07 ' Give Me More

809 102 7
                                    

••• Happy reading, don't forget comment and vote . Thank u ! 🖤

🔞🔞🔞

Krit menatap kagum Navel yang masih tertidur pulas. Ia mengulum senyum kala mengingat percintaan nya dengan Navel  saat tadi.

Luar biasa hingga Navel benar-benar kelelahan dan akhirnya tertidur sampai pulas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Luar biasa hingga Navel benar-benar kelelahan dan akhirnya tertidur sampai pulas.

Kini Krit membawa tangannya menyentuh wajah Navel yang damai ketika ia tertidur.

Selama ini Krit tidak pernah menaruh kesan pada orang-orang yang telah melakukan one night stand nya. Tapi sekarang? Lihatlah ,dirinya begitu menginginkan Navel. Mungkin karena Navel adalah satu-satunya orang yang meninggalkan nya dengan sepucuk surat dan selembar check bernilai cukup besar.

Mengingat itu kembali rasanya Krit ingin tertawa.

"Ngh..." Navel melenguh, menggeliat kala merasa sesuatu menyentuh wajahnya.

Perlahan ia membuka matanya ,lalu mengerjapkan matanya berulang kali. Saat ia mendapatkan kesadarannya ,Navel terkejut saat melihat wajah Krit sudah berada tepat di depan wajahnya.

"A-apa yang kau lakukan disini?" Navel terlihat terkejut.

"Kau tidak mengidap penyakit hilang ingatan bukan?" tanya Krit menyeringai kala melihat wajah Navel yang memucat.

Seketika raut wajah Navel berubah saat mengingat kegiatannya tadi dengan Krit. Navel memejamkan matanya merutuki kesialannya yang tak mampu dan menemukan cara agar ia bisa menghindari bajingan kecil ini.

"Apa yang kau pikirkan?" tanya Krit.

"Bukan urusanmu, aku mau pergi sekarang." Navel hendak beranjak, tapi tangannya di tarik hingga ia jatuh kedalam pelukan Krit.

"Hey lepas! Apa kau masih belum puas bocah mesum? " Navel terus meronta dalam pelukan Krit.

"Menurut mu bagaimana? "

"Oh sialan! Aku benar-benar muak. Kau sudah melakukannya sampai bokongku merah, dan kau masih belum puas? "

Krit mengangguk dengan senyum konyol nya. Benar-benar ingin rasanya Navel menonjok wajah mesum itu.

"Katakan padaku, mengapa kau begitu menginginkan ku menjadi partner seks mu, padahal di luar sana masih ada begitu banyak orang yang bersedia selain aku. "

"Well, apapun itu sebutannya. Awalnya aku menginginkan mu menjadi partner s*ks ku. Tapi jika itu menjadi lebih ,seperti menjadi kekasih misalnya itu tidak buruk." jawab Krit dengan seringai kecil di wajahnya.

"Tidak! Aku tidak mau!" tolak Navel tegas.

Krit menaikan satu alisnya , "Mengapa tidak mau?"

"Hey bajingan kecil, kau rekan bisnis ayahku. Apa kata orang nanti, disaat aku baru memimpin hotel milik keluargaku lalu tiba-tiba aku banyak berurusan denganmu . Aku tidak mau dikatakan memanfaatkan mu. Sudahlah lupakan, anggap kita pernah tidur bersama karena saling membutuhkan. "

Ya, pasalnya Navel mendapat informasi bahwa banyak rumor negatif di luar sana. Apalagi perusahaan milik keluarga Krit adalah perusahaan yang terbilang sangat sulit untuk di ajak kerja sama sembarangan.

Krit menggeram , tak suka dengan perkataan Navel. Ia menarik pipi Navel dan mencengkeram nya sedikit kasar. "Jangan berkata seolah kau adalah pria yang suka tidur dengan banyak orang!"

"Jika aku pria yang suka tidur dengan banyak pria lain memang nya kenapa? Apa urusannya denganmu?" Tantang Navel seraya mengangkat wajahnya.

Krit tertawa , membuat Navel mengerutkan dahinya.

"Dengar, aku bukan orang bodoh. Meski lubang lelaki tak memiliki selaput dara kevirginan. Tetap aku orang yang handal dalam membedakan mana lubang yang masih virgin dan mana sudah pernah dimasuki."

"Aku adalah pria pertama yang menyentuhmu. Aku masih ingat betul saat itu, saat aku kembali memasuki mu kau masih begitu sempit ,jadi jangan berani membohongiku."

Seketika tubuh Navel merinding , bagaimana bisa Krit bisa tahu detail seperti itu dengan cermat dan teliti.

"Kenapa hanya diam? Aku benar kan?"

Navel membuang nafas kasar, "Sebenarnya apa yang kau inginkan? Jangan mengancam ku dengan ancaman murahan mu itu , aku tidak suka ada orang yang melakukan ancaman murahan seperti itu!"

Krit mengangkat bahunya acuh, "kau sudah tahu apa yang aku inginkan, Partner s*ks ? Atau kekasihku?"

"Dasar gila ! " Maki Navel kesal, ia tak pernah menyangka akan bertemu dan berhadapan pria seperti Krit.

"Terserah kau mengatai ku apa, tapi hanya itu yang aku inginkan."

Navel mengatur nafasnya, berusaha meredam emosinya. "Tapi kita baru bertemu, bahkan saling mengenal saja belum . Kau tidak tahu diriku, begitu juga dirimu."

"Navel Bannasaree. Siapa yang tidak mengenal dirimu? Untuk orang yang memilik kekuasaan sepertiku, apa yang tidak bisa aku lakukan? Semua informasi mu tentu aku tahu."

"Untuk sifatmu , akupun tahu." lanjut Krit.

Navel mendengus kesal , "Menjalin hubungan tak semudah itu, apalagi kita sesama jenis. Dunia mungkin ada yang menerima dan juga ada banyak yang menentang. "

"Semuanya mudah jika kau tidak mempersulit nya." balas Krit santai.

"Tap,Ahh-" Navel menjerit kala tangan Krit mencubit kecil dadanya.

Bahkan bibirnya yang basah sudah mulai menjelajahi leher jenjangnya. Tubuh Navel menggelinjang hebat, ia merasa bagaikan tersengat listrik.

Sial ! Bocah ini benar-benar hebat dalam urusan menggodanya.

"Su-sudah cu-cukuph..." Navel menggigit bibir bawahnya menahan desahan yang terus mencoba lolos.

"Jawab aku, apakah kau mau menjadi kekasihku?" Bisik Krit seraya memilin kedua p*ting dada Navel, membuat Navel terus menggelinjang kegelian.

"Jawab aku." tekan Krit dengan kembali mencubit p*ting tersebut sampai merah.

"I-iya terserah! Aku pusing menghadapi mu,sekarang tolong le-lepaskan jarimu dari p*tingku uh..."

Krit menyeringai, "Sekali kau mengatakan 'IYA' maka tidak akan ada jalan untuk kembali."

Kini Krit membuka kedua kaki Navel kembali , dalam sekali hentakkan ia memasukkan kembali miliknya ke dalam milik Navel.

"Ah sial !" jerit Navel meremas kedua bahu lebar Krit kuat.

Krit mencoba mengalunkan pinggulnya dalam tempo pelan tidak seperti saat mereka melakukan seks waktu lalu,"Anggap ,kita sedang merayakan hari pertama kita menjadi sepasang kekasih."

Tentu Navel tak menjawab, ia kewalahan . Tubuhnya kembali tersentak-sentak dengan hebat. Hingga pada akhirnya ia memeluk tubuh pria diatasnya dengan erat.

"Ah shit! Give me more honey, yeaaaa sangat ketat... Ouhhh... I like it! " Krit tak kuasa menahan gairahnya karena milik Navel terus menjepitnya di dalam sana.

"Ahhh... Uhm, slowly pleaseee... " pinta Navel.

"No, sorry. Aku tidak bisa menahannya, kau terlalu nikmat honey... "

Desahan dan erangan kembali terdengar di ruangan itu. Terdengar suara Navel yang berulang kali meneriaki nama Krit dan meminta nya untuk lebih lembut, karena dirinya benar-benar kewalahan dengan tenaga membabi buta bocah ini.

Hari ini Krit tersenyum puas, berawal dari penawarannya menjadi partner s*ks tapi sepertinya ia berubah pikiran. Karena sepertinya Krit menginginkan tubuh ini, raga ini , jiwa ini bahkan nyawa ini selalu ada dalam dekapannya.

Tbc.

Perfect Match [ PoohPavel ]Where stories live. Discover now