DAY By DAY

630 88 42
                                    








***



Hari demi hari berlalu begitu saja. Meski begitu, kehidupan pernikahan Seokjin dan Jungkook masih belum menemukan titik terang. Jungkook masihlah berusaha memenuhi kewajibannya melayani suami. Menyiapkan sarapan, makan siang, makan malam, obat dan vitamin Seokjin, serta kerapian seragam kerja sang suami. Tapi sampai detik ini, ia masih bungkam. Setiap kali Seokjin mencoba mengajaknya berinteraksi ataupun berbicara, Jungkook terkesan menghindar.

"Dek, hari ini mas makan malam di luar dengan klien. Mas akan pulang terlambat. Kalau nanti mas belum pulang di jam sepuluh malam, kamu tidak perlu menunggu mas. Istirahat saja dulu."

Seokjin berpamitan setelah menyantap sarapan paginya. Pekerjaannya menumpuk dan beberapa hari belakangan, ia beberapa kali absen makan malam di rumah. Meski Jungkook masih berdiam diri setiap saat Seokjin mengajaknya berbicara, namun Jungkook masih selalu setia menunggu sang suami yang terlambat pulang ke rumah dan berakhir tertidur di sofa ruang TV. Mommy dan poppy Jeon bahkan sering mengingatkan untuk Jungkook menunggu Seokjin di dalam kamar saja, namun Jungkook selalu menolak.

"Mas, berangkat dulu dek." Seokjin mendekat dan mengecup ringan kening suami kecilnya. Hal itu rutin ia lakukan meski Jungkook tak menghiraukan atensinya, namun lelaki manis itu tak pernah menolak perhatian-perhatian kecil yang dilakukan sang suami padanya.

Seokjin tersenyum kecut melihat Jungkook yang masih acuh padanya. Lelaki itu lebih setia memilah baju dan kemeja kantor Seokjin yang telah terlipat rapi, sebelum akhirnya ia masukkan ke dalam lemari pakaian.

Hari ini adalah hari Jumat. Terhitung empat hari sudah Jungkook mendiami Seokjin. Selama empat hari itu juga Jungkook tak berinteraksi dengan Taehyung. Meski kenyataannya saat ia sendiri di dalam kamar, ia masih sering menangis. Terkadang ia sibuk membuka gallery di ponselnya untuk melihat foto malaikat kecil yang dirindukannya. Jean.

Seperti pagi ini. Setelah sang suami pergi, Jungkook terburu-buru menyelesaikan pekerjaan rumahnya dan segera mengambil ponsel di dalam laci meja dekat tempat tidurnya. Rasa hati ingin sekali menghubungi Taehyung untuk sekedar menanyakan kabar 'sang putra' , namun selalu urung sebab perasaan sakit hati setiap kali melihat foto Taehyung, kembali hadir. Ia mengikhlaskan masa Seokjin, itu memang benar. Tapi terungkapnya kenyataan bahwa sebenarnya Taehyung dan suaminya saling mencintai dan terpisahkan karena restu kedua orang tua Seokjin, membuat Jungkook semakin tak percaya dengan dirinya sendiri. Ia merasa kecil hati dengan kehadirannya di hidup Seokjin saat ini. Belum lagi menghadapi kepercayaan diri yang sebelumnya terus mencoba memperbaiki hubungan Taehyung dengan Seokjin, tentu membuat nyali Jungkook semakin menciut.

Lagi.        Lagi dan lagi Jungkook kalut dengan pikirannya sendiri. Ia memikirkan hal yang seharunya tak pernah ia khawatirkan. Membuat hatinya sakit dan kembali menitikkan air mata.

"Adek!"

Pintu kamar Jungkook yang terbuka, tak sengaja mommy Jeon melewatinya. Ia melihat sang putra yang tersedu seorang diri sembari menatap gawai di tangan.

"Adek, kamu kenapa sayang?"

Mommy Jeon menghampiri sang putra dan memeluk anak semata wayangnya.

"Kookie, sudah nak. Ikhlaskan sayang. Kamu harus percaya Seokjin cuma cinta sama adek saat ini dan nanti. Jangan dipikirkan lagi masalah yang lalu. Kalau adek memang nyaman berteman dengan Taehyung dan putranya, mommy sama sekali tidak melarang kamu sayang. Nanti biar mommy yang bicara dengan mama Kim. Asalkan kamu kembali ceria seperti dulu nak. Mommy tidak bisa melihat kamu seperti ini terus. Kasihan juga baby yang di perut kamu sayang, dia pasti ikut sedih juga kalau tau mamanya seperti ini."

My Cutie HusbandDonde viven las historias. Descúbrelo ahora