DG13

3 0 0
                                    

Chan tengah melamun seorang diri di tempat yang sama dengan saat dirinya melakukan acara minum teh dengan mendiang Minghao.

Ia menatap langit yang cerah dengan sesekali menghela napas panjang. Chan tidak tahu lagi harus berbuat apa untuk situasi ini.

Kematian Hansol, Jeonghan, dan Minghao membuat dirinya semakin yakin bahwa tidak akan ada jalan keluar untuk selamat dari game ini.

Tentang apa yang menimpa Jungkook, dia mengingatnya. Tidak pernah satu kali pun dia melupakan malam itu. Malam dimana anggota termuda Carrot harus kehilangan nyawanya di tangan Jeon Jungkook.

Dirinya harus meninggalkan dunia ini karena seorang Jungkook? Dia harus terjebak dalam game mengerikan ini karena orang yang sudah membunuh Samuel?

Lucu sekali.

"Apa bener bukan Bang Jungkook, yang melakukan itu?" gumamnya.

Ia jadi teringat dengan ucapan DG tentang Jungkook. Orang itu mengatakan mungkin saja Jungkook bukanlah pelakunya.

Ya, Chan akui waktu itu mereka tidak memberikan waktu pada Jungkook untuk menjelaskan, mereka langsung menghakimi cowok malang itu karena sudah tersulut emosi.

"Kalau bukan dia, terus siapa?" Ia kembali bergumam.

Kenapa Chan jadi memikirkan itu? Sudah jelas bukan, malam itu Jungkook yang memegang pisaunya?

"Persetan!" sungutnya. "Siapapun pelakunya, gue tetap bakalan mati."

"Argh!"

Chan mengacak rambutnya frustrasi. Ia berteriak sekencang mungkin untuk meluapkan kekesalannya.

"Gue gak tau apa yang terjadi antara kalian dengan orang yang bernama Jungkook, itu." Chan sedikit terkejut dengan kehadiran pemilik suara itu yang tiba-tiba.

Pemuda Lee itu menoleh ke belakang, dapat ia lihat dengan jelas Wonwoo sedang berjalan menghampirinya. Chan kembali menatap langit saat Pemuda yang lebih tua darinya itu duduk di sampingnya.

"Lo, gak perlu tahu, Bag. Itu cuma kisah kelam kami," balas Chan setelah beberapa detik dilanda keheningan.

Pemuda berkacamata itu menghela napasnya. Ia menarik sudut bibirnya sembari menatap objek yang sama dengan Chan.

"Sepertinya apa yang menimpa dia sangat buruk, hingga kalian berakhir di sini," ucap Wonwoo. "Tapi, gue gak ngerti kenapa gue juga harus terjebak di sini." Wonwoo terkekeh singkat.

Chan lantas menatap Wonwoo yang duduk di sampingnya. Benar juga, Pemuda malang itu sungguh tidak tahu menahu tentang masalah yang menimpa Jungkook.

Pada masa itu Wonwoo belum bergabung--belum kenal sama sekali dengan mereka. Pemuda berkacamata itu mulai berteman dengan dirinya dan yang lain saat awal masuk Universitas.

Naasnya dia harus ikut terjebak di dalam lingkaran kematian ini.

Malang sekali dia.

"Sorry, Bang." Chan merangkul bahu Wonwoo.

"It's okay, mungkin ini udah takdir gue," balas Wonwoo seraya membalas rangkulan bahu Chan.

__________

"Dimana Soonyoung, dari tadi gak kelihatan?" tanya Seungcheol yang sedang melahap makanannya di meja makan.

Jihoon mengedikkan bahunya. Pemuda itu baru saja membuka penutup nasi instan yang baru dikeluarkan dari microwave.

Ia mulai melahapnya dengan semangkuk ramyeon buatannya.

"Mingyu, Jun, Seokmin?" tanya Seungcheol kembali.

Death Game Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang