu lalu berbaring (tentunya di suruh rion)

rion keluar membawa piring dan gelas tadi lalu mencucinya sebelum kembali ke kamar, saat ingin kembali ke kamar rion melihat gin, riji dan funin yang sedang berdiri di balkon rion menghampiri ketiga anak lelakinya itu, mereka yang sadar akan kehadiran papinya itu langsung melirik ke arah papinya

"kenapa belum tidur?" tanya rion
"ga bisa tidur pi" jawab riji
"gin cuma lagi kepikiran mami" jawab gin yang di angguki oleh funin tanda setuju
"tidur gih, mami gpp, cuma demam karna kecapekan, makanya kalian sesekali bangun pagi, bantuin mami bikin sarapan, bangunin adik adik kalian, funin juga udh Lulus bantuin mami di rumah" ucap rion menasehati ketiga anak tertuanya itu, mereka mengangguk mendengar perkataan rion dan akhirnya kembali ke kamar masing masing

rion kembali ke kamar, ternyata caine belum tidur karena menunggunya "habis ngapain? kok lama banget?" tanya caine melihat rion yang baru masuk ke kamar "tadi ketemu riji gin sama funin dlu" jawab rion lalu duduk di sebelah caine "belum tidur mereka?" tanya caine di jawab anggukan oleh rion "kepikiran kamu katanya" ucap rion membuat caine tersenyum kecil "makasi ya, makasih udah khawatir ke aku" ucap caine tersenyum ke arah rion

rion yang melihat itu mengelus rambut caine "saya udah janji kan? saya janji bakal bikin Kamu ngerasain apa yang ga pernah kamu rasain, saya dan anak anak bakal berusaha buat kamu"  ucap rion dan di susul kecupan kecil dari Rion membuat caine tersipu

namun tanpa sadar air mata caine mengalir begitu saja, "kenapa nangis? kepala kamu sakit? atau ada yang lain ada yang sakit?" tanya rion di jawab gelengan oleh caine "ngga, aku cuma nangis karna terharu" ucap caine sambil tersenyum membuat rion memeluk tubuh kecil caine itu (kalau di ukur sama rion, gin, riji dll tubuh caine itu termasuk kecil)

"udah udah, tidur gih, kebanyakan nangis nanti pusing, mata kamu juga harus di istirahatin, besok kamu gausah ikut ngecek abangnya Ery eru ya?, biar anak anak" ucap rion di jawab anggukan oleh caine lalu berbaring

rion melihat caine berbaring lalu mengelus rambut caine dengan lembut "rion.." panggil caine pelan "ya?" tanya rion mendekatkan dirinya ke caine "baring sini" pinta caine dan langsung di turuti oleh rion "kenapa caine?" tanya rion lagi, caine meminta rion untuk lebih dekat, rion mendekat ke caine, caine langsung memeluk rion lalu menenggelamkan wajahnya di pindah rion

rion yang bingung dengan kelakuan caine itu  hanya bisa diam dan akhirnya membiarkan caine melakukan sesukanya, rion membalas pelukan caine, caine bergumam kecil, gumaman kecil itu mampu membuat wajah rion memerah (di ajak ngew- ngga, bercanda) "i love you" ucap caine kecil lalu menyembunyikan wajahnya di baru rion

wajah rion memerah namun rion tetap membalas ungkapan caine itu "i love you more, little peony" ucap rion sambil memeluk erat pria bersurai merah itu, caine merasa nyaman dengan pelukan rion kemudian tertidur

kenapa rion memanggil caine 'little Peony'? karna arti bunga Peony itu melambangkan caine ( peony melambangkan cinta, kehormatan, romansa, keindahan, serta keberuntungan, aga ga nyambung tp gpplah ya)

melihat caine yang tertidur di pelukanya rion tidak sanggup menahan senyumnya, rion mengecup bibir caine kemudian ikut tertidur denganya

------------------------------------------             TBC

hloww, sesuai yang aku blg di chap sebelumnya itu, chap ini full RionCaine ya

maaf kalau ga sesuai ekspetasi kalian karna otak aku udah mentok mentok juga

aku nyari² nama yang cocok buat rion manggil caine tapi aku ga nemu, makanya aku ambil dari nama bunga peony karna artinya mungkin agak ga nyambung tapi gapapa, kalau ada saran kalian komen aja ntar aku ubah kok, ntar aku pake soalnya ini juga mau aku ubah, kurang kalau panggilan nya "little Peony" atau menurut kalian bagusan ini atau ganti? kalau ganti minta maaf saranya yaa-!

okeeyy segitu dlu maaf pendekk otak aku udh buntu bgt, see u next chapter guys-!

TNF [RionCaine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang