Friendly ✔️

Chapter 20

❝ Happy Reading ❞

Lagi-lagi Sam gombalin gue, apa dia gak tau kita lagi ada dimana. Warung soto Lamongan yang posisinya banyak orang, dengan lancarnya tuh muncung ngomong kayak gitu. Untungnya orang-orang pada sibuk makan.

"Apa manfaatnya pacaran sama lu?"

"Banyak."

"Contohnya?"

"Gue bisa ngerti keadaan lu tiap saat."

"Cuma itu?"

Sam gak ngejawab melainkan mulai makan soto berkuah rawon itu. Eksinya menatap lurus kearah jalanan besar yang panas didepan kita.

"Juga gue bisa pulang."

Sam ngomong lagi ngebuat gue noleh kearah dia. Dari samping Sam emang keliatan lumayan, terlebih lagi hidung dia yang mancung. Minusnya cuma muka dia banyak bekas luka.

"Maksudnya?" tanya gue sambil nyuapin soto ke mulut gue.

"Gue belum bisa pulang."

"Kenapa? Di rumah lu ada masalah?"

"Gue belum bisa pulang kalo lu belum bukain pintunya."

"..."

Lagi-lagi gue dibuat mikir sama omongan Sam. Dimanapun omongan dia gak pernah gue ngerti selain gombalan dia.

"Emangnya lu pulang ke rumah gue?" tanya gue.

"Ngga, tapi pulang ke hati lu."

Yeh..

"Lu ga merasa geli apa Sam?"

"Kenapa?" Sam nengok ke arah gue, satu tangannya ngegeserin air mineral ke depan gue.

"Lu baru pertama kali deketin orang?"

Gue agak penasaran sih, cowok modelan Sam gak mungkin gak punya pacar dulu-dulunya. Secara fisik dan muka dia kan oke.

"Iya."

"Boong lu." sahut gue gak percaya.

"Misi ya, saya mau duduk disebelah kamu boleh?" ujar pria lain disebelah gue.

"Oh bole-"

"Disebelah saya masih kosong pak." potong Sam tiba-tiba.

Ini warung modelannya tuh kursi panjang yang muat 4-3 orang, yang biasanya bisa hadep-hadepan gitu. Didepan gue udah ada ibu-ibu. Tinggal disebelah Sam sama disebelah gue.

"Disini aja deh." pria itu senyum kearah gue, dan gue senyumin balik.

"Pindah Ki." Sam tiba-tiba berdiri dan nyuruh gue pindah. Gue kan jadi malu sama orang-orang disana, mana pada ngeliatin gue begitu banget. Mungkin karena makan siangnya gue ganggu.

"Hah..."

"Tukar tempat sama gue."

"Ngapain sih Sam udahlah disini aja."