II

64 11 23
                                    


. • ☆ . ° .°:. *° .

Tsukiuta Fanfiction

Smoky Heart Side Story

Running on Empty © Kiriya Arecia

. • ☆ . ° .°:. *° .

Kala itu, Hajime sengaja menunjukkan diri, membuat pangeran Aoi melihat kehadirannya. Dalam sekejap waktu ia diperkenalkan di hadapan sang raja, walaupun tanpa Shun di sisinya. Ia mendapat julukan pahlawan yang pernah membantu penyelamatan kota Stella. Sang raja berbaik hati, menawarkan hadiah berupa kekayaan dan kemuliaan di ibu kota serta gadis bangsawan cantik jelita untuk menjadi pendamping.

Tidak penting, itu bukanlah tujuan utama Hajime.

Hutan di ujung desa yang jauh dari ibu kota menjadi hal Hajime inginkan. Tiada emas permata di sana, hanyalah hutan asri, keindahan tidak bermakna bagi penghuni ibukota. Tidak ada keberatan untuk hal itu, hanya bangsawan yang senang karena tidak perlu menambah saingan di dalam istana untuk mencari kekuasaan.

Pemuda tampan itu menolak untuk tinggal di wilayah kekuasaan raja, meskipun mendapat titel pahlawan.

Bagi Aoi dan Arata yang sudah lama tidak berjumpa pemuda itu, ada begitu banyak perubahan terlihat. Hajime yang mereka ketahui di masa lalu adalah sosok irit bicara, seperti memiliki jarak sulit untuk didekati. Namun, setelah selang berapa waktu tidak bertemu, ekspresi Hajime lebih berwarna, nada bicara mudah dipahami, tidak kaku terhadap sekelilingnya.

Ia tipe lelaki ideal yang ditargetkan para wanita dalam banquet pesta di istana. Sayangnya, dengan senyum tipis dan ucapan singkat menyatakan ia sudah memiliki pasangan, banyak gadis patah hati dalam semalam.

Tidak ada yang tahu apakah itu hanya kebohongan untuk sekadar menghindar atau sebenar-benarnya ucapan Hajime. Orang-orang tetap merasa segan untuk mengorek informasi tentang pemuda dari antah berantah meskipun rasa geram memenuhi hati para lelaki bangsawan.

Banyak para pahlawan terlahir dengan cara seperti ini, biasanya orang desa yang mendapat kekuatan istimewa. Jadi, untuk apa meributkan satu orang penolong yang kekuatannya akan redup oleh waktu?

"Hajime-san, kau terlihat begitu berbeda sekarang." Ujar Aoi dengan nada ragu.

Hajime mendesah pelan, membuat suasana terkesan dramatis. "Pastinya ini pengaruh dari Shun."

"A—sepertinya ini benar." Arata segera setuju dengan ucapannya. "Shun-san sosok yang ramah dan lembut. Sementara Hajime-san dulu terkesan dingin dan jauh. Melihatmu terkesan ramah, rasanya sepertinya ada iblis yang menyamar menjadi dirimu!"

"Dia mengajariku banyak hal. Apakah aku yang seperti ini tidak bagus?" raut wajahnya melankolis, namun Hajime mengamati lawan bicara, menunggu tanggapan mereka yang membuatnya terhibur dengan peran pahlawan pengembara yang ia mainkan.

Aoi menggeleng, "Bukan begitu, Hajime-san. Tidak ada yang salah menjadi seseorang yang ramah dan lembut!"

Hajime tersenyum, "Kupikir juga begitu."

Tentu saja, menjadi sosok ramah tamah karena alasan tertentu. Karena kedua orang ini istimewa, Hajime bersikap demikian. Ini juga merupakan tipu daya iblis.

"Hajime-san, di mana Shun-san?"

Aoi melontarkan pertanyaan ragu, takut dengan apa yang akan ia dengar, karena jelas meyakini hubungan yang dimiliki Hajime dan Shun tidak biasa. Namun tidak melihat Shun di manapun, membuat rasa penasaran memenuhi hati.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 23 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Running on EmptyWhere stories live. Discover now