[CHAPTER 14]

34 6 0
                                    

"Mereka hanya mampu menilai orang dari luarnya, tanpa mereka tahu cerita dibaliknya."

— Danda —

————————————————————

You
Bang, anjing lo
Kenapa lo tinggalin gue?
Bang bantuin gue
Gue lagi ada di kantor polisi
Bang tolong ke sini
Gue takut, Bang

Selepas memberikan kabar kepada Mahen, Danda hanya mampu berdoa agar Mahen segera datang untuk menjemputnya.

Dan benar, Mahen datang, namun di belakangnya terdapat seseorang yang Danda kenali jelas.

"Bang!" panggil Danda antusias.

Mahen yang merasa dipanggil segera menghampiri Danda dengan seorang polisi yang mendampinginya.

"Gue ngajak Om Yuda, gue takut kalau sendirian." Jelas Mahen kepada Danda.

Danda memperhatikan mimik wajah Yuda, sepertinya ia akan mendapatkan amukan yang luar biasa dari Yuda, ia hanya bisa pasrah.

"Ayo balik!" ajak Yuda.

Danda dan Mahen tentunya tercengang dengan ucapan Yuda, bukankah Danda harus ditahan terlebih dahulu.

Danda memandang wajah Yuda penuh keheranan.

"Besok lo sekolah. Ayo balik!" ajak Yuda lagi dengan raut wajah ketusnya.

"Pak, saya beneran boleh pulang?" tanya Danda untuk memastikan jika dirinya memang diperbolehkan untuk pulang.

Polisi yang menemaninya itu menganggukkan kepalanya. Danda merasa aneh, bukankah tadi dirinya diminta untuk ditahan selama satu hari, mengapa sekarang ia diperbolehkan pulang. Danda kebingungan.

"Ayo balik deh!" ajak Mahen memaksa.
Danda menarik jaketnya dari kursi yang ia tempati, ia berjalan untuk menyusul Yuda yang telah berjalan terlebih dahulu.

"Om, makasih ya." Ucap Danda sembari berjalan di samping Yuda.

"Nggak gratis," sahut Yuda.

"Maksudnya, Om?"

Yuda menghentikan langkahnya, otomatis Danda juga menghentikan langkahnya juga.

"Kenapa sih lo berdua selalu bikin masalah? Nggak bisa biarin gue tidur nyenyak?!" tanya Yuda dengan nada yang sedikit meninggi.

"Sebagai ganti rugi motor gue, lo harus kerja di bengkel gue." Kali ini Yuda berbicara pada Danda.

"Mulai besok, sepulang sekolah lo harus kerja di bengkel gue." Ujar Yuda lalu pergi meninggalkan Danda dan Mahen begitu saja.

Danda merasa tidak enak karena merusak motor milik Yuda, andai dirinya tau akan seperti ini, mungkin Danda tidak akan meminjam motor milik Yuda.

Mahen mengeluarkan amplop berwarna cokelat dari sakunya. "Dari Romeo, uangnya masih utuh, belum gue sentuh sama sekali."

Danda membuka amplop berwarna cokelat itu, senyumnya mengembang saat mendapati lembaran uang berwarna merah.

"Ayo balik! Nanti Om Yuda makin ngamuk, ngeri gue." Ajak Mahen, dia takut jika Yuda akan marah kembali.

"Makasih, Bang."

"Iya, sama-sama.

————————————————————

Setibanya di kosan. Danda diminta untuk ke rumah Yuda, entah untuk apa, tapi Yuda memintanya untuk mampir dulu. Perasaan Danda tentunya tak karuan, ia mengira ia akan mendapatkan sesuatu yang jelas apa yang akan ia dapatkan.

SAMPOERNA [ON GOING]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin