14. Doubtful fact

150 40 13
                                    

# PAPER HEARTS

.
.
.

Entah sudah berapa lama Sohyun termenung di taman kampus. Kelasnya sudah selesai, tapi alih-alih pulang, Sohyun malah betah berlama-lama di taman kampus.

Duduk termenung sambil melihat orang orang berlalu lalang di sekitarnya. Namun, pikirannya selalu tertuju pada pembicaraan kedua orang tuanya dan juga Taehyung.

Pertunangan?

Ah, seharusnya ia ikut senang kan? Kabar itu adalah kabar membahagiakan. Tapi kendati senang, Sohyun malah tidak suka.

Seharusnya tidak boleh.

Seharusnya Sohyun mendukung apapun keputusan kakaknya.

Banyak pertanyaan pertanyaan rumit yang muncul di dalam benaknya. Tapi ada satu pertanyaan jelas yang terlintas begitu saja, seperti; Apa iya, kau menyukai kakakmu sendiri?

Sohyun menggelengkan kepalanya kalut, menangkup pipi nya dan menghela nafas berat. Sohyun memang mengizinkan Taehyung untuk bebas menyukainya, tapi bukan berarti dia juga bebas menyukai kakaknya.

Haa~ Sohyun seperti memakan buah simalakama. Berdiri di antara jurang dalam yang kapan saja akan menelan nya hidup-hidup.

Tap
Tap
Tap

Sohyun melihat sepasang hells yang berdiri di depan nya. Menaikan pandangan hanya untuk melihat Chaerin berdiri dengan sorot mata congkak.

Sohyun menghela nafas berat, padahal kan hari ini ia tidak mau mencari ribut dengan Chaerin. Tapi gadis ini sekali tidak berhenti mencari masalah dengan nya.

“Ya!”

Sohyun menatap Chaerin lurus, menunggu apa yang akan gadis di depannya ini katakan.

“Kau tidak tau ya?” Chaerin tersenyum sinis, “Kalau kau itu anak pungut!”

Degh

Layaknya tersambar petir di siang bolong, tubuh Sohyun terdiam kaku di tempatnya. Matanya menyorot Chaerin terkejut namun tak percaya.

“A-apa?” ujar Sohyun kaku.

Chaerin semakin menyeringai lebar saat melihat ekspresi wajah Sohyun yang terkejut plus kecewa, “Aku bilang, kau itu anak pungut! Dari dulu aku ingin bilang kalau kau itu tidak mirip dengan kedua orang tua mu! Mirip dengan kakakmu saja tidak! Pasti kau anak pungut kan?”

Sohyun berdiri, menggeleng cepat tak mau mempercayai apa yang baru saja ia dengar, “Tidak! Kau bohong! Jangan bicara sembarangan Chaerin!!” ini untuk pertama kalinya Sohyun marah secara terang-terangan di hadapan Chaerin langsung.

Chaerin berdecak, melipat kedua tangannya di dada dan menatap Sohyun sengit, “Ya! Kalau tidak percaya, tanya saja pada orang tua mu.”

Kemudian Chaerin memegang kedua bahu Sohyun kasar, “Aku tidak sabar melihat bagaimana kedua orang tua mu yang asli! Mungkin saja, mereka tidak jauh berbeda dengan orang tua ku. Pfft, miskin, dan suka seenaknya. Wah, ternyata kita tidak jauh berbeda Sohyun! Kalau ternyata begitu, ku rasa aku bisa berteman dengan mu.”

PAPER HEARTS ✔️Where stories live. Discover now