18

5 1 0
                                    

Thomass tengah berjalan bersama dengan zelena pengawal pribadinya, zelena lebih tua 5 tahun dari thomass .

Saat tepat di belokan taman tubuh thomass ditarik hingga terjatuh ke tanah, zelena sudah sigap ingin menolong putra mahkota itu namun ia urungkan saat melihat siapa pelakunya.

Damien memberikan gerakan agar zelena agak menjauh dari mereka, thomass berdiri wajahnya terlihat begitu marah kini.

"Berani nya ka-!!"

Mulut nya di bungkam oleh Damien, tentu hal itu membuat amarah thomass makin menjadi.

"Aku punya penawaran menarik untuk mu..."

Damien membisikan sesuatu membuat thomass melotot mendengar ucapan Damien.

"Kau gila!"

Damien tersenyum membuat thomass meneguk ludah kasar.

"Kau menyukainya kan? Jadi turuti kemauan ku"

Ini bukan tawaran lagi tapi seperti pemaksaan yang berkedok tawaran.

Thomass keberatan sebenarnya tapi di satu sisi ini juga menguntungkan dirinya.

"Baik lah, sayang ku jadi ayo kita bertemu raja dan ratu."

Damien tersenyum menggandeng tangan thomass, thomass ingin berontak tapi tidak bisa karena cengkraman Damien benar-benar kuat bahkan tangan Damien sampai mengeluarkan urat-urat.

Zelena mengikuti kedua orang itu dari belakang .

Mereka kini menghadap langsung dengan raja dan ratu, tangan mereka pun masih saling bertautan.

Pemandangan yang amat langkah, ratu terlihat tersenyum melihat interaksi kedua orang itu.

"Yang mulia raja ada yang ingin kami sampaikan."

Thomass melirik Damien saat mendapatkan anggukan thomass melanjutkan ucapannya.

"Kami ingin pernikahan kami di percepat."

Thomass menggigit bibir dalamnya saat matanya melihat sosok yang selama ini dirinya cintai berdiri di pinggir ruangan.

Tentu raja dan ratu tampak kaget sekaligus senang dengan keinginan thomass.

"Tentu, kapan kalian ingin mengadakan pernikahan?"

"Dua Minggu lagi yang mulia, kami sudah menentukan tanggal nya."

Ucap Damien, thomass melirik seperti bertanya kepada Damien.

"Tidak kah itu terlalu cepat, setidaknya kita perlu bersiap-siap dahulu."

Ucap ratu menyarankan agar tidak terlalu terburu-buru.

"Tidak masalah kita akan adakan pernikahan kalian dua Minggu lagi."

Ucap raja menyudahi pembicaraan mereka, ini kesempatan yang langkah jadi dirinya tidak mau menyia-nyiakan ini.

"Umumkan kepada semua orang berita baik ini."

Ucap raja pada tangan kanannya.

Setelah berita itu tersebar, semua orang di istana sudah sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan begitu juga zelena .

Thomass terlihat lesu dirinya duduk di taman kerajaan matanya melihat sedari tadi zelena mondar-mandir membatu para pelayan.

"Zelena!"

Pria itu mendekat kearah thomass saat tuannya itu memanggil dirinya.

"Ada apa putra mahkota?"

Thomass menarik pria yang lebih tua itu untuk duduk disampingnya, zelena ingin berdiri lagi tapi tangan thomass melingkar pada pinggangnya.

tyflósWhere stories live. Discover now