40

1 1 0
                                    

Main Story
Bab: 40
[Sampai Jumpa, Negeri Tirai Bambu]
Setelah menginap di sana, Si Duo pergi dari Ibukota Xian dan menaiki kereta kuda untuk menuju ke pelabuhan terdekat agar bisa ke Negara Nusantara.

Baru saja beberapa beberapa menit berjalan, Si Duo dicegat oleh seseorang yang menyerupai seorang pelayan, Shinigami.

Esther langsung menyiapkan pedangnya dan berwaspada, sedangkan Yusta langsung menggunakan kekuatan matanya, 'Triangle Eye'

Name: Shinigami Kirikka
Race: Gods
Age: 6060
Status: Arliez Accomplice
Job: Grimm Reaper
Constellation: Izanami
Rank: (None)
Heal Point: 4646/6060
Mana Point: 4646/6060
Title: The Gods Of Death
Skill: Shinibun, Absorption Of Abandoned Souls, Shi No Yogen, The Pressure Of Death, Scythe Of Ending, Spoils Of Jinsei, ETC....
Blessing: Deather

Oke, Yusta tampak ketakutan sekarang, menantang dewa kematian? GILA!

"Ther! Ther! Dia dewa kematian, sebaiknya jangan gegabah!" Seru Yusta.

Esther menurunkan pedangnya dan mencoba berdialog dengan dewa kematian di hadapannya, "Ada apa?" Tanyanya.

Shinigami menatap keduanya dan membalikkan tubuhnya sambil menunjuk ke arah timur, "Di sana, negeri matahari terbit. Temui aku untuk mendapatkan informasi lebih tentang adikmu, Lumies Viagrather," Ujarnya lalu menghilang begitu saja.

Esther membelalakkan matanya, "Adikku? Jika aku pergi ke kepulauan sakura itu..... Aku akan mendapatkan informasi tentang adikku?" Batinnya.

"Ehmm, apakah sebaiknya kita ke sana, Ther? Karena mungkin bisa saja kau mendapatkan informasi lebih tentang adikmu, Lumies," Ujar Yusta.

Esther menengok kebelakang dan melihat Yusta dengan tatapan tegas, "Tentu, aku harus mendapatkan informasi adikku, apapun yang terjadi dan tidak peduli bagaimanapun situasi geopolitik."

Yusta bisa merasakan tekad Esther yang kuat, Yusta salut dengan keberanian Esther, "Kalau begitu, ayo! Kita secepatnya pergi ke negeri yamato tersebut!"

Si Duo melanjutkan perjalanan mereka ke pelabuhan yang akan membawa mereka ke negeri bakufu, Kaminari.

Lagi dan lagi, baru saja beberapa menit berjalan, Si Duo berhenti karena di depan sana ada Nina yang melambaikan tangan ke arah Si Duo.

Nina mendekati Esther, "Halo anak muda~ bisakah kau membawaku ke pelabuhan terdekat? Kebetulan ada yang harus aku urus di sana," Tanyanya.

"Ti-"

"Oh tentu saja Rosarika, kebetulan kami sedang menuju ke pelabuhan terdekat juga karena ingin ke negeri-"

"Yusta!" Esther membentak Yusta karena cerewet dan seenaknya memperbolehkan orang lain naik ke atas kereta kuda.

"Walah~ rupanya kalian ingin menuju ke negeri seberang, ya? Kebetulan aku berasal dari sana, bagaimana kalau kau mengizinkanku untuk naik dan aku akan memberikanmu beberapa informasi tentang negeri itu, bagaimana?" Tawar Nina yang membuat Esther berpikir sejenak.

Esther bisa saja mengikutsertakan Nina ke atas, namun Esther mengkhawatirkan jika ada niat terselubung.

"Nina itu aman, Ther. Dia adalah seorang pendeta- maksudku seperti biarawati yang melayani kuil pemuja Kami," Celetuk Yusta yang meyakinkan Esther.

Dengan terpaksa, Esther menerima Nina untuk naik ke atas kereta kudanya.

Nina tersenyum kecil dan menaiki kereta kuda, kemudian perjalanan pun kembali dilanjutkan.

Selama diperjalanan, Yusta tidak henti-hentinya bertanya ini itu tentang Negara Kaminari.

"Hahaha, astaga... Kamu tampak lucu sekali Yusri~" Goda Nina.

The Tales Of Journey EsthersWhere stories live. Discover now