[ Fushiguro Megumi ] - Overcast

76 8 0
                                    

Fushiguro Megumi x Reader
Jujutsu Kaisen © Gege Akutami
Story by : Lilyca
1277 words
━━━━━━━━━━━━━━━

Aroma obat-obatan bercampur disinfektan yang khas menyambut Megumi ketika dirinya memasuki bagian dalam bangunan besar dengan exterior putih.

Awan mendung di luar kini terganti dengan lampu-lampu putih terang yang terpasang di sepanjang langit-langit.

Orang-orang dengan seragam putih berseliweran.

Bukan hanya orang saja, ada juga sejumlah kutukan di beberapa sudut.

Banyaknya perasaan negatif yang berkumpul di satu tempat memang menjadikan sarang yang bagus bagi makhluk-makhluk itu. Jika mengganggu, mungkin nanti akan menjadi tugas Megumi untuk membereskannya.

Yah, rumah sakit memang tidak pernah menjadi tempat yang bagus bagi para jujutsushi.

Apalagi menjadi destinasi yang dikunjungi pada waktu luang mereka yang terbilang minim.

Tapi sepertinya bukan itu yang ada di pikiran Megumi saat ini.

Pemuda itu membawa langkahnya menuju eskalator, berniat menuju ruang inap di lantai dua. Setelah menyususuri lorong, ia lalu berhenti di depan pintu dengan nomor 203, sejenak menarik nafas sebelum mengetuknya. Kantung plastik di tangannya tiba-tiba terasa berat.

"Masuk!"

Suara seorang gadis terdengar dari dalam, masih lembut dan ceria seperti pertama kali mereka berjumpa.

Megumi membuka pintu dan segera berpandangan dengan gadis berpakaian pasien di atas ranjang sana. Rambutnya masih legam sepunggung dengan poni yang kini melewati dagu, lagi-lagi lebih tipis dari sebelumnya.

Gadis itu tersenyum, dengan gigi gingsulnya yang senantiasa mempermanis.

Oh, hari ini tidak ada infus yang terpasang di tangannya.

"Kubawakan puding karamel yang kau mau," ucap Megumi dengan nada acuh tak acuhnya yang biasa, sambil menyerahkan kantung platik yang dibawanya pada si gadis.

"Yey! Arigatou, Megumi-kun!"

[Name] meletakkan plastik berisi puding kesukaannya itu ke atas nakas. Tanpa aba-aba, netranya kemudian beralih menatap netra biru gelap milik Megumi, menghujaninya dengan tatapan penuh arti.

Ya, tatapan yang sudah Megumi hafal maksudnya selama dua bulan terakhir.

"Megumi, ayo bawa aku ke luar!"

Lagi-lagi permintaan yang sama, dengan langit kelabu di jendela yang sama, bersama senyum cerah yang sama pula.

Dan lagi-lagi Megumi menurutinya.

───────

"Sudah?"

"Yap, siap berangkat!"

"Pegangan."

Dengan satu peringatan singkat, Megumi mengayuh sepeda sewaannya meninggalkan halaman rumah sakit, bersama [Name] di boncengan belakang.

Mereka pergi menyusuri trotoar di jalanan Shibuya yang ramai, melewati toko-toko dan pusat perbelanjaan.

[Name] dapat izin agar bisa keluar dalam batas waktu yang ditentukan. Baju pasiennya sudah ia ganti dengan dress selutut dilapisi kardigan berlengan panjang, bersama legging panjang hingga mata kaki. Tak lupa dengan flat shoes ringan dan topi bucket yang menutupi kepalanya.

Musim semi masih terasa indah walau dengan awan mendung yang menggantung di atas sana. Bunga-bunga mulai bermekaran, bersama daun-daun di pohon yang mulai hijau. Salju dingin yang menyelimuti musim kemarin kini sudah hilang meninggalkan genangan.

' OUR STORY ' | ONESHOTS! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang