11.Masa lalu kita.

12 3 0
                                    

➷11

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

11.Masa lalu kita


Isa berjalan pada lorong rumah sakit, netranya menatap lurus ke depan tangannya mencengkram se buket bunga mawar merah di tangannya.dia membelokkan tubuhnya dan masuk sebuah kamar.

Dia membuka Handel pintu kamar itu dan masuk. Hening, itu yang di rasakan Isa. Hanya suara langkah kakinya yang memenuhi kamar itu.

Dia menatap nanar seorang cewek yang sedang tertidur pulas di atas brankar. Isa menarik kursi dan duduk di dekat cewek itu.

Dia berusaha mengembangkan senyumannya walaupun terpaksa.

"Mbak Rere, Bella datang lagi," ucapnya terdengar pilu.

"Mbak. Udah 4 tahun, tapi kenapa mbak belum bangun, Bella rindu sama mbak,"

"Sampai sekarang, ayah masih ngilang,"

Isa mengelus pelan rambut Cewek didepannya,yang merupakan kakaknya yang koma sejak 4 tahun lalu. Isa mengambil tangan kakaknya lalu meletakan tepat di pipinya.

"Mbak, Bella pengen lihat senyum mbak. Tolong kali ini mbak bangun," pinta isa. Tanpa sadar butiran bening mulai turun.

Sekuat-kuatnya Isa di depan semua orang. Tapi pada akhirnya dia akan lemah di depan keluarga nya. Sejak kepergian Sang Bunda, Isa mulai menjadi sosok kuat tanpa Bundanya. Dia mulai bersikap dewasa dan bahkan lebih memilih belajar dari pada berdiam diri.

Bundanya meninggal karna kebakaran Restoran Alhen beberapa tahun silam. Kebakaran yang di sengaja itu menewaskan banyak orang termasuk Bunda Greta, Ibu Isa dan Rere.

Sejak saat itu juga hidup mereka berubah drastis, kebangkrutan perusahaan Sang Bunda membuat Ayah mereka berubah menjadi tempramen dan kasar, bahkan tidak segan-segan melukai anak mereka.

Isa mengusap dan menghapus jejak air mata di pipinya. Dia bangkit berdiri dan menaruh se buket bunga mawar di atas nakas,Lalu berjalan keluar.

Isa berjalan keluar, sambil menguatkan hatinya. Dia memegang benda pipih lalu menelpon seseorang.

"Halo, kak Haidar? Gue gak bisa pergi hari ini, ada urusan mendadak,"

".... "

"Makasih kak," Isa memutus sambungan telepon. Dia menghembuskan napas kasar. Lalu mengembalikan ponselnya kedalam saku.

Dia berjalan keluar rumah sakit. Dia terus melamun sepanjang jalan, dia meminjam motor Scoopy milih Helena, dan melanjutkan perjalanan.

Pretty Savage's Where stories live. Discover now