Published 31/5/2024
Revisi pertama 29/7/2024Dia menahan dirinya untuk tidak bersuara. Ketika tangan besar membekap bibirnya. Jimin membelalakkan matanya seolah oleh tidak mengerti apa yang Jungkook lakukan . Tetapi pria itu melepas tangannya sembari berbisik pelan .
'ada anak buah Bae di luar'.
Bisikan itu jelas mengartikan sesuatu . Jimin mencoba tenang walau sebenarnya dia merasa sangat takut. Selama ini dalam perlindungan Jungkook, dia sangat sadar bahwa tidak ada sedikitpun bahaya mendekatinya. Atau merasakannya secara langsung. Tetapi hari ini dimana saat dia merasakan hangat menyelimutinya karena sepertinya pagi sudah menjelang. Jimin merasa sangat takut.
'Kita akan keluar diam diam . Mereka sedang berada di dalam restauran'.
'Kau bilang aman berada di nepal'. Jimin ikut berbisik .
'jimin kita tidak bisa membicarakan ini . Aku akan menggandengmu keluar . Tp berjanjilah padaku . Apapun yang terjadi dengarkan apa yang ku minta padamu termasuk jika kau harus berlari . Jangan takut . Aku akan memastikan saat kau berlari kau berada di jalur yang benar'.
Maka yang lebih kecil menganggukkan kepalanya . Tidak ada negosiasi untuk saat ini . Yang terpenting bisa keluar dari bahaya terlebih dahulu . karena situasi ini tidak memungkinan untuk dia bisa berlari dengan cepat . Dan bagi Jungkook cukup tau bahwa dirinya tidak memiliki cukup tenaga bahkan untuk melawan beberapa orang di depan sana .
Bae adalah orang yang nekat . Jika balas dendamnya tidak terjadi dengan cepat pria itu jelas tidak akan mengampuni dirinya dan Jimin .
dengan segera Jungkook membantu Jimin turun. Dia memakaikan sepatu dengan begitu cepat . Tidak pernah sebelumnya dia bergegas seperti ini , tentu dia merasa beban di dadanya . Bagaimanapun Jimin harus selamat . Jika dia seorang diri mungkin dia mampu. Tetapi dia tidak bisa melibatkan Jimin dalam masa menegangkan seperti ini .
Memastikan Jimin bisa berlari dengan baik adalah yang dia lakukan sekarang . Setelah membuka pintu secara perlahan dia menarik telapak tangan kecil dalam genggamannya . Langkahnya di percepat bersama Jimin yang terpaksa berlari dengan cepat.
Dengan cepat juga Jungkook menghentikan langkah dan bersembunyi di balik dinding ketika beberapa pria masuk ke area lorong .
'kemari'. Suaranya begitu pelan ketika Jungkook menarik Jimin ke arah lain . Dan dia berhasil menemukan pintu belakang bangunan tua itu. Mobilnya tidak jauh dari parkiran hanya tinggal beberapa langkah dari tempat mereka berada saat ini . Jungkook meminta Jimin sedikit menunduk agar mereka tidak melihat mereka secara langsung . Mereka berjalan begitu cepat hingga mencapai mobil .
Setelah membuka pintu Jungkook membantu Jimin duduk dan menutup pintu serta beralih dengan cepat ke kemudi .
Jungkook memasang kunci dengan tangan bergetar . Tetapi bukan mereka yang dia takutkan . Dia takut jika terjadi sesuatu pada Jimin.
Meski mesin menyala dia terkejut ketika suara tembakan mengudara . Saat itu membuat Jungkook mengangkat kepala dan melihat bagaimana sosok pria diantara para komplotan tadi berdiri mengarahkan pistol padanya .
"Ju, Jungkook".
Suara Jimin mengejutkan Jungkook menariknya pada kesadaran . Mobil Jeep ini sedikit tinggi hingga mungkin pelurunya melesat.
Jungkook menoleh pada Jimin dan memastikan bahwa pria cantik yang memucat itu tidak tertembak . Namun sekarang bukan waktunya . Dia memutar stir dan menyalakan mobil dengan cepat mengganti perseneling, tangan satu menyertai dengan lihat untuk pergi dari sana sementara sebelah tangannya menarik kepala Jimin untuk mendekat dan sedikit menunduk . Karena jelas bahwa mereka masih menembaki mobil itu saat ini .
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Tears(Yoonminkook)✅
FanfictionApa yang seharusnya di lakukan untuk memperbaiki segalanya. Baik Yoongi yang berusaha menyembunyikan trauma dari kekasihnya , dan jimin yang berusaha menyembunyikan rasa trauma lebih besar, lalu seorang jungkook yang tetap hidup dengan nyaman setela...