Istri Untuk Anakku | Part 2 | Sumur Tua

413 3 0
                                    

Aku menarik napas dalam-dalam, merasa perlu untuk menjelaskan niat kami dengan jujur. "Mbah, kami datang ke sini karena mendengar cerita tentang sumur ini yang konon bisa mengabulkan permintaan. Anak saya, Aryo, sedang mencari pasangan hidupnya. Kami berharap dengan berdoa di sini, akan memberikan jalan terbaik untuknya."

Mbah Wiryo mengangguk pelan, seolah mengerti sepenuhnya maksud kami. "Sumur ini memang memiliki sejarah panjang dan banyak cerita tentang orang-orang yang mendapatkan 'keajaiban' setelah berdoa di sini."

Aryo yang sejak tadi mendengarkan dengan seksama, akhirnya angkat bicara. "Mbah, kami benar-benar berharap bisa mendapatkan 'keajaiban'. Apa yang harus kami lakukan?"

Mbah Wiryo tersenyum lagi, wajahnya dipenuhi kedamaian. "Kalian cukup memberikan persembahan, lalu berdiri di depan sumur, dan panjatkan doa dengan tulus. Mintalah apa yang kalian inginkan."

Aku dan Aryo saling pandang sejenak, kemudian mengangguk setuju. Aku mengeluarkan persembahan sederhana yang telah kami persiapkan: beberapa bunga, seikat kemenyan, dan sesaji berupa makanan tradisional. Mbah Wiryo menerima persembahan itu dengan khidmat, tangannya yang keriput bergerak dengan penuh kehati-hatian dan keahlian. Dia menata bunga-bunga dengan indah di atas altar kecil di dekat sumur, menempatkan kemenyan dengan tepat, dan menata makanan tradisional dengan rasa hormat yang mendalam.

Aku dan Aryo memperhatikan setiap gerakannya, merasakan betapa serius dan sakralnya momen ini. Aroma kemenyan mulai menyebar, mengisi udara dengan wangi yang menenangkan dan mistis. Matahari yang perlahan turun di balik pepohonan besar menciptakan bayangan panjang, mempertegas suasana magis di sekitar kami.

"Baiklah," kata Mbah Wiryo setelah selesai menata persembahan. "Sekarang, tutup mata kalian dan berdoalah dengan sepenuh hati," ucapnya, lalu meninggalkan kami berdua.

Kami berdiri di depan sumur, dengan mata terpejam, kami mulai memanjatkan doa. Suara gemericik air di dalam sumur menambah keheningan dan kesakralan momen tersebut. Kami berdua memanjatkan doa dengan khusyuk. Aku meminta agar segera mendapatkan cucu, dan Aryo, dengan senyum penuh harap, meminta seorang istri yang cantik dan seksi, serta seorang anak.

Tiba-tiba, dari dalam sumur muncul cahaya terang yang menyilaukan mata.


Baca selengkapnya di https://karyakarsa.com/auliashara atau klik link di bio.

Istri Untuk AnakkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang