Eps 1 [END]

125 21 2
                                    

"Benar, makanya dari sini kita akan berjalan selama seminggu." Jawab frieren

"Jadi sejauh itu?" Ucap Eisen

"Kalau salah satu dari kalian ada yang encok, aku enggak tanggung jawab." Ucap [Y/n]

"Dasar, tega-teganya menyuruh orang tua jalan sejauh itu." Ucap himmel

>>>>>>>•<<<<<

[Himmel] POV: ON

Kami melanjutkan perjalanan kami untuk melihat hujan meteor era

Ini membuat ku teringat. Dengan begini, serasa kembali ke waktu itu.

Kita sudah melewati berbagai tempat, yah.

Semuanya terasa baru dan terlihat gemerlap.

Kami juga membunuh salah satu monster.

Dan di dalam kenangan yang indah itu, selalu ada kalian di sana.

Sejak dulu, aku menantikan hari saat kita bisa berkumpul seperti ini.

"Terima kasih, frieren." Ucapku, aku sangat berterima kasih kepada frieren dan [Y/n] karna telah mengajak kami untuk berkumpul kembali

"Berkat dirimu, akhirnya aku mendapatkan petualangan yang begitu menyenangkan."

Meteor-meteor yang berjatuhan itu...

Sangatlah...





"Cantik."

[Himmel] POV: OFF

















Terlihat bahwa desa sedang sepi

Semua orang sedang berkumpul di satu tempat untuk merenungkan kepergian sang pahlawan yaitu himmel

[Y/n] berdiri di samping frieren sambil melihat dan memainkan gelang yang diberikan oleh himmel kepada dirinya

"Menurutku, himmel merasa bahagia." Ucap heiter

"Benarkah begitu?" Ucap frieren

"Himmel..." gumam [Y/n] yang bisa di dengarkan oleh frieren

"Anak itu katanya rekan dari tuan himmel."

"Bisa-bisanya dia tidak terlihat sedih sama sekali."

"Sungguh tidak berperasaan. Dan yang satunya hanya fokus kepada gelangnya"

Frieren yang mendengar itu memasang wajah murung sedangkan [Y/n] malah tambah murung

"Walah-walah, kami juga tidak sedih, loh." Ucap heiter sambil menunjuk kearah dirinya sendiri begitu juga dengan Eisen

"Hei, pendeta! Yang serius dong!" Teriak orang 1 dan melemparkannya bunga

"Dasar tidak punya hati!" Ucap orang 2

Heiter pun tertawa
"Tanganku sakit." Ucapnya


Skip saat pemakaman

"Habisnya, aku tidak tahu apa pun mengenai orang ini." Ucap frieren lalu sebuah kenangan muncul tentang petualangan mereka

"Aku, kan, hanya melakukan perjalanan bersamanya selama 10 tahun." Ucap frieren lalu air matanya mengalir

"Padahal aku sudah tahu kalau hidup manusia itu singkat. Tapi kenapa tidak mencoba untuk lebih mengenalnya." Frieren pun menangis lalu heiter mengelus kepala frieren, sedangkan Eisen menaruh tangannya di belakangnya frieren. Lalu [Y/n] memeluk frieren dari samping

"Jangan elus kepalaku." Ucap frieren dengan suara sendu

"Cup, cup, cup." Ucap [Y/n] menenangkan frieren

"Jangan menenangkan ku, lihatlah dirimu sendiri." Ucap frieren masih menangis

>>>>>>•<<<<<<

Frieren sedang memainkan sebuah cincin sedangkan [Y/n] sedang memakai gelang yang diberikan oleh himmel

"Baiklah, aku akan kembali ke kota suci. Kalian berdua, coba lihat ke sini. Karena ini mungkin akan jadi yang terakhir." Ucap heiter

"Memangnya ada yang sakit?" Tanya frieren

"Iya! Dari tadi kau biasa saja." Ucap [Y/n]

"Ini efek samping dari Alkohol yang ku minum selama ini. Itu namanya kualat. Kalau misal mampir ke ibu kota kerajaan, tolong tuangkan alkohol di makam ku" ucap heiter, saat ingin naik ke kereta kuda [Y/n] mendekati heiter

"Tunggu...!" Ucap [Y/n]

"Hmm...?" Gumam heiter

"Pat, Pat. Untuk kesekian kalinya!" Ucap [Y/n] lalu menunjuk ke arah kepalanya

"Hahaha, baiklah." Ucap heiter lalu menepuk-nepuk kepala [Y/n]

"Memangnya heiter tidak takut mati?" Tanya frieren

"Aku anggota grup pahlawan yang telah menyelamatkan dunia, loh. Sudah pasti kita akan hidup enak di surga kelak. Untuk itulah aku bertarung bersama kalian." Ucapnya lalu menaiki kereta kuda tersebut

"Dasar pendeta sesat." Ucap frieren

"[Y/n], jangan murung begitu, dong." Ucap heiter dan [Y/n] tertegun

"Kalau begitu, aku pamit dulu." Ucap heiter lalu kereta kuda yang di naiki nya pergi berangkat

"Kami berdua juga akan segera pergi." Ucap frieren dan pergi

"Perjalanan untuk mengumpulkan sihir?" Tanya Eisen

"Itu juga, sih. Tapi aku berpikir untuk lebih mengenal manusia." Jawab frieren

"Oh, begitu." Ucap Eisen

"Oh, iya ada satu lagi yang ingin ku bicarakan. Aku dan [Y/n] kan ahli sihir. Akan tertolong kalau punya garda depan yang kuat." Ucap frieren

"Ayolah... aku sudah terlalu tua untuk mengayun kapak. Hidup itu terkadang jai lebih panjang setelah kamu menua." Ucap Eisen

"Begitu, yah." Ucap frieren mengerti

"Ya sudah, sampai jumpa, Eisen." Ucap frieren lalu tersenyum

"Sampai jumpa!" Ucap [Y/n] melambaikan tangannya kepada Eisen

"Ya, sampai jumpa kalian berdua." Balas Eisen

"Kalau begitu, ayo, [Y/n]" ucap frieren dan dibalas anggukan oleh [Y/n]

Mereka pun pergi dengan tujuannya masing-masing































Episode 01: akhir petualangan[selesai]

TBC.
-----------------•-------------

Halo.

Aku hari ini double update...

Sebenarnya ceritanya hanya satu cuma pas ku publikasikan malah jadi 500+🥲

Dan aku juga gak sadar pas aku ngetik udah jadi 1000+ makanya jadi 500+

Jadi ini ku publikasikan sambungannya

Semoga terhibur yakkk💐

Pasti salah satu dari kalian bakal ada yang begadang pada malam senin ini🗿



Jangan lupa vote yakkk makacihh🐼
-sekian terima kasih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sousou no Frieren X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang