WAKTU TERSAYAT SAYAT

17 8 16
                                    

          Setelah kanza selesai sholat, ia pun langsung menjatuhkan diri nya kek ranjang, kaki nya begitu pegal karena satu harian jalan-jalan saja, ia pun langsung memejamkan mata nya.






***





              Kini adzan subuh berkumandang merdu, membuat kanza terbangun dan melaksanakan sholat subuhnya.
Setelah kanza selesai sholat subuh, kanza kembali bersiap untuk Pergi ke kampus, kanza berdadan rapi dan angun.
             kanza pun sudah selesai bersiap-siap, kanza berjalan kek Ruang TV dan duduk seraya menunggu kedatangan fadli, selama kanza menunggu, kanza melampiaskan rasa kebosanannya pada aplikasi Instagram, kanza asik melihat video di reels ataupun snapgram orang.
            Sudah hampir dua jam kanza menunggu fadli dan akhirnya, Fadli pun datang ke rumah kanza dengan ceria. Hal itu pun tentunya Membuat senyum kanza ikut bangkit.

"Lama ya nunggu,nya?." Tanya fadli
tersenyum lebar.

"Lama banget, gue nunggu lo dari subuh, tau." Ucap kanza terkekeh

"Ya, sory lah sayang."

"Iya, Ayok pergi."

"Iya, silahkan masuk, Tuan putri"

             Selama perjalanan, mereka hanya terdiam, tanda adanya yang membuka topik pembicaraan, kanza memilih untuk menyibukkan dirinya dengan ponsel miliknya.
           Ketika kanza membuka instagram, ada notifikasi muncul dari nomor yang tidak di kenal. Dan saat kanza membacanya, jantungnya seakan-akan berhenti dan rasanya kanza seolah-olah susah untuk bernafas.
            Kanza berusaha agar tetap tegar dan tidak mudah percaya kepada orang yang tidak ia kenal.





                         “WHATAPP”

“+62863891.......”
| Gue Tau lo mau menerima Fadli karena lo belum tau bener soal identitas Fadil yang sebenarnya, asal lo tau, kalo fadli itu agamanya non Muslim, Lo telah di hianati sama fadli, Kayla dan Arka.



           Ketika kanza membuka pesan itu, kanza tidak berani untuk membalas pesannya, kanza hanya menatap Fadli dengan rasa tidak menyangka akan hal apa yang ia baca itu.
          Jika memang fadli beragamanya Kristen, mengapa ia begitu percaya tentang islam?, apakah itu hanya Kebohongan untuk menutupi jati diri nya yang sebenarnya?. Batin Kanza
           Kanza begitu bingung Apa yang sebenarnya terjadi, kanza tidak tau mana dan siapa yang bener, rasanya dada kanza begitu nyesak.

"Kenapa menatap gue seperti itu? Ada yang salah di diri gue? " Tanya fadli dengan raut wajah bingung.

"Eh, gak apa-apa, gue cuma kagum aja punya cwok yang super duper ganteng." Ucap kanza mengelak karena kanza tidak mau terjadi kesalahan pahaman.

"Lo bisa aja, gue juga kagum punya cewek secantik dan semandiri lo" Ucap fadli mengelus kepala kanza, dan kanza pun membalas dengan mencium tangannya Fadli.


          Hening kembali sepanjang perjalanan dan akhirnya, mereka pun tiba di kampus. seperti biasa, banyak mata mahasiswa dan mahasiswi menatap kanza dengan mata yang sinis, kanza merasa pesan yang muncul dari nomor yang tidak dikenal nya itu memang benar.
           Buktinya saja, mereka mentap kanza begitu sinis dan perasaan yang tidak percaya, Namun. Apabila memang benar cinta mereka beda agama lantas apa urusannya dengan mereka?
Bukankah setiap manusia juga memiliki hak masing-masing dalam memilih pasangannya?.
          Setelah mereka keluar dari dalam mobil, kanza pun mengucapkan kepada fadli agar kanza pergi ke dalam kampus deluan karena kanza ada urusannya sebentar, kanza tidak memberi tahu urusannya apa ke Fadli, kanza hanya mengatakan ia ingin menjumpai temannya yang sudah berada di kantin kampus.
            Fadli hanya meng-ia kannya saja, Fadli juga langsung masuk ke dalam kampus, kanza pergi ke kantin untuk menjumpai seseorang yang kenal dekat dengan fadli. Ya, kanza hanya ingin memastikan semuanya, supaya tidak ada kesalahan pahaman terhadap mereka.
          Kanza terus berjalan ke arah kantin dan menemui orang itu, Pikiran nya kacau, karena kanza sedang memikirkan semuanya, entah mana yang bener. Kanza sendiri masih dalam keadaan yang bener-bener sungguh membingungkan, Rasanya ia ingin cepat-cepat mengetahui kesalah pahaman ini.
            Jantung kanza bedetak begitu kencang dan nafas nya terasa memburu. Tak kuasa, air mata jatuh sepanjang jalan, membuat seluruh mata tertuju padanya. 
          Sebelum mereka jumpa, awalnya, kanza mengajak orang itu untuk berjumpa di kantin kampus, dan orang itu pun langsung menyetujuinya.

"Hai, Salam kenal." Ucap kanza kepada orang yang mengirimnya pesan tadi.

"Salam kenal kembali." Jawabnya sambil tersenyum.

"Apa yang lo kirim itu bener?" Tanya kanza dengan suara gugup dan raut wajah bingung.

"Iya, gue gak boleh memberi tau lo kalo fadli itu agama nya Kristen Katolik." Ucapnya menatap kanza tajam.

"Udah hampir tiga bulan kami pacaran dan gue  belum tau apa-apa tentang identitas nya, ha! gak mungkinlah dia agamanya Kristen, mustahil, gue gak percaya sama lo." Ucap kanza masih dalam keadaan yang syok.

"Terserah lo, mau percaya gue atau tidak."

"Nama lo siapa??" Tanya kanza dengan perasaan penasaran.

"Gue Maya, sepupu nya fadli" Ucapnya kembali, dan dia meninggalkan kanza di kantin.

            Kanza masih tidak menyangka akan penghianatan ini melimpah kepada dirinya lagi, berawal dari keluarga nya sehingga pacar nya sendiri juga menghianati dia, begitu nyesak di dada membuat hati kanza hancur berkeping-keping.
           Tak kuasa kanza menahan tangis, dan kanza langsung pulang ke rumah, kanza tidak masuk ngampus hari ini karena hati dan pikirannya sedang berantakan, kanza pulang dengan memesan taksi online agar lebih cepat sampai ke rumah.



***


             Sesampainya dirumah, kanza langsung membaktikan tubuhnya ke Ranjang, rasa sakit yang begitu sesak membuat pikiran nya bener-bener kacau.
Kanza membuka ponselnya, dan ia melihat begitu banyak pesan whatsapp yang masuk di ponselnya, tentu saja, pesan-pesan itu dari Fadli, Kayla dan Arka, kanza yang melihat pesan itu hanya mengabaikan nya saja.
           Kini, Kanza hanya ingin membuktikan semuanya sendiri tanpa adanya informasi dari orang lain, mungkin bisa saja itu hanya cara untuk mengadu domba mereka, agar mereka saling membenci satu sama lain.
Kanza sudah lelah menangis, dan pada akhirnya kanza memilih untuk memejamkan matanya.
           Sudah lama, kanza tertidur pulas dan akhirnya suara adzan maghrib berkumandang merdu, membuatnya terbangun dari dunia mimpinya, kanza bergegas mandi dan mengambil air wudhu untuk melakukan ibadah yang wajib di lakukan para umat muslim.
           Ibadah pun terlaksanakan, kini kanza membuka ponselnya kembali dan mendapatkan beribu-ribu notifikasi dari Teman-teman kampusnya, mereka tanpa begitu panik karena melihat kanza tidak masuk, begitu juga dengan fadli, yang begitu bingung karena kanza mendadak tidak masuk kelas, padahal kanza pergi bareng bersamanya.
            Kanza mengabaikan pesan-pesan itu, bahkan kanza dengan sengaja untuk menghapus semua pesan-pesan itu, kanza tidak mau terus-terusan seperti ini, kanza harus membuktikannya sendiri, apakah bener kanza dan fadli memiliki keyakinan yang berbeda ataupun tidak.
             Rasa tidak percaya akan hal itu, kini masih berada di dalam jiwa kanza, kanza begitu setres dan ia memilih untuk menghubungi Kayla, kanza mengajak nya pergi jalan-jalan esok hari, beruntung. Besok juga hari minggu, ya. Kanza harus mencari tau gereja yang selalu fadli datangin untuk beribadah.
            Kanza mengirim pesan kepada sepupunya fadli yang tak lain Maya, kanza ingin mencari tahu di gereja mana fadli selalu beribadah, ketika kanza sudah mengetahunya, kanza pun bersiap-siap untuk membuktikan semuanya ini, bahwa semua ini hanya kesalah pahaman saja.
            Seketika kanza menelfon Kayla untuk mengajak Kayla pergi jalan-jalan esok, gadis itu. awalnya, meloka ajakam kanza, namun. Berhubung kanza terus-menerus membuju Kayla, akhirnya Kayla pun menyetujui ajakan kanza.
             Panjang lebar mereka berbincang hingga samapai pada titik kejadian dikampus tadi pagi, Kayla terus menanyakan kenapa kanza tidak masuk kelas tadi,tetapi. kanza malah mengabaikan pertanyaan itu,
kanza langsung memilih untuk menutup telfonnya, untuk sekarang, kanza tidak bisa untuk berbicara mengenai alasannya kenapa dirinya tidak masuk kelas tadi.
             Kanza terus merenung akan ucapan sepupunya fadli tadi pagi, yang terlintas dipikiran kanza hanya ucapan itu terus yang begitu nenyesak didada ini hingga kanza pun sedikit sulit untuk bernafas, bahkan hidungnya sampai memerah, dan kanza terus menangis seraya menekuk lututnya.

Melodi cinta dua iman {Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang