●●●
Wooseok menarik cepat tangan Hye yoon dan dengan segera memasukan gadis itu kedalam mobilnya, pria itu menghela nafas pelan sebelum akhirnya memfokuskan tatapanya ke Hye yoon yang ternyata tampak tenang seperti tidak merasa bersalah dengan tindakanya barusan.
"Ada apa denganmu Hye yoon-ah?!," Wooseok tampak mengacak kasar rambutnya, dia benar-benar tidak habis pikir dengan perbuatan gadis itu tadi.
Sedangkan Hye yoon, gadis itu tampak acuh dan malah fokus menatap kuku-kuku cantiknya yang baru gadis itu pasang tadi.
"Yak! Kim hye yoon!," untuk kesekian kalinya Wooseok membentak menggunakan nada tinggi kepada gadis itu hingga membuat Hye yoon tersentak kaget karena hal tersebut.
"Oppa yang kenapa?, kenapa oppa menemuinya?!," ujar Hye yoon. Mata gadis itu tampak berkaca-kaca dia tidak menyangka Wooseok akan membentaknya seperti itu hanya untuk membela Yoona.
Wooseok tampak memejamkan mata menahan emosinya, "sudah cukup Hye yoon-ah," kali ini nada bicara pria itu terdengar lembut. Wooseok cukup tau bahwa dia tidak bisa menghadapi Hye yoon dengan emosi yang tinggi seperti tadi.
"Wae?, oppa masih mencintainya kan?," suara gadis itu tampak bergetar, ketara sekali dia sedang menahan tangis sekarang.
Pria itu menghelas nafas pelan saat melihat Hye yoon menatapnya dengan mata yang tampak berkaca-kaca. "Tidak Hye yoon-ah," Wooseok akhirnya mengelus pelan rambut gadis itu.
"Bohong!, oppa memegang tanganya tadi!," kali ini air mata mengalir di pipi gadis itu, Hye yoon benar-benar terbawa perasaan saat mengingat genggaman tangan mereka.
Entah kenapa rasanya sakit saat melihat secara langsung hal tersebut didepan matanya. Meskipun Hye yoon tau mereka pasti pernah melakukan hal yang lebih intim lagi daripada bergenggaman tangan. Tapi setidaknya gadis itu tidak melihat hal tersebut secara langsung.
"Berhenti bersikap seperti ini Hye yoon-ah," Wooseok menghela napas pelan, pria itu mencondong kan tubuhnya kearah Hye yoon dan mengusap air mata dipipi gadis itu.
"Oppa mohon," lanjut pria itu saat melihat Hye yoon yang hanya diam saja menatap Wooseok dengan pipi yang tampak memerah. Pria itu pun menjauhkan tanganya seraya menatap lekat mata sang gadis.
Hye yoon yang ditatap seperti itu seketika berdehem pelan, "apa maksud oppa?," gadis itu tampak salah tingkah terlihat dari pipinya yang memerah sekarang.
Wooseok yang sadar akan perbuatanya itu dengan cepat menjauhkan diri dari Hye yoon, "berhentilah bersikap kekanak-kanakan, kau tidak sadar dengan apa yang kau perbuat tadi?," jelas pria itu.
"Kenapa memangnya?, yang kulakukan tidak salah kok!," tangan gadis itu terlihat mencoba menggapai handel pintu mobil Wooseok agar bisa keluar dari mobil pria itu.
"Hye yoon-ah perbuatanmu itu telah merugikan orang lain, kau masih tidak sa-,"
Hye yoon langsung berlari setelah berhasil keluar dari mobil Wooseok, gadis itu dengan cepat masuk kedalam sebuah taksi dan langsung melaju meninggalkan Wooseok yang tampak cengoh dengan tindakan gadis itu.
"Gadis itu benar-benar!," Wooseok tampak menatap kesal kepergian Hye yoon dan langsung beranjak keluar saat melihat Yoona yang sudah keluar dari cafe. Pria itu dengan cepat berjalan menghampiri Yoona.
KAMU SEDANG MEMBACA
TROUBLE MAKER
RomanceMenurut sebagian besar orang jatuh cinta itu indah, memang betul. Tapi, bagaimana jika kau jatuh cinta kepada orang yang tidak mencintaimu? Ya, aku tau itu. Tentu itu sungguh menyakitkan. Namun, itu tidak akan menyakitkan jika kau tidak terlalu bany...