19. First Night 🔞

76 6 0
                                    

Hanbin terlihat sedang memasak di dapur. Ia sedang menyiapkan menu makan siang. Sejak tinggal di panti asuhan, Hanbin memang sering membantu ibu panti memasak di dapur bersama anak-anak yang lain. Maka dari itu, Hanbin mulai belajar memasak sendiri setelah ia keluar dari panti asuhan dan tinggal di rumah peninggalan orang tuanya.

Saat sedang sibuk memasak, tiba-tiba sepasang tangan melingkar di perutnya. Saat Hanbin melihat ke samping, rupanya yang memeluknya adalah sang suami yaitu Zhang Hao. Saat ini, mereka ada di rumah Hanbin. Jadi, Hao memutuskan untuk tinggal di rumah Hanbin karena ia tahu rumah suaminya ini menyimpan banyak kenangan bersama mendiang orang tuanya.

Hao :"Kau sedang memasak apa?"

Hanbin :"Hao hyung? Ini. Aku sedang memasak makanan kesukaanmu, sup ayam ginseng dan kaki ayam pedas. Kau kan sangat suka dengan makanan berbahan dasar ayam"

Hao :"Kau tahu sekali apa yang aku suka. Tidak salah aku jatuh cinta padamu. Selain tampan, kau juga hebat dalam segala hal"

Hanbin :"Bisa kau lepaskan tanganmu, hyung? Aku belum selesai memasak"

Hao :"Baiklah. Aku akan lepaskan, tapi kau harus berbalik dulu"

Hanbin :"Berbalik? Untuk apa?"

Hao :"Lakukan saja"

Hanbin pun memutar tubuhnya untuk menghadap kepada Hao. Hao semakin erat memeluk pinggang Hanbin, lalu ia menarik tengkuk Hanbin dan langsung mencium bibir suaminya. Hanbin yang tadinya terkejut perlahan menutup matanya dan membalas ciuman Hao dengan tangannya mulai melingkar di leher sang suami. Tak hanya saling melumat bibir, keduanya juga saling beradu lidah di dalam mulut mereka yang membuat suasana sekitarnya terasa panas. Dan Hanbin sesekali meremas rambut Hao saat suaminya itu mencumbunya semakin dalam.

Hanbin kemudian menepuk dada Hao karena merasa nafasnya mulai menipis. Hao yang paham jika suaminya mulai kehabisan nafas langsung melepaskan ciumannya. Hanbin yang tadinya berusaha mengambil nafas sebanyak mungkin kemudian memukul dada sang suami.

Hanbin :"Dasar kau ini. Ternyata kau mencari kesempatan dalam kesempitan"

Hao :"Kita ini sudah menikah. Jadi, wajar kalau kita bisa bermesraan setiap hari... Bahkan kita bisa bermain di ranjang kapanpun"

Hanbin kembali memukul dada Hao ketika mendengar kalimat terakhir suaminya yang terdengar vulgar dan dibuat berbisik. Sementara Hao hanya tersenyum lalu mengecup bibir Hanbin dan melepaskan pelukannya di pinggang Hanbin. Setelah itu, Hao pergi dari dapur ke ruang makan agar tidak menggangu suaminya yang sedang memasak.

Setelah masakan siap, Hanbin menyajikan masakan buatannya ke dalam piring dan mangkuk lalu membawanya ke ruang makan. Hao melihat Hanbin sudah selesai memasak dengan membawa masakannya yang sudah tersaji dalam piring dan mangkuk. Hanbin kemudian meletakkan masakan buatannya di atas meja makan lalu ia duduk di sebelah Hao. Hao mencium aroma masakan Hanbin yang sangat lezat.

Hao :"Hmm... Dari aromanya saja sudah lezat. Rasanya pun pasti lezat"

Hanbin :"Kalau begitu, kau coba dulu masakan ku. Kalau ada yang kurang, aku akan perbaiki"

Hao mencoba terlebih dahulu sup ayam ginseng yang dibuat oleh Hanbin. Seketika matanya terbelalak karena rasanya yang sangat lezat layaknya masakan buatan restoran. Kemudian, ia mencoba kaki ayam pedas yang juga dibuat oleh sang suami. Dan lagi, Hao puas dengan rasanya yang sangat lezat.

Hanbin :"Bagaimana? Apakah rasanya tidak enak?"

Hao :"Tidak. Ini rasanya sangat lezat. Mirip dengan masakan buatan mendiang ibuku dan juga rasanya mirip seperti makanan yang sering aku makan di restoran"

Always Be With You | HaoBin [END]Where stories live. Discover now