Disclaimer:
Pembaca yang bijak, mohon kiranya jika tidak suka dengan cerita boy x boy tidak perlu dibaca sampai bawah.
Karena pembaca yang bijak akan mendapatkan sensasi berbeda. Part ini mengandung hubungan sejenis cowo dengan cowok.
Terima kasih pembaca yang bijak.
Lanjutan cerita nya:
Malam nya kota Cirebon terasa hening dan syahdu layaknya di film2 romantis menjadi tempat persinggahan menuju nirwana. Melepaskan semua penat gwe dan Tono, entahlah apa anak ini ikut menikmati nya juga.
Terlihat wajah sedikit berisi dengan raut wajah polos dan alis tebal ada di depan gwe ini. Wajah orang Jawa yang begitu cowok banget menurut gwe.
Badan gw terasa sakit seperti di tindih, menopang berat badan gempal nya. Tidak begitu chubby sih, padat berisi layaknya orang yang di tempat gym lah.
Muka bulat ini begitu jelas di depan, hangat pipi nya dan alis tebal berkeringat jatuh di atas tubuh gwe ini.
Tanpa baju dan tanpa celana, yah gwe dan Tono sudah tidak menggunakan pakaian, kita saling berbagi ruangan dan hangat panas tubuh masing-masing.
Terasa gerakan maju mundur yang di buat Tono. Semangat sekali gerakan maju mundur terasa sakit rasa nya gwe di buat nya. Perlahan maju mundur, satu dua tiga dan seterusnya. Yah Tono sudah mulai mengobok2 area sensitive belakang gwe.
Ahh sungguh terasa teraniya di obok2 nya. Seperti nya barang besar ini, merobek lubang nikmat area belakang yang semua orang juga tahu kalau itu area terenak menurut para penyuka nya.
Gerakan maju mundur , maju mundur cantik dan enak pasti nya itu, membuat lubang gw gak bisa di tutup, terasa penuh usus ini dibuatnya.
Di angkat kedua kaki gwe, di pegang erat dengan tangan berotot nya ke atas. Yah gwe di buat nya tidur terlentang dengan kedua kaki di pegang oleh Tono di angkat ke atas.
Posisi tidur pasrah kaki di pegang nya. Perlahan barang gede nya itu masuk, menyentuh di sekitar area lubang nikmat gwe ini, barang Tono berusaha masuk dengan paksa.
Tidak bisa dengan mudah untuk barang nya masuk, perlu tenaga dan tepat sasaran. Tono pun mencoba kembali, tapi belum bisa. Diludahi lah area lubang gw oleh nya, dan diludahi lagi untuk batang gede nya.
"Apa2 in cuma pake ludah, kenapa gak pake media pelicin bermerk yang wangi strawberry gitu sih", kata gw bicara.
Tono pun tersenyum dan kembali meludah kembali dan di taruh nya ke barang gede nya itu.

YOU ARE READING
Tono, Satpam Outlet
Short StoryGenre : Sesama jenis - Gay, Seme, Uke Note: * Tidak untuk dibaca oleh Homophobic * Tidak untuk dibaca oleh orang yang tidak suka cerita gay atau homo Deskripsi: Menceritakan kisah gwe bersama Tono, Satpam Outlet yang ditemui nya pada saat liburan di...