bo-taoshi

67 7 1
                                    

-OOC
-Prik+gajelas
-Gak nyambung
-kebanyakan skip
-typo bertebaran

Pagi hari yang cerah, semua siswa berkumpul di lapangan. Mereka semua berteriak untuk mendukung satu sama lain.

Kenapa? Karena mereka sedang mengadakan Festival olahraga, lagi pula mereka mendapatkan tantangan dari Asano..

Dan yah, tiba lah mereka untuk melakukan bo-taoshi.

"Badan nya besar-besar sekali?!" Ujar (name).

Yah.. jujur, tim nya Asano ini badan nya besar semua.. dan wajah orang luar negeri. Itu curang, bukan? Tapi Asano ini anak kepsek.. mana ada yang peduli yakan?

"Kira-kira sugar daddy tidak ya?" Tanya Nakamura.

"Big boy banget ga si" ucap Fuwa.

"Asano piyik banget" ucap Yada.

"Hush gaboleh gitu!" Tegur (name).

Lalu om om bule itu ketindihan kak gem. Bercanda, ketindihan tiang dia:V

"Menegang sekali, mereka bermain curang!"

(Name) yang mendengar itu jelas kesal.

"Oala asu, kok mutar balikkin fakta si? Haram nggak si nyantet dia?" Heran (name).

"Nyerufufuufufu~ tidak (name)-chan, Alhamdulillah nya di wajibkan~" ucap Koro sensei.

Kayano menahan (name) yang sudah memegang boneka. Entah darimana dapatnya..

Dan permainan berlanjut, kelas E terkepung...

"A-ah mereka terkepung!" Ujar Okuda.

Lalu mereka berlari keluar area.. mungkin itu rencana mereka?

'k-kenapa mereka kesini!!!'

'kelas E kabur ke tribune!!!'

Wush!!! Sumvah bingung sfx nya gmn.

Tak lama mereka samai di tiang nya milik Asano! Sedikit dorongan lagi maka tiang nya akan jatuh!

Bugh! Buagh!

Asano menendang(?) dua dari mereka sehingga terjatuh.. bahkan tatapan Asano terlihat berbeda..

Semua siswi kelas E jelas kaget melihat itu..

"Dia bisa bela diri?!" Ujar Karasuma sensei.

Mau bagaimana pun gaya Asano, mau jungkir balik, kayang. Toh tiang tim mereka juga rubuh.

Yang berarti tim kelas E yang menang. Percuma dah tu sewa orang luar.

Semua nya bersorak gembira.

"Keren!!! Anak anak ku hebat! Semuanya lihat kamera!!" Ujar Koro sensei yang terus-terusan mempotret mereka.

"Koro sensei terlihat seperti ayah ya..." Gumam (name).

"Dia memang ayah kita sih, di sekolah" ujar Kurahashi.

Permainan berakhir, mereka membereskan tempat duduk dan meletakkannya di tempatnya..

"Ini yang terakhir" ucap (name) meletakkan kursi yang terakhir.

"Hee, si kecil mengangkat kursi? Harusnya kau diam saja~" ujar Karma.

"Mou Karma-kun!" Kesal (name).

Lalu isogai menutup pintunya.

"Hei lihat itu.."

"Ah.. itu Asano.."

Disana terlihat ada Asano dan teman-temannya. Para Jawara itu.

Mereka pun menghampiri Asano.

"Hoi Asano!"

Asano yang di panggil menoleh ke belakang.

"Kau tidak akan membocorkan rahasia nya kan" tanya Maehara.

"Aku tidak akan bohong. Aku tidak memakai taktik licik seperti kalian." Jawab Asano.

Yeu memek kali, bapak kau noh Licik nya nauzubillah 🤗.

"Namun nanti berbeda. Aku akan mengirim kalian ke jurang" sambung Asano sembari berjalan pergi.

"Cih, dasar pecundang" ujar Terasaka.

"Biarkan saja. Kita tak mendengarkan gonggongan anjing itu" ucap Nakamura.

Mulutnya kompor sekali permisa, biarkan mereka memasak🔥!

"Sudahlah, dia tak tahu kesulitan apa yang kamu hadapi" ucap Maehara sembari memegang bahu Isogai.

"Tidak.. kesulitan dia lebih besar di banding aku" ucap Isogai.

"Kalian semua membantuku hari ini. Membuatku bersyukur bahwa aku miskin.." sambung Isogai.

Aww Isogaii😢😢

"Wah! Sisa dari lomba makan roti!"

Isogai heboh sendiri karena hampir se keranjang penuh roti.. mumbazir kan kalo di buang? Ehehe..

Skip

Lalu mereka semua pun pulang kerumah masing-masing. Dengan Isogai yang membawa roti sebanyak tadi kerumahnya..


(Name) dan Karma berjalan bersama menuju rumah. Tentu mereka sambil ngobrol-ngobrol.

"Ah rasanya melelahkan sekali~" keluh Karma.

Mendengar itu (name) terkekeh pelan.

"ada yang luka nggak?" Tanya (name).

"Um tidak, aku ini sudah kebal" jawab Karma dengan nada sombongnya.

"Iya deh"

Keduanya terdiam untuk sesaat.

"Asano itu sebenarnya baik" ujar (name).

Mendengar itu Karma menoleh ke arah (name) dengan heran. (Name) juga menoleh ke arah Karma sejenak lalu kembali fokus ke jalan.

"serius. Asano itu baik, cuman gegara ajaran dari kepala sekolah. Ayahnya itu" ucap (name).

"Kau benar juga, ayah nya itu sepertinya mendidik Asano sangat keras" gumam Karma.

"Um, mangkanya dia terkadang licik seperti ayahnya" ucap (name).

Karma menghela napas panjang nya.

"Kurasa hidup di dunia ini memang keras" ucap Karma.

(Name) hanya mengangguk setuju.

"Oh, besok kita ujian semester 2" ujar Karma.

"Benar juga, tak kerasa.. perasaan baru kemarin aku bertemu denganmu setelah skors mu itu" jelas (name) dengan tawa kecil di akhirnya.

"Dan tak terasa juga gurita itu akan menghilang" ujar Karma.

(Name) mendengar itu jelas terdiam seribu bahasa. Benar juga, Koro sensei harus segera di bunuh. Jika tidak bumi akan hancur..

Tapi.. apa harus di bunuh? Tidak bisa di kurung? Yang sangat ketat gitu? Masa iya (name) harus kehilangan guru yang ia anggap sebagai bestie itu..

"Ah kau ini, aku jadi sedih kan" ucap (name) dengan kesal.

"Ahaha~ Gomennasai, chibi chan~" ucap Karma.

Lalu mereka pun berjalan pulang hingga tiba dirumah masing-masing~.

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
768

Maaf yah pendek..

18 Jumi 2024

Karma apa karma?Donde viven las historias. Descúbrelo ahora