28-Doctor

715 53 5
                                    

Bau obat-obatan tercium pekat, saat ini mereka sedang berada di rumah sakit yang ada di Klan Ajax

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bau obat-obatan tercium pekat, saat ini mereka sedang berada di rumah sakit yang ada di Klan Ajax.

Pond, sudah tidak sadarkan diri dan bajunya yang berwarna cream sudah penuh dengan warna darah saat tadi.

"Kak..." Itu Ford, duduk di samping Kakaknya Phuwin.

Semua orang melupakan kejadian tadi, atensinya berganti kepada Pond yang sudah kehilangan banyak darahnya.

Semua, seharusnya sudah bebas.

Mungkin saja.

"Hikss, Nara..." Phuwin masih terisak, kekasihnya.

Dari arah lain, Dokter lari tergesa-gesa.

Dia Dokter Jimmy, dia juga adalah Dokter pribadi dari keluarga Watthanasetsiri dan sudah lama mengambil spesialis bedah.

"Naravit, dia kehilangan banyak darah dan dia membutuhkan darah AB sekarang, sedangkan kami sudah kehabisan kantong darahnya." Semua terdiam, tidak ada seorang pun yang mempunyai golongan darah itu disana.

"Gunakan cara apa pun untuk anak menantu saya Dok." Itu yang bisa Tay katakan, sehingga langkah berlari terdengar jelas.

"Biar aku saja Dokter." Itu Dunk saudara jauh dari Pond sekaligus sahabat dari Pond, omega yang selalu membuat Phuwin cemburu.

Iya kalian tidak salah.

Tetapi kali ini Phuwin berharap besar pada pria Omega itu, bagaimana pun saat ini pikirannya hanya untuk bagaimana Naranya sembuh.

Lalu bagaimana Dunk bisa mengetahuinya?

Berita tentang kejadian ini menyebar begitu cepat, tetapi media masih belum mendengar tentang Leader sehingga itu masih di rahasiakan.

"Kak Dunk!" Phuwin mengenalnya jelas.
"Tolong selamatkan Nara." Phuwin dengan mata berkaca-kacanya membuat Dunk mengangguk dan tersenyum.

Diarah lain, ada Joong yang menyusul dari belakang.

Bau pheromone mereka sama yang artinya mereka adalah sepasang mate, Phuwin juga mengenalnya Joong, Dunk, dan Pond, mereka bertiga saat dulu sering bersama.

.

Di tempat yang sama di ruangan yang lain ada Fourth yang sedang periksa oleh Dokter Milk, tangan Gemini yang terbalut perban ia pegang erat.

Perutnya masih sakit, sungguh perutnya masih terasa saat terkena tendangan di alam para Werewolfnya.

"Hikss.. perutku sakit sekali." Fourth menangis, tangannya memegang erat tangan kekasihnya.

"Shh, its okay sayang."

Milk tersenyum, mengoleskan gel dingin kearah perut yang sedikit berisi itu.

Dukk...

Gemini melihat jelas, satu tendangan kecil di perut Fourth.

"Ahh..." Fourth menggeram, dia tidak akan mau mengizinkan Gemini untuk bermain-main lagi dengannya, dia baru tau kalau mengandung sesakit ini.

Your Enigma Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang