Chapter 5

507 70 17
                                    

"Apakah kamu-" ditengah pembicaraan, tiba-tiba ada sesuatu yang mengalihkan perhatiannya Rivellyn.

Itu adalah guru yang memasuki ruang kelas. Tidak hanya ia saja yang terkejut, karena seharusnya masih ada sekitar 10 menit lagi untuk guru itu masuk.

"Nanti aku bicara lagi, luci" Ucap Rivellyn kepada lucius.

Guru perempuan itu pun duduk dimeja guru, "Ehem"

Sontak murid-murid langsung duduk tegak.

"Perkenalkan, Saya Agnes Arlin, guru yang akan menjadi guru kelas kalian selama satu tahun ini. Saya harap kita semua dapat akur." Ucapnya yang dimengerti oleh para siswa dikelas tersebut.

"Sekarang, saya akan membahas tata tertib kelas ini yang wajib kalian semua patuhi"

Dia pun berjalan ke papan lalu menuliskan dan menjelaskan hal-hal yang harus dipatuhi dikelas tersebut.

Setelah selesai, ia pun kembali duduk.

"Baik, sekarang kita akan berkenalan satu sama lain. Siswa berdiri dan memperkenalkan nama serta umurnya, dimulai dari barisan pertama."

Sesi perkenalan diri memakan waktu sangat lama, karena Siswa dikelas ini terbilang banyak. Yaitu, 36 Siswa.

Setelah hampir 1 jam lebih untuk perkenalan saja. Guru agnes memutuskan untuk melakukan pemilihan penanggung jawab kelas, atau ketua kelas.

"Siapa disini yang mau menjadi penanggung jawab?"

Ketika mendengar itu, Rivellyn menoleh ke kanan dan kiri, akhirnya terlihat seorang laki-laki mengangkat tangannya.

"Saya yang akan menjadi penanggung jawab kelas" Ucap laki-laki itu, Ervilian Argo.

"Apakah kalian semua setuju?" Tanya sang guru

Mereka pun menganggukkan kepala mereka serentak.

Akhirnya, sang guru pun memutuskan Ervil sebagai penanggung jawab kelas.

Rivellyn pun juga setuju dengan itu, karena menurutnya ervil terlihat seperti anak baik yang cerdas, ia juga beberapa kali bertemu anak itu ditaman sedang belajar.

___________________________________________

Jam istirahat sudah tiba, Rivellyn memutuskan pergi ke kantin akademi diikuti lucius.

Entah kenapa lucius ini mengikutinya terus, membuat Rivellyn bingung.

Apa karena dia baru mengenalku saja disini makanya mengikutiku terus? Yah tidak apa sih, batin rivellyn

Sambil menunggu makanannya sampai, Rivellyn memilih melihat pemandangan di akademi dari kantin

"Apa yang ingin kamu tanyakan tadi ive?" Ucap lucius tiba-tiba, tentu membuat kaget Rivellyn yang bahkan sudah berpikir tidak jadi bertanya tentang hal itu. Yah, tapi lucius sudah menanyakannya kan?

"Aku ingin bertanya apakah kamu mengenal Kyne Alfonso dari keluarga Leopold?"

Lucius yang mendengar itupun tersenyum, tak lama ia memiringkan kepalanya, "uh siapa itu kyne? Aku tidak kenal dengannya"

Wah, aman. Batin Rivellyn.

"Lalu kenapa Rivellyn bertanya tentangnya?" Lanjut lucius

"Ah, aku hanya bertanya karena mendengar namanya disebut-sebut oleh para siswa diakademi kemarin. Aku ingin bertanya kepada mu karena kupikir kamu tahu siapa itu kyne" Kata Rivellyn, toh memang benar kyne terkenal sejak masuk akademi.

"Emm, kyne ya...sepertinya aku pernah mendengarnya." Ucap lucius dengan senyuman yang masih ada diwajahnya.

"Sepertinya dia adalah siswa yang mendapatkan perhatian karena nilai tes masuk akademinya sempurna, wajahnya juga tampan." Eh.

"Oh begitu" Rivellyn pun mengerti, kyne memang dijelaskan terkenal sejak masuk akademi.

"Tapi bukankah nilai tes lucius juga sempurna? Mengapa kamu tidak mendapatkan perhatian juga?"

Lucius yang mendengar itupun sontak memerah, "a-aku tidak seperti kyne yang keren."

Rivellyn merasa lucius sangat lucu, bagaimana kyne dan yang lain tidak menyukainya? Aku saja gemas dengan tingkahnya. Batin Rivellyn.

Makanan pun disajikan, mereka memakan makanan itu dengan tenang tanpa ada yang mengangkat topik lagi.

___________________________________________

Setelah menghabiskan waktu istirahat dikantin, Rivellyn dan lucius kembali kekelas.

Sekarang mereka telah selesai, hari ini guru-guru hanya memperkenalkan dirinya dan menjelaskan materinya sedikit.

Rivellyn sekarang tengah tiduran dikasurnya. Dia ingin tidur menghilangkan rasa lelahnya.

Rivellyn pun langsung memejamkan matanya dan tertidur dengan pulas setelah melakukan kegiatan baru seharian.

Sedangkan disisi lain, seorang pria yang juga sedang berada dikamar asramanya tengah memikirkan tentang Rivellyn.

Dia pun tersenyum, "Ah, untuk sekarang biarlah seperti ini saja, tidak apa kan?" Tanyanya entah kepada siapa.

___________________________________________

Hai guys, hope you enjoy ya!!!

Jangan lupa vote and commentt🫶🏻

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

How to survive in BL novel?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang