✦ S2 | lelah

443 82 11
                                    

langkahnya gontai saat berjalan dan terlihat wajahnya yang terlihat pucat membuat nya mendapatkan tatapan dari orang sekitar yang berjalan, kantung mata yang tebal tercetak jelas di wajahnya serta eksperesi lelah.

tidak lupa tubuhnya yang menjadi lebih kurus akibat sering telat makan, mungkin sehari Ia hanya makan satu kali itu pun hanya saat malam. [name] sudah sering mengingatkan nya untuk makan berkali-kali, namun solar hanya tidak memiliki nafsu untuk makan.

pertama karena tugas nya yang menumpuk apalagi dosen pembimbing milik nya lumayan galak serta tegas, yang membuatnya harus cekatan dalam mengerjakan tugas nya.

kedua, karena teringat sosok yang mirip dengan kakak pertamanya itu. catat, bukan mirip lagi yang hanya sekilas, namun sangat mirip yang sampai membuatnya berpikir bahwa dirinya lama-lama menjadi gila karena berhalusinasi.

ah, pusing. pandangannya buram, Ia tidak bisa melihat jelas. serta kelamaan jalan nya menjadi tidak stabil, dan-

BRUK!

tubuhnya tersungkur ke tanah dengan keras serta pandangannya menghitam, hal terakhir yang Ia lihat adalah sepatu yang berdiri tepat di depannya sebelum akhirnya kesadarannya menghilang sepenuhnya.

---

kelopak matanya perlahan terbuka dengan pelan lalu mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang berada pada ruangan tersebut, hah? ruangan?

matanya perlahan terbuka sepenuhnya, menampilkan manik berwarna abu-abu yang memiliki tatapan blank. cahaya pada matanya sudah redup sejak lama, membuatnya kerap memiliki tatapan kosong yang kadang membuat orang takut saat menatapnya.

"...dimana?" lirihnya dengan pelan, ruangan nya asing. solar mencoba menatap sekeliling ruangan itu, perabotan yang tidak terlalu mencolok serta simple. serta cat warna ruangan nya adalah hitam, membuat suasana disana terlihat sunyi.

CKLEK

terdengar suara pintu yang terbuka membuat solar mengalihkan pandangannya untuk melihat sosok siluet laki-laki berambut coklat dengan manik berwarna ruby serta tatapannya yang tajam membuat solar membeku.

"jangan terlalu bergerak." ujar sosok tersebut sambil perlahan berjalan mendekat ke arahnya, di tangannya terdapat mangkok. wajah solar seketika menjadi pucat serta tubuhnya menjadi bergetar saat melihat sosok di depannya.

"jangan mendekat!" sosok tersebut terlihat terkesiap sejenak dan reflek menghentikan langkahnya ketika mendengar teriakan solar dengan nada ketakutan serta tubuhnya yang bergetar saat melihatnya.

sedangkan disisi solar, pikirannya dipenuhi dengan pertanyaan. siapa orang ini? mengapa dia sangat mirip dengan halilintar? kenapa- nafasnya terlihat tidak beraturan serta keringat yang mulai memenuhi dahi nya serta telapak tangan nya yang terasa dingin.

solar tidak dapat mendengarkan suara disekitarnya, hanya ada suara isi pikirannya yang terlihat memutar balik kejadian beberapa tahun yang lalu dimana saat Ia melihat kematian kakaknya.

tanpa disadari olehnya, air mata mulai turun mengalir deras di pipi nya serta wajahnya yang terlihat ketakutan.

"TIDAK! KAKAK!" racau nya dengan tidak jelas dengan isakan tangis yang kencang, jantung nya berdetak dengan sangat cepat membuatnya semakin merasakan panik yang mulai menguasai tubuhnya.

sosok bermanik ruby tersebut terlihat kaget ketika tiba-tiba melihat orang tidak dikenal yang di tolong olehnya seperti orang memiliki trauma, dia menghela nafas pelan mencoba berpikir.

padahal dia sendiri seorang mahasiswa jurusan psikologi, bisa-bisanya Ia tidak mengambil tindakan. sosok itu terlihat ragu namun ketika melihat solar yang semakin terlihat menangis dengan kencang akhirnya memutuskan untuk melakukan sesuatu.

dia pernah mendengar jika seseorang sedang bersedih, maka peluk saja dia untuk menenangkan nya.

dengan ragu sosok itu memeluk solar dengan lembut membuat sang empu terdiam lalu kembali menangis dengan keras, isakan tangis memenuhi keheningan di ruangan itu.

"shtt.. tidak apa, menangis lah." ujar sosok tersebut dengan nada tenang sambil menepuk-nepuk punggung solar, mencoba untuk menenangkan nya dengan sentuhan kecil.

setelah beberapa saat berlalu, akhirnya isakan solar mereda membuat sosok itu menghela nafas lega pelan-pelan.

"kamu tau? terkadang jika seseorang memendam perasaan mereka tanpa memberitahu orang lain membuat mereka cenderung tidak memberi tau masalah nya dan memilih menyimpannya sendiri, oleh karena itu. jika kamu ada masalah, kamu bisa memberitahu ku semua hal yang menganggu mu ataupun membuat mu sedih."

solar hanya diam, tidak menjawab sama sekali ucapan panjang lebar dari sosok tersebut.

"aku akan mendengarkan nya, semua cerita mu maupun keluh kesah mu." lanjut nya, solar menutup matanya kembali sebelum akhirnya kembali membuka nya dengan tatapan berkaca-kaca sebelum akhirnya mencengkram erat baju sosok itu dan kembali menangis.

rasanya, ada yang akhirnya ingin mendengarkannya. ada banyak hal yang ingin Ia ceritakan, hal yang menganggu nya serta hal yang selama ini membuat nya sedih.

solar selalu memendam perasaan nya, Ia selalu menutup diri pada orang sekitar. seperti membangun tembok tidak terlihat seperti menjauhkan dirinya pada orang-orang.

Ia memiliki [name] serta ayahnya, namun entah mengapa solar selalu merasa jika terlalu dekat dengan mereka akan membuat mereka terkena pada sebuah nasib buruk.

kakaknya mati karena salahnya bukan? padahal mereka sebenarnya tidak memiliki salah apapun, itu semua salahnya.

andai disaat itu solar memutuskan untuk tidak berteman dengan thorn, apa semua hal ini akan terjadi? mereka pasti akan memiliki kehidupan bahagia, semua karena dirinya.

Ia anak buangan, tidak di inginkan. dan hanya membawa nasib buruk pada semua orang, kenapa takdir sangat kejam padanya?

sosok tersebut terlihat meneliti solar secara diam-diam yang hanya berdiam di pelukan nya, ah. sepertinya orang ini memiliki masalah dengan mental health nya, dia terlihat berpikir sejenak sebelum akhirnya manik ruby nya terlihat berpancarkan cahaya seperti memiliki sebuah ide.

benar, dia adalah mahasiswa dengan jurusan psikologi. mengapa dia tidak sekalian mencoba untuk mendekat pada orang ini agar tidak kesepian, dia seperti memiliki banyak masalah.

itung-itung untuk sekalian tes seberapa jauh ilmu nya dalam psikologi, bukan? lagian Ia memilih ilmu spesifik psikologi klinis, yang berhubungan dengan membantu orang-orang yang memiliki masalah kesehatan mental.

funfact : ada beberapa jenis cabang ilmu di dalam jurusan psikologi, yaitu :

- psikologi organisasi

- psikologi klinis

- psikologi pendidikan

- psikologi sosial

- psikologi faal

penting untuk memilih peminatan yang tepat, karena itu menentukan profesi apa yang cocok untuk di ambil.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 17 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Sunshine And His Six BrotherWhere stories live. Discover now