25.Penyesalan(end)

86 14 0
                                    

"Kakak kalian, mengorbankan semuanya demi masa depan kalian. Sebenarnya Cia memiliki penyakit kanker stadium 3 dan skarang udah sampe stadium akhir, dan lu semua ikut gw untuk jenguk Cia." Ujar Hazel

Deegg

Perasaan yang sangat amat menyakitkan jika di dengar oleh mereka. satu persatu dari mereka benar-benar menyesal sekali atas perilaku mereka ke Cia. Mereka berharap agar nyawa Cia tidak di panggil oleh tuhan terlebih dahulu sebelum mereka mengucapkan kata maaf kepada Cia. Hazel yang notabenya tipe orang yamg peka dalam situasi, tidak sengaja melihat ekspresi kedua belas adik Cia dari kaca mobil. Wajah mereka sangat gelisah sekali, seperti orang yang telah menyesali perbuatannya.

"Baru menyesal lu semua!?" Ucap Hazel dengan nada dingin.

Diantara mereka, tidak ada yang menjawab pertanyaan Hazel. Lebih tepatnya mereka langsung menundukkan kepala mereka, karna berusaha menahan air mata yang akan keluar. Hazel yang melihat hal itu dari kaca mobil hanya bisa menghembuskan nafasnya, "ternyata bener yaa, penyesalan selalu datang di akhir-akhir"batinnya.  Ya, kedua belas adik Cia sangatlah menyesal dengan perbuatan mereka selama ini.

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Ketika mereka sudah berada di kamar Cia, tangisan dua belas bersaudara itu pecah di ruangan tersebut. Mereka benar-benar menyesal atas perbuatan yang mereka lakukan, bahkan mereka belum sempat mengucapkan kata 'maaf' kepada Cia. Hazel yang melihat kedua belas adik Cia menyesali perbuatan mereka pun, langsung menenangkan mereka.

"Udah cukup, jangan nangis terus. Doain aja semoga Cia, kakak kalian bisa sadar dari koma-nya." Ucap Hazel

Flashback

"KAKAAAAKK, AYOO MAKAAN!!" Teriak Jaehyuk

"Jae, gak usah teriak kakak denger kokk. Kalo kamu teriak pengunjung lain bakalan ke ganggu karna teriakan kamu dek." Ucap Cia sambil mengusap rambut Jaehyuk.

Keluarga Bimantara sedang quality time, dan saat ini mereka ingin makan siang. Canda tawa yang selalu membuat mereka tersenyum dan tidak ada satupun kesedihan yang menimpa mereka.

Ketika mereka selesai makan Cia diminta oleh kedua belas adiknya ketika sore hari Cia harus menemani mereka yang sangat ingin bermain air di pantai bermain di pantai tersebut. Sebelum sore hari di mulai, Cia memperbaiki kameranya yang LCD kameranya. Untung saja ia membawa LCD cadangan, jika tidak ia tidak akan bisa mengambil foto kedua belas adiknya.

Sore hari pun tiba, Cia langsung menghampiri kedua belas adiknya di tepi pantai supaya,  ketika mereka bermain air tidak kebablasan sampai malam hari. Ketika sampai disana, Cia di kejutkan oleh kedua belas adiknya dikarnakan mereka bermain air menggunakan seragam sekolah mereka. Cia pun hanya menggelengkan kepalanya, ia sudah lelah dengan tingkah kedua belas adiknya. Ketika mereka bermain, tak lupa Cia memotret adik-adiknya.

 Ketika mereka bermain, tak lupa Cia memotret adik-adiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Best SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang