42. Heartache that is too deep

94 22 88
                                    

# PAPER HEARTS

.
.
.

BRAK

SRAAAK

“AARGGGH! SIALAN!!!”

Yoona berteriak sekeras-kerasnya, menendang apapun yang terlihat oleh matanya agar bisa melampiaskan amarahnya.

“Hari ini saya mengikuti tuan Taehyung hingga ke Sokcho nona. Dan di sini tuan Taehyung bertemu seorang gadis.  Saya tidak mendengar jelas apa yang mereka bicarakan, tapi sepertinya serius. Tapi gadis itu terlihat menolak tuan Taehyung, dan saya melihat mereka sedang berpelukan sekarang!”

Lagi-lagi informasi dari orang suruhan nya membuat Yoona tenggelam dalam emosi, “ARRRGGGGH!”

Nafas Yoona tersengal-sengal, sorot matanya berkilat tajam bak dendam yang teramat.

Padahal Yoona sudah senang sekali saat mendengar bahwa Sohyun telah pergi dari sini. Taehyung memilih nya dan berusaha lebih baik dengan nya.

Tapi sekarang, ternyata Taehyung diam-diam menemui Sohyun tanpa sepengetahuan nya.

Yoona memang pernah memprediksi kalau hal seperti ini akan terjadi. Tapi dia tidak menyangka kalau hal ini datang lebih cepat dari dugaan nya.

Dengan gelengan kalut, Yoona menggigiti kuku nya. Bola mata nya bergerak ke sana kemari dengan gelisah, “Tidak. Tidak tidak tidak! Taehyung itu milikku! Tidak ada yang boleh merebutnya dariku.” gumam Yoona resah.

Karena perasaan nya sedang tak tenang, Yoona sempat berpikir jahat, andai saja saat kecelakaan waktu itu Sohyun tidak selamat.

Padahal, dia sudah tidak mendonorkan darahnya, tapi Sohyun tetap saja hidup dan akhirnya mengacaukan hubungan nya dengan Taehyung.

Ah, atau—dia memang harus di singkirkan dengan tangannya sendiri?

🥀🥀🥀


Zraash

Hujan semakin deras. Waktu juga semakin malam, tapi sepertinya Taehyung tetap tidak ingin pergi meninggalkan Sohyun sendiri.

Taehyung masih bersikeras ingin berbicara dengan Sohyun yang terlihat sudah tidak ingin membicarakan apapun yang berbau luka.

Kedatangan Taehyung layaknya alkohol yang menyiram luka.

Sakit.

Perih.

Dan menyiksa.

Sohyun hargai keputusan Taehyung memilih Yoona, tapi dia pergi juga untuk menyembuhkan perasaan nya yang terluka.

Apa iya, setelah pengorbanan nya selama hidup seorang diri di kota lain, hanya ini yang ia dapatkan?

Tidak cukup kah Taehyung menggores hatinya dengan luka yang sangat dalam dan membekas?

Nafas Sohyun tersengal, matanya bergetar hebat dengan gerak tubuh yang defensif, berusaha mendorong Taehyung agar menjauh.

“HENTIKAN OPPA! AKU HANYA INGIN HIDUP DENGAN TENANG! TIDAK BISAKAH KAU BIARKAN AKU! ABAIKAN SAJA AKU!” teriak Sohyun lantang agar suaranya tidak teredam oleh suara hujan.

Taehyung menggelengkan kepalanya kalut, sorot mata nya menatap Sohyun lekat, “TIDAK. AKU SADAR AKU SALAH! AKU SALAH KARENA SUDAH MENYIANYIAKAN SESEORANG SEPERTI MU SSO! TAPI SATU, SATU KALI SAJA! BIARKAN AKU BICARA SEBENTAR! TIDAK LEBIH DARI 5 MENIT!”

PAPER HEARTS ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang