fatal trouble

595 48 7
                                    


Slight jjanggyuz

_____________________

"Bocah sialan! Saya udah jaga kamu mati-matian tapi kamu malah mati-matian mau matiin saya Ricky!"

"Baba maaf"

"Jauh-jauh kamu dari saya, nggak sudi saya dipegang-pegang sama anak seperti kamu. Dari awal saya muak ngeliat kamu, saya juga nerima dan ngerawat kamu karena ibu kamu, tapi apa yang saya dapat dari ngurusin kamu sedari kecil Ricky?! Kamu malah mau coreng muka saya dan bikin malu saya"

Ricky bersimpuh mencoba kembali memegang kedua kaki baba nya yang masih dipenuhi dengan emosi itu. Namun kembali dia dapatkan tendangan yang tak sampai melukai itu untuk kesekian kalinya.

"Baba udah!" Zhanghao berlari menghampiri adik sambungnya, memeluk tubuh kurusnya dengan erat sambil menghapus air matanya yang basahi pipi.

"Kamu mau belain anak nggak tahu diri itu, Hao? Dia ambil calon suamimu bahkan sampai hamil anaknya pun masih mau kamu belain dia?"

Zhanghao hanya diam sambil terus mengusap Ricky guna menenangkannya, "jangan dengerin omongan baba ya"

"Maaf, maafin aku maaf"

Karena jengah dan terlampau muak, baba pun pergi sambil membanting pintu.

"Gapapa Ricky nggak pa-pa aku nggak pa-pa"

"Seminggu lagi harusnya kamu menikah sama kak Gyubi, kak"

Hao juga sama sakit hatinya dengan baba karena kelakuan Ricky juga calon suaminya, namun mau bagaimana lagi? Toh sudah kejadian dan tidak bisa diubah lagi. Ibarat kata, nasi sudah menjadi bubur dan tidak bisa diolah lagi menjadi nasi.

Hao bersihkan wajah Ricky dari keringat juga basah air mata, bahkan dengan telaten lelaki itu bantu adik sambungnya untuk gantikan pakaian. Membantu Ricky baringkan tubuhnya diatas ranjang, mengusap sayang surai Ricky sampai adiknya tertidur.

Hao telan pahitnya kenyataan kalau hubungannya dengan Gyuvin akan kandas karena adiknya sendiri. Hao menangkup wajahnya sambil menghela nafas, tangannya bergetar menahan emosi yang muncul.

Hao memilih untuk keluar dari kamar setelah dilihatnya Ricky terlelap dalam tidurnya.

Namun begitu keluar dia berpapasan dengan mantan calon suaminya yang baru saja datang, wajahnya sudah tak karuan, karena dia yakin sekali baba nya tidak akan tinggal diam saja melihat Gyuvin yang datang kerumah.

"Ricky.... Tidur?"

"Iya, dia capek jangan kamu ganggu"

"Aku mau ngomong boleh?"

Hao menoleh sebentar kedalam kamar Ricky kemudian mengangguk, menutup pintu sepelan mungkin agar Ricky tidak terganggu.

Gyuvin dan Hao ada sekarang berada dikamar, Hao diatas ranjang sedangkan Gyuvin berada di sofa.

"Aku minta maaf"

Hao meremat kedua jemari sambil menggigit bibir bawahnya kuat-kuat.

"Aku salah, aku minta maaf, aku nggak akan buat alasan apapun"

Kalopsia | GyuickyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang