My Crazy Roommate

48 8 2
                                    

Author Point Of View On

"Apakah kau datang terlambat lagi?" Tanya seorang pria berusia lima bulan lebih tua dari Gulf itu kepada Gulf.

Tahun kelahiran mereka memang berbeda, namun mereka hanya memiliki selisih jarak umur lima bulan saja. Pria itu kini melihat ke arah Gulf yang baru saja masuk ke dalam ruang ganti dengan tergesa-gesa. Pemandangan yang selalu pria itu lihat di pagi hari setelah dia mengganti pakaiannya dan bersiap untuk bekerja.

"Siapa bilang aku telat? Jangan suka mengambil kesimpulan seperti itu!" Gulf menatap pria itu dengan tatapan tajam.

"Kalau tidak telat, kenapa kamu terburu-buru seperti ini? Padahal aku sudah membangunkanmu tadi, tapi masih saja telat."

"Aku tidak telat! Lihatlah waktu masih menunjukkan pukul 6 lewat 45 menit!"

"Tidak bisakah kau hanya mengakuinya? Lagipula kau terbiasa telat. Datang jam segitu sama saja telat. Kamu ngga bisa hitung sama waktu yang kamu habiskan untuk berganti pakaian?"

"Ishh! Aku akui aku tidak sepertimu yang memiliki motivasi untuk datang bekerja tepat waktu di pagi hari, tapi jangan remehkan aku! Aku tidak suka diremehkan seperti itu!"

"Motivasi? Aku hanya memiliki keinginan untuk menolong pasienku karena mereka membutuhkan pertolongan ku, makanya aku datang lebih pagi. Kita juga bertanggungjawab dengan beberapa pasien."

"Hallah, bilang saja kalau kau ini seorang penjilat. Jangan kira aku tidak tahu kalau kau sedang cari perhatian ke dokter pembimbing kita biar nilaimu bagus kan?!"

"Gulf Kanawut, jaga mulutmu!" Pria itu mulai menaikkan nada suaranya.

"Mew Suppasit, aku tidak akan menjaga mulutku karena apa yang aku katakan itu benar! Kamu memang seorang penjilat!"

"Kenapa kamu tidak bisa sopan kepadaku huh?"

"Kau hanya tua lima bulan saja Mew. Jangan berpikir melakukan senioritas diantara kita berdua! Aku tidak akan tunduk dan patuh kepadamu!"

"Dia sudah gila." Batin Mew.

Mereka berdua bagaikan musuh, namun anehnya mereka memutuskan menyewa rumah yang berada dekat dengan tempat magang mereka untuk ditinggali bersama-sama. Mereka berdua masih magang, jadi tidak memiliki uang untuk menyewa tempat tinggal sendiri sehingga memutuskan untuk berbagi tempat tinggal dan membagi biaya sewa.

"Meladenimu hanya membuatku menjadi seperti mu." Ucap Mew.

"Aku kenapa huh? Aku kenapa?"

"Kau sudah gila!"

"Mew, aku tidak akan segan-segan untuk memukulmu ya! Jangan pergi! Ayo berkelahi dengan aku!"

Mew hanya menggelengkan kepalanya lalu beranjak pergi dari tempat itu. Mew tidak menyangka kalau dia akan berhubungan kembali dengan Gulf setelah lulus SMA. Mereka dulu adalah musuh karena Gulf merebut kekasih Mew. Mereka tanpa sengaja bertemu kembali dan kuliah di tempat yang sama. Entah mengapa takdir sepertinya enggan memisahkan mereka dan membuat mereka tanpa sengaja mengambil tempat magang yang sama.

***

Mew kini berjalan menuju ke meja dimana para perawat berkumpul untuk melakukan pekerjaannya. Mew meminjam komputer salah satu perawat untuk mengetahui berapa pasien baru yang harus di cek kondisinya dan pasien lama yang sudah diperbolehkan untuk pulang.

"Apakah dokter Mew sudah mendengar kalau dokter akan berjaga malam di bangsal Lavender?" Seorang perawat bertanya kepada Mew.

"Ohh, aku sudah mendengarnya."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 14 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

READ THE STORYWhere stories live. Discover now