Halusinasi

285 37 3
                                    

Jin terus berlari di sepanjang koridor setiap rumah sakit yang ada di Seoul. Wajah nya mengisyaratkan kepanikan . dari cara berlarinya yang tergesa gesa membuat siapa pun yang melihat bisa merasakan ke bingungannya.

Setiap ada kabar kecelakaan dia akan mendatangi rumah sakit itu. Entah lah hatinya mulai gelisah tidak bisa menemukan keberadaan istrinya.
Istri??? Ya . dia mulai menganggap jika kookie istrinya. Tidak seperti sebelum sebelum nya. Tetapi saat rasa itu datang, dia sudah terlambat. Kookie nya sudah pergi.

Karena kelelahan setelah berkeliling mencari kookie akhirnya jin tertidur di sofa di kantor nya.

"Apa yang sudah aku lakukan kook... " tanya jin pada dirinya sendiri dengan sorot sedih dan penuh penyesalan

Jin terus melihat ke arah kanan dan kiri , tiba tiba dirinya berada di koridor rumah sakit yang sangat sepi dan gelap. Koridor itu seperti lorong yang tak berujung namun di penuhi pintu pintu di setiap sisinya . jin sangat bingung sebab dia seperti masuk dalam sebuah labirin .

"Apa ini?" gumam jin saat dirinya mengangkat tangan tiba tiba ada setangkai mawar merah dalam genggaman .

Namun saat jin sedang terus menatap setangkai mawar itu tiba tiba ada seseorang yang memanggilnya "hyung" dan seketika jin terdiam sejenak sebelum dirinya menoleh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun saat jin sedang terus menatap setangkai mawar itu tiba tiba ada seseorang yang memanggilnya "hyung" dan seketika jin terdiam sejenak sebelum dirinya menoleh . hatinya menghangat saat mendengar panggilan itu. Suara yang mulai dia rindukan. Suara kookie

" kookie ?" gumam jin pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" kookie ?" gumam jin pelan

Sorot mata indah itu kini menatap suaminya dengan sangat mendalam. Jin yang ditatap seketika membeku. Jin tidak tau harus berbuat apa, dia tertegun . kookie terlihat sangat cantik . aliran darah jin seakan ingin berhenti menatap cantik dan indah nya istri nya.

"Hyung ? Itukah kamu ? Mengapa hyung ada disini ?" tanya kookie pada jin

"Ini bukan tempat hyung. Tidak seharusnya hyung ada disini . ini bukan tempat yang indah . ini lah tempat ku yang hampa selama ini. Dan lorong ini adalah jalan yang kulalui selama aku hidup selama ini. Hyung tidak boleh ada disini. Tempat ini hanya untuk orang yang putus asa hidupnya seperti aku. Hyung harus selalu bahagia dan tersenyum. Meskipun hyung tidak pernah mencintaiku , tetapi aku akan selalu mencintaimu hyung.. Terima kasih sudah hadir dalam hidup ku. Kembalilah ke tempmu hyung. " kata kookie sambil menatap jin sendu

"Apa maksudmu kook. " tanya jin tidak mengerti

" aku akan melupakan mu hyung. Aku akan melepasmu " ucap kookie

"Tolong jangan pergi kook... Aku mohon maafkan aku. Kembalilah padaku. Tolong maafkan aku " kata jin sambil menangis

Jin merasakan hati nya begitu nyeri. Hatinya bagai di iris ribuan pisau tajam. "Kook... " lirihnya.

"Tuan... Tuan Jin!" tiba tiba Woo sik sekertarisnya membangunkannya

"Tuan baik baik saja? apa tuan bermimpi buruk?"

Jin hanya bisa terdiam . mimpi nya tentang kookie begitu menyakitkan.
Deru nafasnya begitu kencang . dadanya terasa sesak.

"Maafkan aku kook " tangisnya

***"
Cekkkleeekkk...

Pintu tiba tiba terbuka dengan pelan. Ternyata Max sahabat nya datang ke ruangan nya. Dengan santainya duduk di sofa mewah dengan wajah sok keren dan membuat jin merasa kesal pada nya.

"Jangan sering melamun nanti kesambet hantu " ucapnya

Jin menatap sahabat nya dengan kesal.

Max yang melihat badan jin penuh keringat dingin kawatir dan bertanya
"Are you oke?"

"Istriku hilang max"

"Maksudmu Jeon Jungkook?" tanya max memastikan

Jin mengangguk

" bagaimana bisa?" tanya max heran
"Bukan sengaja kau usir kan ? " max menambahi sambil menggoda jin

"Cerita nya panjang. Bantu aku mencarinya max . temanmu banyak hacker di seoul ini. " pinta jin

" maaf . bukannya aku lancang bukankah kau membencinya? Untuk apa kau bersedih ? Bukan kah kau senang dia tidak kembali lagi padamu? " kata max

"Entahlah... Aku juga bingung dengan hati ku sendiri "batin jin dengan perasaannya yang campur aduk

Your shadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang