21. Final Chapter

64 5 0
                                    

WARNING!!!

Chapter ini mengandung adegan 🔞. Jadi, buat yang gak suka, better kalian bisa skip.

Happy Reading!!!


Sinar matahari pagi mulai menyapa pulau jeju di pagi hari yang cerah ini. Dan terlihat di sebuah kamar, sepasang pemuda sedang tertidur lelap dengan posisi berpelukan. Tubuh mereka yang tidak memakai pakaian apapun hanya ditutupi oleh selimut tebal dan pakaian mereka berserakan di lantai. Pasangan tersebut adalah Hao dan Hanbin. Mereka masih tertidur lelap karena sama-sama kelelahan setelah mereka melakukan permainan panas yang berlangsung hingga dini hari.

Kemudian, Hanbin mulai membuka matanya. Ia merasakan berat di perutnya, rupanya itu adalah tangan Hao yang memeluk pinggangnya. Perlahan Hanbin membalikkan tubuhnya dan menatap lekat Hao, ia memperhatikan wajah Hao yang terlihat menggemaskan saat tertidur. Ia masih tidak percaya jika kini dirinya dan Hao akhirnya bersatu dalam ikatan pernikahan, suatu hal yang dulunya hanya mimpinya saja tapi kini menjadi sebuah kenyataan. Ia tidak akan berhenti bersyukur kepada Tuhan yang sudah memberinya kesempatan untuk bisa melanjutkan hidup bersama orang yang ia cintai.

Tak lama kemudian, Hao mulai membuka matanya. Dan saat itu juga, ia tersenyum melihat Hanbin yang sudah bangun lebih dulu.

Hao :"Selamat pagi, Hanbin-ah"

Hanbin :"Selamat pagi juga, Hao hyung"

Hao membawa Hanbin ke dalam pelukannya dan mengusap lembut kepala suaminya. Hanbin pun membalas pelukan Hao dan menyandarkan kepalanya di dada sang suami.

Hao :"Apa kau tidur nyenyak semalam?"

Hanbin :"Hmm... Aku tidur cukup nyenyak"

Hao :"Apa kau masih tidak percaya sekarang kita bisa berlibur di pulau ini?"

Hanbin :"Iya. Apa saja yang telah aku alami setelah sembuh dari penyakit ku, rasanya seperti sebuah mimpi. Padahal dulu aku tidak berpikir semua ini akan menjadi kenyataan. Tapi setelah aku sembuh total, aku tidak percaya jika semua mimpiku menjadi nyata, mulai dari impianku menjadi pianis, sampai mimpi aku menikah dengan orang yang kucintai, itu semua masih terasa seperti mimpi bagiku"

Hao tersenyum mendengar perkataan Hanbin. Ia mengangkat dagu Hanbin dan langsung mencium bibir suaminya. Hanbin pun menutup matanya dan membalas ciuman Hao.

Beberapa saat kemudian, Hao melepaskan ciumannya dan menatap lekat Hanbin.

Hao :"Itu semua bukanlah mimpi. Kau berhak mendapatkan kebahagiaan yang belum sempat kau rasakan, kau juga berhak meraih impian yang selama ini ingin kau capai. Makanya, Tuhan memberimu kesempatan kedua untuk melanjutkan hidupmu"

Hao perlahan menindih tubuh Hanbin dan kembali mencumbu mesra bibir Hanbin dengan tangannya menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya dan sang suami. Dan tak lama kemudian, terdengar suara desahan keduanya serta ranjang mereka yang sedikit bergoyang yang mengartikan jika pasangan pengantin baru itu kembali melakukan permainan panas mereka di dalam selimut tersebut.

***Beberapa jam kemudian***

***Beberapa jam kemudian***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Always Be With You | HaoBin [END]Where stories live. Discover now