(MarkNoRenMinHyuck) Sorry Love 07

2.9K 384 45
                                    

Haechan memeluk kakinya sendiri seraya menutup matanya, ia terus bergumam kalau apa yang terjadi dan yang ia dengar ini tidak mungkin.

"Hamil"

"Aku hamil"

"Lelucon macam apa ini" batin Haechan sembari mengusak rambutnya dengan kasar.

Dengan perlahan Haechan melepaskan infus yang tertancap di tangannya. Ia lalu turun dari ranjang untuk berdiri, Haechan membuka bajunya dan melihat pada perutnya.

Sekalipun kabar ini mengejutkan Haechan, tapi di satu waktu ada rasa bahagia di hatinya. "Apa kau benar-benar ada?" Tanya Haechan berbisik.

"Apa kau akan tumbuh sehat di dalam sana?" Tanya Haechan lagi dengan nada lirih.

Haechan tiba-tiba tersadar akan sesuatu, "Jaemin, aku harus melihat keadaan Jaemin sekarang" bisik Haechan pelan . Dari Yoojin ia tahu kalau Jaemin juga di rawat di tempat yang sama dengannya.

Hanya saja tampaknya lantai tempat mereka di rawat berbeda, setelah mendapat informasi tentang Jaemin di resepsionis Haechan tanpa membuang waktu langsung saja mencari kamar Jaemin.

"2208-2210-2214 tadi suster bilang 2218 kamar Jaemin berada" bisik Haechan yang akhirnya berhenti di depan kamar 2218.

Haechan menahan diri untuk tidak masuk saat ia melihat kehadiran Jeno dan Mark di dalam sana. Mata Haechan melihat pada Jaemin yang terbaring lemah.

"Na, kau sedang apa disana" bisik Haechan lirih. "Kau harus segera sembuh Na, dan maaf karena tidak bisa bersama mu disaat-saat sulitmu" ujar Haechan pelan.

Haechan langsung menyembunyikan diri saat melihat ada yang datang, saat mengintip yang ia lihat adalah Chenle dan Ji-Sung. Haechan buru-buru berbalik dan benar-benar bersembunyi tanpa tahu, Ji-Sung berhenti dan menatap ke tempatnya bersembunyi.

"Hyung" batin Ji-Sung.

"PARK JI-SUNG MASUK, SEDANG APA KAU DISANA" Chenle memanggil Ji-Sung dengan berteriak. Ji-Sung pun lekas masuk, sebelum ia di tegur perawat karena teriakan Chenle.

*

Ji-Sung tersenyum pada Mark dan Jeno yang juga balas tersenyum padanya. "Kami bawakan makanan, dan apa kalian tidak akan pulang lagi?" Tanya Ji-Sung.

"Kami akan tidur di rumah sakit saja" jawab Jeno.

Chenle langsung menatap pada Jisung yang juga tengah menatapnya, "kalau kalian seperti ini hanya menunggu waktu sampai kalian juga akan seperti Jaemin Hyung" ujar Chenle jengkel.

Ji-Sung mengangguk membenarkan, "kenapa menyiksa diri seperti ini, kerja tanpa aturan, pergi kesana kemari tanpa memikirkan waktu untuk istirahat" lanjut Ji-Sung.

"Hyung kalian tidak pernah selemah ini" ujar Ji-Sung dengan nada yang tersirat.

Mark tahu apa maksud Ji-Sung, namun sejak Haechan tidak bisa di temukan dimana pun itu benar-benar membuat mereka tidak bisa bersikap rasional lagi. Yang diinginkan Jeno dan Mark hanya menemukan Haechan secepatnya, hanya itu.

"Dia membuat kami lemah" jawab Jeno.

"Dia siapa?" Tanya Chenle cepat.

Ji-Sung memilih untuk diam,

"Haechan" jawab Jeno yang langsung membuat Chenle menutupi mulutnya karena terkejut.

"Kau sudah pada Haechan Hyung?" Tanya Chenle, dan Jeno hanya diam.

Chenle mendekati Ji-Sung, "kau tahu tentang hal ini?" Tanya Chenle dan Ji-Sung pun menggelengkan kepalanya.

"Sungguh?" Tanya Chenle dengan nada tidak percaya.

AllxHaechan IIDonde viven las historias. Descúbrelo ahora