🍁 CMBYN || 26. Hard and Deep (21+) 🍁

1.2K 97 5
                                    

Going home in the back of a car
And your hand touches mine
When we're done making love
And you look up and give me those eyes

(Pulang ke rumah lalu bercinta
Dan tanganmu menyentuh tanganku
Saat kita selesai bercinta
Dan kau melihatku dengan tatapan itu)

--New West - Those Eyes--

•°°•☆☆☆•°°•

"Eh ... sudah sampai?" Jaemin bertanya dengan suara serak khas bangun tidurnya sambil menatap Jeno linglung.

"Loh ... kenapa bangun, Princess?" tanya sang kekasih sambil tersenyum gemas melihat wajah masih mengantuk lelaki manis itu.

Masih di dalam gendongan Jeno, Jaemin hanya merengek lirih sambil mendusal manja di dada bidang kekasihnya. Entah karena masih mengantuk atau sudah terlalu nyaman dipeluk.

"Masih ngantuk, ya?" tanya Jeno lembut sambil terus berjalan di lorong menuju apartement Jaemin.

"Hmmm ...."

Bahkan dengan respon kelewat malas itu, Jeno tetap terkekeh gemas. Tadi setelah sampai di basement, ia memang langsung menggendong tubuh kekasihnya yang masih terlelap karena tidak tega membangunkan.

Siapa sangka Jaemin malah terbangun begitu mereka sudah hampir sampai pintu apartement.

Begitu masuk setelah menekan pin di pintu depan, Jeno langsung membawa sang kekasih menuju kamar. Kemudian dengan hati-hati membaringkannya di sisi ranjang yang luas. Tentu saja tak lupa membuka sepatu yang masih bertengger di kaki kekasihnya dengan telaten.

"Ayo tidur lagi!" pinta Jeno sambil menarik selimut yang terlipat di kaki ranjang kemudian menebarnya dari kaki hingga setengah dada sang kekasih.

"Tidak mauu, mau senggama ...." Jaemin menolak sambil mencebik sebal di sela terpejamnya.

Membuat Jeno merasa lucu sekaligus bingung dengan ucapan polos sang kekasih. Entah dia masih sadar atau sudah jauh ke alam mimpi, tetapi gumaman asalnya benar-benar selalu membuat Jeno kehilangan kata.

"Nanti, yaa? Sekarang tidur dulu ...." bisik Jeno sambil mengusap-usap lembut puncak kepala Jaemin.

"Tidak mauuu." Jaemin menolak, meski beberapa saat kemudian sudah tidak bersuara lagi.

Kekasihnya kembali jatuh terlelap, dan Jeno dengan senang hati ikut berbaring di samping. Sambil menyelipkan lengannya di bawah kepala Jaemin guna menjadi bantalan, Jeno menatap lekat wajah sedikit pucat lelaki manis yang kini terlelap nyaman di rangkuman lengannya.

"Pasti sakit sekali, ya?" gumam Jeno lirih sambil mengelus-elus pinggang Jaemin lembut.

Pinggang sang kekasih yang kerap kambuh jika terlalu banyak bergerak. Sakit yang juga dulu sempat membuatnya hiatus cukup lama, hingga Jeno uring-uringan karena ditinggalkan orang terdekatnya sejak awal selama di dorm.

Dan sampai sekarang, tubuh Jaemin memang belum sembuh betul. Tapi profesi mereka sebagai idol memaksa lelaki itu untuk selalu banyak bergerak. Seperti kegiatan mereka akhir-akhir ini yang tidak pernah jauh dari ruang dance.

Dalam minggu ini saja, Jeno mungkin sudah memergoki Jaemin meminum obat pereda nyerinya sebanyak tiga kali.

Meski kelinci manis itu terus bilang baik-baik saja dan tidak sesakit itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Call Me By Your Name [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang