epilog ✅

3.8K 90 2
                                    


Menikah mungkin adalah salah satu list di hidup kita termasuk juga aku.Menikah dengan orang kita cintai dan mencintai kita adalah keinginanku dan semua itu alhamdullilah terwujud.Tapi seiiring berjalannya waktu ternyata semuanya tidak sesuai dengan harapan kita.Dia baik bahkan sangat baik,dia tidak pernah berlaku kasar kepadaku
bahkan terbilang sangat lembut baik tutur dan perbuatannya itu menurutku.Tapi ternyata dibalik itu dia melukaiku secara psikis.

Ini bahkan lebih sakit dari luka yang diberikan secara fisik.Aku bahkan sampai menutup diriku pada yang namanya pria,karena aku takut jika terluka lagi dan lagi.Sampai pada akhirnya aku bertemu dengan seorang pria bernama Galih Wisesa yang kini menjadi suamiku.Awalnya hanya sebatas pekerjaan tapi lambat laun dia yang berhasil mengetuk pintu hatiku lagi.Perlahan membuka sedikit demi sedikit pintu hatiku.Mungkin karena
kita sama2 pernah menikah alias duda dan janda jadi kita klop.

Walau dibalik itu semua banyak omongan yg buat kita berdua gak nyaman,tapi karena niat kita menikah karena Allah SWT jadi ya bismillahirrahmanirrahim akhirnya kita menikah dan sampai pada dititik sekarang.
Sampai pada titik ini bukanlah perkara yang mudah.Banyak hal yang terjadi selama ini,mulai dari lebih 1 tahun belum memiliki momongan sampai pada masalah lainnya.Tapi kita berdua yakin,apa yang terjadi pada hidup kita sudah digariskan oleh Allah SWT,kita sebagai manusia hanya bisa sabar dan ikhlas menjalani semua ketetapannya.Dan pada akhirnya alhamdullilah kita dikarunia buah hati yang sehat tampa kekurangan suatu apa pun aamiin.

Dia tumbuh jadi anak yang sangat pintar,aktif dan sehat.Dia pelengkap dalam kehidupan kita berdua.Dia juga jadi kesayangan semua keluarga besar kita.
Usianya sekarang sudah usia 5 tahun dan tahun ini mulai masuk taman kanak-kanak.Kita selalu bersyukur setiap kali melihat perkembangan Satya,rasanya baru kemarin dia lahir sekarang sudah mulai masuk sekolah.
Bahkan dia sudah ngak sabar buat menunggu hari pertama sekolah esok hari.

"Besok Satya mulai sekolah ya bu??"

"Ya besok abang mulai sekolah."
Kataku sambil mengelus lembut rambutnya yang lebat,kami sedang nonton upin salah satu kartun kesukaannya.

"Dianter siapa??"

"Diantar ayah sama ibu dong,tapi nanti selanjutnya dianter ayah ya soalnya ibu sudah mulai berat kalau pergi2 ngak pp kan nak?"
Alhamdullilah sekarang aku sedang hamil anak ke dua dan kali ini kembar,jadi sudah mulai enggap dan capek kalau terlalu banyak aktifitas.

"Enggak pp kan ibu ada ade bayi didalam perut,abang juga udah besar kok jadi ibu ngak usah sedih yaa."katanya sambil mengelus perutku lembut.

"Maa sha allah anak ayah sudah besar ternyata,harus bisa jagain ibu dan adek kembar kalau ayah ngak ada ya."mas Galih menyaut obrolan kami dan ikut bergabung bersama kami.

"Memang ayah mau kemana?kan ada ayah yang jagain kita semua?'kata Satya lada ayahnya.

"Kalau ayah keladang kan abang yang harus jagain ibu dan adik kembar."

"Ohhh yaa siiaaap ayah,abang janji bakalan jagain ibu dan adik kembar,kita akan sama2 jagain kan ayah.?"tanyanya lagi.

"Pasti lah,besok hari pertama sekolah sudah siap?"

"Siapp ayah tapi ini abang mau main boleh kan??"

"Mau main kemana?"kataku padanya yang seperti ingin main.

"Main kerumah eyang boleh?mau liat burung yg baru eyang beli kemarin."

"Boleh tapi hati2 ya jangan buat eyang repot."

"Pasti ibu ya udah Abang ke eyang dulu assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam..mas itu anak nya diliatin dulu jangan langsung ngusel2 gini."kataku pada mas Galih yang sudah ngusel diperutku,katanya gemes liat perutku yg buncit ini.

Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : May 19 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

Duda dan Janda Menikah (End)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant