13 : bersedih

471 40 6
                                    

Abaikan timestamp, typo dan sebagainya. Ini bukan bahasa asli gue 🙏



Ini sudah genap sebulan sejak berita kecelakaan pesawat itu tersebar. Mark mengurung diri di dalam kamarnya. Sesekali dia keluar untuk ke bandara. Menunggu Haechan.

Jeno juga begitu. Dia selalu berlari ke apartemen milik Jaemin. Dia juga hampir loncat dari sana. Oleh itu, Jaehyun memilih buat kerja dari rumah biar dia bisa membantu Taeyong melihat keadaan Jeno.

Ga cuman mereka yang sakit. Kini Sunghoon juga sedang terduduk di tepi sungai Han. Air yang mengalir itu sedikit menenangkannya. Sebulan yang lalu dia kehilangan dua sahabatnya. Dan sekarang, dia akan hilang kekasihnya.

Selepas mengirim undangan pernikahan itu, Jay sama sekali ga bisa dihubungi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selepas mengirim undangan pernikahan itu, Jay sama sekali ga bisa dihubungi. Kemana dia harus mengadu sekarang? Ga ada Jaemin untuk jadi pendengar, ga ada Haechan untuk jadi penghibur. Hyunsuk sibuk dengan ujian ulangan.

Anak-anak Arizona dan Black Lion juga sudah jarang ngumpul kecuali jika ada yang ngajak balap.

"Jaem, Chan... Kenapa gue rasa kalian masih hidup ya? Tapi kenapa kalian ga hubungi kita?" - Sunghoon.

——

"Mae gimana, Der?" soal Johnny.

"Lagi tidur. Tadi udah Dery kasih makan." - Hendery.

"Masih nanyain adik?" - Johnny.

Hendery mengangguk.

"Pa... Adik akan pulang kan?" - Hendery.

Hening. Johnny tidak ada jawaban untuk itu. Hendery sepertinya mengerti, dia langsung beranjak ke kamarnya.

——(skip)——

Sungchan baru saja selesai menyeduh kopi untuk dinikmati. Langkahnya terhenti melihat Jeno turun dengan gegabah.

"Bang? Mau kemana?" soal Sungchan.

"Mau jemput Jaemin di bandara. Lo mau ikut ga?" - Jeno.

Sungchan meletakkan gelasnya di atas meja lalu menghampiri Jeno.

"Bang... Ikhlasin dia ya." - Sungchan.

"Ikhlasin kenapa? Lo mau ikut ga? Nanti Jaemin nunggunya lama." - Jeno.

"Abang di rumah aja ya? Biar aku ya jemput Jaemin." - Sungchan.

"Gue mau jemput dia. Kemarin daddy bilang gitu tapi Jaemin nya ga ada." - Jeno.

"Bang... Kasian dedek bayinya nanti kecapean." Sungchan mengusap perut leper Jeno yang sedikit mengeras. Kandungan Jeno berusia 2 bulan.

Ya. Jeno sudah melakukan itu dengan Jaemin saat minggu kelima pernikahan mereka.

"Tunggu di rumah ya? Nanti Jaemin marah kalau bayinya capek." kata Sungchan lagi.

"Gue tunggu di rumah aja. Biar Jaemin ga marah. Lo janji bawa dia pulang ya?" - Jeno.

geng - Jaemjen ft DongmarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang