14 (END)

121 13 4
                                    

-
-
-
-
-

Happy reading ~~


Setelah kurang lebih satu minggu di rawat, Pond akhirnya tersadar, kondisinya mulai berangsur pulih.

Saat membuka matanya pertama kali, yang di lihatnya adalah wajah kekasihnya, Phuwin yang menatapnya dengan tatapan teduh, dan terlihat sangat menantikan dirinya untuk tersadar.

Walau sudah di rawat selama beberapa hari, namun lukanya masih belum kering, Pond mungkin harus di rawat beberapa hari lagi rumah sakit sampai lukanya membaik.

"Ayo buka mulutmu, kau harus banyak makan agar kesehatanmu membaik"

Phuwin menyodorkan makanan kearah mulut Pond.

Pond membuka mulutnya dan menerima suapan dari Phuwin.

"Phu" panggil Pond.

"Um?" Saut Phuwin mengangkat kedua alisnya.

"Khotot na..." Ucap Pond dengan nada sesal.

"Untuk apa?" Bingung Phuwin.

"Saya menyusahkanmu, seharusnya saya menghindar hari itu, Khotot na Phu..." Sesal Pond.

Phuwin hanya diam, dia menatap dalam-dalam wajah Pond.

"Mai phen rai na, hari itu kau bermaksud melindungiku, harusnya aku yang meminta maaf karna membuatmu terluka" ujar Phuwin, tangannya bergerak untuk merapihkan rambut Pond yang sedikit berantakan.

"Aku khawatir setengah mati saat kau terluka, lain kali tolong jangan membahayakan dirimu hanya untuk menyelamatkanku" lanjutnya.

Pond tersenyum hangat, dia menangkup wajah Phuwin dengan tangannya.

"Haruskah saya membiarkan istri saya terluka hari itu, hm?" Ucap Pond dengan nada lembut.

"Saya bertaruh nyawa karna kamu orang yang sangat saya cintai Phu"

Phuwin membalas senyuman Pond dengan senyum manisnya.

"Ah, makan lagi"

Phuwin kembali menyuapi Pond, mereka berdua kini tampak mesra.

Mungkin mereka sudah mulai berbaikan, Pond mungkin sudah mulai kembali menerima Phuwin dan memaafkan pria itu.

Sebenarnya cara berbahaya yang di pakai Phuwin itu manjur untuk membuatnya berbaikan dengan Pond, tapi tetap saja cara itu adalah cara yang salah, jika saja pelaku hari itu menusuk lebih dalam lagi, mungkin Pond akan kehilangan nyawanya.

💐💐💐

"Khun, semuanya sudah siap" ucap Mark melapor.

Earth keluar dari dalam rumah, tatapannya bukan lagi tatapan tegas, melainkan tatapan sendu, wajahnya terlihat menyedihkan.

"Apa kau ingin pergi ke suatu tempat sebelum jadwal penerbangan, Khun?" Tanya Mark.

Earth menoleh kearah Mark, "Berapa lama lagi sebelum penerbangan?"

Mark mengecek kearah jam tangannya. "Sekitar 3,5 jam lagi Khun"

"Kalau begitu bawa saya ke suatu tempat, saya akan menunjukkan jalannya" ucap Earth.

"Khap, silahkan masuk Khun" Mark membukakan pintu mobil untuk Earth.

Earth masuk kedalam mobil, disusul Mark yang duduk di kursi pengemudi dan siap untuk menjadi supir pribadi Earth.

.
.
.
.
.

Setelah menempuh dua jam perjalanan, Earth dan Mark akhirnya sampai di sebuah pantai yang letaknya jauh dari Bangkok.

BURN LOVE (EARTHMIX X PONDPHUWIN) ~COMPLETED~Where stories live. Discover now