#39 dewi Hapkido Incheon

12 4 0
                                    

brrrrmm~

Jihoon melajukan motornya dengan kecepatan yang cukup kencang.

"dasar si Jeongyeon benar-benar, jangan bilang dia berbuat hal sia-sia lagi seperti saat SMP"

"tapi leherku jadi kering dari tadi gara-gara telur itu, Haiba sialan"

ckit!

"oh vending machine, minum dulu deh"

Jihoon berhenti di vending machine dekat Tosik Chicken Noryangjin.

......

"kan ada cola di toko, kenapa harus ke vending machine segala?" tanya Teo

"aku itu harus minum pakai pine bud drink!" jawab Gayool

"ah dasar selera bapak-bapak" gerutu Teo

"oh ya, ngomong-ngomong apa yang terjadi waktu itu?" tanya Teo

"nggak ada apa-apa kok" jawab Gayool

"waktu itu Sieun juga pergi ke tempat karao-" ucapan Teo terpotong

"hei, hei, hei, beli minumannya lain kali saja" ucap Teo

"kenapa?"

"argh sumpah!" ucap Teo berjalan mundur

"kenapa malah mundur? apa mau titip saja?"

"hei sudah ku bilang lain kali saja!" ucap Teo setengah berbisik

"ada apa sih dengannya? apa sih?" Gayool menoleh ke arah vending machine dan dia melihat Jihoon ada disana sambil meminum cola

.......

"aduh!! sebenarnya apa yang terjadi?" batin Teo yang sedang bersembunyi

"wah~ siapa ini? Jin Gayool si anjing bodoh dari Eunjang ya~ tapi ada apa dengan ekspresimu itu?" tanya Jihoon

"ekspresinya yang bagus sedikit dong, kalau tidak mau ada pertumpahan darah di jalan, dasar nggak sopan ya... mau bertarung lagi denganku?" tanya Jihoon

"iya, aku mau bertarung lagi denganmu" jawab Gayool santai

"ada apa denganmu sih Gayool?! b*ngs*t apa aku harus maju juga?" ucap Teo dalam hatinya

"tapi jangan hari ini, aku lagi kerja sambilan" ucap Gayool

"dasar pecundang!" ledek Jihoon

"Gayool! tolong sampah disini dong!" panggil pemilik restoran

brrrm brrrm

"hei buang ini sekalian" Jihoon melempar kaleng cola yang masih ada sisa pada Gayool

crat!

"sialan! bajingan itu!!" umpat Gayool kesal karena bajunya basah



___________________________________________________________




di Mapo.

brak! buak!

"uh... dasar bajingan! Geum Seongje kau... mati kau!" ucap Gijoo kesal karena Seongje tidak terjatuh walaupun dipukuli berkali-kali

buk! buak!

"jatuh sana brengsek!" ucap Gijoo sambil melayangkan tendangannya pada Seongje

syut~ tak!

"jatuh? siapa yang jatuh?" Seongje menangkap kaki Gijoo yang digunakan untuk menendangnya

LOST ME [ betrayal ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang