39. Kisahnya yang Tersembunyi

60 7 0
                                    

Siang itu walaupun pernyataan Itachi membuat Izumi terkejut dan juga salah tingkah, tapi pada akhirnya mereka kembali berinteraksi seperti biasanya. Berbincang dengan hangat sambil menikmati sekitar mereka, yang terasa sejuk dan segar.

Namun interaksi mereka terhenti, karena ada seseorang yang memanggil nama sang gadis. Mereka pun menatap ke arah sumber suara dan mereka mengenali suara wanita itu. Ia adalah ibu dari sang gadis, Uchiha Hazuki.

Kini fokus Izumi tertuju pada ibunya, karena ia tahu pasti ada yang ingin ibunya sampaikan. Ia pun lalu berbicara kepada sang ibu.

"Ada apa, ibu? Ibu butuh sesuatu?" tanya Izumi penuh kelembutan dengan tatapan yang begitu hangat terhadap wanita tersayangnya.

"Bisakah kau ikut ibu sekarang, Izumi?" tanya Uchiha Hazuki balik kepada putrinya.

Izumi tidak menjawab, namun ia menatap ke arah Itachi.

Itachi yang paham maksud dari tatapan Izumi, ia hanya mengangguk kecil pada Izumi sebagai jawaban bahwa Izumi bisa ikut dengan ibunya.

Mendapat jawaban iya dari Itachi, Izumi pun tersenyum kecil dan kembali menatap ke arah Ibunya, lalu mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan ibunya.

Izumi pun bangkit dari posisinya, lalu mendekat ke arah ibunya. Ia menatap ke arah Itachi, tersenyum dan melambai kecil padanya. Tentunya dibalas oleh Itachi dengan lambaian kecil.

Lalu Izumi pun pergi bersama Uchiha Hazuki sambil menggandeng tangan wanita tersebut. Itachi yang melihat kedekatan antara Izumi dan ibunya tanpa sadar mengukur senyum tipis di wajahnya.

"Ibu, apa alasan ibu memanggilku?" tanya Izumi penasaran karena ia masih belum tahu maksud ibunya meminta dirinya ikut ibunya.

"Apa ibu tidak boleh menghabiskan waktu bersama putri ibu?"

Mendengar jawaban dari ibunya, Izumi mengerti bahwa ibunya hanya sedang ingin menghabiskan waktu bersamanya.

"Tentu saja boleh, ibuku sayang" ucap Izumi dengan penuh kelembutan, tatapan yang begitu hangat dan senyuman manis yang terkukir di wajahnya.

...

Itachi berjalan sendirian tanpa tujuan, di hari yang kini mulai senja. Ia bingung harus kemana dan melakukan apa, ia keluar hanya karena ayah dan ibunya menyarankannya untuk menikmati pemandangan langit di senja hari. Kata mereka itu terlihat sangat indah.

Sampai akhirnya ia memutuskan untuk duduk di bangku taman dekat kediaman klan Uchiha. Namun ketika ia meletakan tangan di bangku ia merasakan tangannya menyentuh sesuatu. Ia pun menengok ke arah sesuatu tersebut, ternyata itu adalah sebuah buku berwarna coklat yang cukup tebal. Ia pun membuka buku tersebut untuk mengetahui siapa pemiliknya.

Buku Harian, Uchiha Izumi.

"Ternyata ini milik Izumi"

Entah mengapa, tiba-tiba angin berhembus dengan kencang. Sehingga membuat halaman pada buku tersebut berganti dengan cepat. Namun sesaat kemudian angin pun berhenti dan buku tersebut terbuka di halaman tertentu.

Itachi yang sedikit penasaran bagaimana isi dari buku harian gadis yang ia cinta, ia pun lalu membaca lembar buku yang terbuka itu.

Mengapa? Mengapa langit biru yang indah hari ini, harus terlukis dengan warna kelabu?
Bagaimana mungkin tempat sedamai itu, membuat pikiran dan hatiku sekacau ini?
Aku tahu warna merah adalah warna kesukaan saudariku. Tapi mengapa ia harus berakhir digenangan merah ini. Aku sangat menyukai menghabiskan waktu bersamanya, tapi aku tidak pernah ingin waktuku bersamanya berakhir.
Sentuhan dan perkataannya biasanya membuat diriku merasa aman, nyaman, dan juga hangat. Tapi kali ini, hal itu membuat tubuhku bergetar dan hatiku terasa sangat sakit.

Bagaimana bisa api semangatku dan cahaya kehidupanku pergi bersamaan seperti ini?
Ini sangat menyakitkan, lagi-lagi ini terjadi. Melihat tanpa bisa mencegah apalagi merubah situasi, merupakan luka yang tak akan bisa sembuh. Aku tidak peduli, dengan pola baru di mataku ini, aku tidak peduli dengan kekuatan istimewa yang kuterima. Kalau tanpa mata ini membuat mereka bisa kembali, aku rela buta untuk itu. Tapi sepertinya itu adalah hal mustahil. Mari tetap bertahan dan kuat Izumi, walaupun itu menyakiti dan melukaimu.

       Hari Kelabu, Uchiha Izumi

Selesai membaca satu halaman buku harian Izumi membuat hati Itachi terasa sakit. Apa yang tertulis di sana begitu mengejutkan dan tentunya terasa menyakitkan. Itachi tidak pernah membayangkan bahwa gadis itu pernah mengalami luka sesakit itu.

"Apa Izumi melihat kematian Uchiha Miyoko? Pola itu? Apa itu mangekyo sharingan? Apa Izumi memiliki firasat sekuat itu?" batin Itachi dipenuhi dengan banyak pertanyaan setelah membaca satu halaman buku harian Izumi.

Itachi pun menutup buku harian Izumi, ia memutuskan untuk tidak melanjutkan lagi membaca buku tersebut. Baru satu halaman saja sudah memberinya informasi tidak terduga dan muncul banyak pertanyaan dibenaknya.

Itachi meletakkan buku tersebut seperti ke posisi semula. Lalu ia memutuskan untuk kembali ke rumah saja untuk menenangkan dirinya, ia tidak lagi peduli tentang langit senja yang indah.

Tak lama setelah Itachi pergi meninggalkan bangku taman, Izumi pun sampai di sana. Tentunya gadis itu ke sana untuk mengambil buku hariannya tertinggal.

Namun saat gadis itu menyentuh buku harian miliknya, ia merasa bahwa sebelumnya ada yang menyentuh buku hariannya tersebut.

"Sepertinya ada yang menyentuh buku ini. Entah mengapa hatiku merasa bahwa Itachi baru saja dari tempat ini"monolog Izumi sambil memperhatikan buku hariannya sekilas.

Di sisi lain...

Itachi telah sampai di rumahnya. Dan ia memilih untuk duduk di teras rumahnya sambil melihat langit, walaupun pikirannya masih tertuju pada hal yang baru saja ia baca.

Namun pikiran Itachi terbuyarkan ketika sebuah suara memanggil namanya dengan lembut. Tentu itu adalah ibunya, Uchiha Miyoko.

"Itachi? Sudah pulang ya, kenapa sebentar sekali?" tanya Miyoko sedikit bingung sekaligus penasaran mengapa putranya datang secepat ini.

"Iya bu, aku hanya lebih suka berada di rumah saat senja"

"Oh begitu" Miyoko tahu sebenarnya pasti ada sesuatu, namun ia memilih untuk tidak mencari tahu lebih lanjut, ia takut hal itu akan membuat putranya tidak nyaman.

...

Seperti biasa, Izumi bersama Itachi dan juga Shisui akan menghabiskan malam mereka melihat rembulan serta berbicara satu sama lain walaupun sekedar pembicaraan kecil.

Malam ini terasa berbeda, karena Itachi datang paling awal di tempat itu. Biasanya yang datang paling awal adalah Izumi. Agak sedikit terkejut, tapi Izumi mengabaikannya dan memilih untuk duduk di samping Itachi. Tak lama Shisui pun datang dan mengambil posisi di samping Itachi, jadi posisi Itachi berada di tengah-tengah antara Shisui dan Izumi.

Setelah itu, mereka pun menikmati malam yang indah sembari berbincang bersama. Namun Itachi masih dengan pikiran yang sama, tanpa sadar atensinya tertuju pada Izumi.

Walaupun Izumi terlihat asyik berbicara, tapi dalam pikirannya ia menyadari bahwa Itachi sedang memperhatikannya.

"Mengapa Itachi melihatku seperti itu ya? Apa ia tahu tentang sesuatu? Apa ini ada kaitannya dengan buku harianku tadi?" batin Izumi.


*Terima kasih karena telah berkenan membaca dan memvote cerita ini😄. Silahkan jika ingin berkomentar, kritik, atau pun saran. Semoga cerita ini dapat menghibur dan dinikmati.

*Chapter ini original story dari author. Maaf kalau ada bagian cerita yang tidak nyambung atau sulit dipahami. Semoga bisa dimaklumi.

*Maafkan author kalau updatenya lama, soalnya nulisnya pas ada inspirasi dan niat aja😅. Sorry juga kalau chapternya kepanjangan😄

SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang